For me, motherhood is learning about the strengths I didn’t know I had, and dealing with the fears I didn’t know existed.
Halle Berry

Kapan Bayi Boleh Diberi Air Putih dan Berapa Banyak?

author
Ratih Sukma Pertiwi
Jumat, 20 November 2020 | 12:00 WIB
Pemberian air putih pada bayi dan anak harus disesuaikan kebutuhan dan usianya. | SHUTTERSTOCK

 

Air putih bermanfaat untuk menjaga hidrasi tubuh, namun ternyata tidak berlaku bagi bayi di usia tertentu.

Kecukupan air putih diperlukan tubuh untuk membantu melindungi saraf, pelumas sendi dan otot, melembapkan kulit, melancarkan pencernaan, menjaga mood, dan masih banyak lagi kegunaannya.

Oleh sebab itu kita selalu dianjurkan untuk cukup minum air putih sebanyak 8 gelas sehari. Ini berlaku bagi anak-anak dan orang dewasa. Bahkan jka kita melakukan banyak aktivitas fisik justru dianjurkan untuk minum lebih dari 8 gelas air putih sehari.  

Namun ternyata anjuran minum air putih ini tidak berlaku untuk bayi-bayi yang baru lahir hingga berusia 6 bulan. Pada periode tersebut bayi sebaiknya hanya diberi cairan ASI.  

Bagaimana dengan bayi yang mengonsumsi susu formula? Tuntu saja diperbolehkan mengonsumsi air putih sebagai campuran susu bubuk. Namun pastikan air putih yang diberikan sebagai campuran susu benar-benar bersih dan dipanaskan minimal 70 derajat Celsius.

Mengapa air putih sebaiknya tidak diberikan pada bayi kurang dari 6 bulan? Ternyata alasannya karena bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan. Air putih bisa saja mengandung bakteri atau kuman yang akan masuk ke saluran pencernaan bayi yang masih rentan. Akibatnya bisa menimbulkan keluhan seperti perut kembung, muntah, dan diare.

Selain itu, kapasitas lambung bayi di bawah 6 bulan masih sangat terbatas. Pemberian air putih bisa membuat perut bayi cepat penuh dan menurunkan keinginan bayi untuk menyusu.

Selain itu, kelebihan air putih pada bayi juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh, atau disebut juga “keracunan air.” Akibatnya organ ginjal bayi dipaksa harus bekerja lebih keras.

Gejalanya antara lain buang air kecil sangat sering, warna urine bening seperti air putih, bengkak di sekitar wajah, lengan, dan kaki, mual, muntah, kejang, hingga penurunan kesadaran.

Jadi, Bunda yang memiliki bayi di bawah 6 bulan sebaiknya hindari pemberian air putih dulu, ya. Air putih bisa diberikan setelah 6 bulan saat bayi sudah mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI). Saat itu daya tahan tubuh bayi sudah lebih kuat dan bayi memang sudah membutuhkan nutrisi selain ASI atau susu formula.

 

Baca juga: 3 Alasan Air Putih Berbahaya Bagi Bayi

 

Cukupi kebutuhan air putih setiap hari. | SHUTTERSTOCK

 

Kebutuhan Cairan Harian Bayi dan Anak

Jumlah air putih yang diperbolehkan untuk anak mulai usia 6 bulan dan seterusnya harus sesuai kebutuhan tubuh. Pada awal pemberian air putih di usia 6 bulan, Bunda bisa memberi sekitar 50-100 ml per hari. Setelahnya pemberian air putih boleh ditingkatkan secara bertahap.

 

Baca juga: Balita Susah Minum Air Putih, Bunda Bisa Coba Trik Ini

 

Berdasarkan saran dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut ini kebutuhan cairan harian untuk anak:

Usia 7-12 bulan: Sekitar 2-3 gelas sehari atau 800 ml.

Usia 1-3 tahun: Sekitar 4 gelas sehari atau 1,3 liter.

Usia 4-8 tahun: Sekitar 5 gelas sehari 1,7 liter.

Usia 9 tahun ke atas: Sekitar 8-10 gelas sehari atau 2,1 – 2,4 liter.

 

Dengan memperhatikan pemberian air putih yang sesuai kebutuhan dan usia anak, tentu akan memberikan bermanfaat optimal dan menghindari risiko kesehatan bagi si kecil.

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi