To her, the name of father was another name for love.
Fanny Fern

Daftar Imunisasi Rekomendasi IDAI Terbaru, Cek ya, Bun!

author
Ratih Sukma Pertiwi
Selasa, 19 Januari 2021 | 12:00 WIB
Vaksinasi | Shutterstock

 

Di akhir tahun 2020, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan rekomendasi terbaru terkait jadwal imunisasi anak usia 0-18 tahun.

Rekomendasi terbaru IDAI ini mempertimbangkan WHO position paper terbaru untuk berbagai vaksin. Sebelumnya, IDAI terakhir kali menerbitkan rekomendasi jadwal imunisasi anak pada tahun 2017.

Dikutip dari laman IDAI, berikut ini jadwal vaksin anak tahun 2020 yang direkomendasikan IDAI.

  1. Vaksin hepatitis B (HB)

Vaksin hepatitis B diberikan pada bayi segera setelah lahir dan sebelum berumur 24 jam. Pemberian didahului penyuntikan vitamin K1 minimal 30 menit.

Bayi dengan berat lahir kurang dari 2.000 gram, imunisasi hepatitis B sebaiknya ditunda sampai berumur 1 bulan atau lebih, kecuali ibu HBsAg positif dan bayi bugar berikan imunisasi HB segera setelah lahir tetapi tidak dihitung sebagai dosis primer.

Bayi lahir dari ibu HBsAg positif, segera berikan vaksin HB dan immunoglobulin hepatitis B (HBIg) pada ekstremitas yang berbeda, maksimal dalam 7 hari setelah lahir. Imunisasi HB selanjutnya diberikan bersama DTwP atau DTaP.

  1. Vaksin Polio 0

Vaksin polio 0 (nol) diberikan segera setelah lahir. Apabila lahir di fasilitas kesehatan diberikan bOPV-0 saat bayi pulang atau pada kunjungan pertama. Selanjutnya berikan bOPV atau PV bersama DTwP atau DTaP. Vaksin IPV minimal diberikan 2 kali sebelum berusia 1 tahun bersama DTwP atau DTaP.

  1. Vaksin BCG

Vaksin BCG sebaiknya diberikan segera setelah lahir atau segera mungkin sebelum bayi berumur 1 bulan. Bila berumur 2 bulan atau lebih, BCG diberikan bila uji tuberkulin negatif.

Bila uji tuberkulin tidak tersedia, BCG dapat diberikan. Bila timbul reaksi lokal cepat pada minggu pertama, dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk diagnosis tuberkulosis.

 

Baca juga: Wajib Baca! 7 Hal Penting Seputar Vaksinasi Covid-19

 

  1. Vaksin DPT

Vaksin DPT dapat diberikan mulai umur 6 minggu berupa vaksin DTwP atau DTaP. Vaksin DTaP diberikan pada umur 2, 3, 4 bulan atau 2, 4, 6 bulan. Booster pertama diberikan pada umur 18 bulan.

Booster berikutnya diberikan pada umur 5 sampai 7 tahun atau pada program BIAS kelas 1. Umur 7 tahun atau lebih menggunakan vaksin Td atau Tdap. Booster selanjutnya pada umur 10 sampai 18 tahun atau pada program BIAS kelas 5. Booster Td diberikan setiap 10 tahun.

  1. Vaksin pneumokokus (PCV)

PCV diberikan pada umur 2, 4, dan 6 bulan dengan booster pada umur 12-15 bulan. Jika belum diberikan pada umur 7 sampai 12 bulan, berikan PCV 2 kali dengan jarak 1 bulan dan booster setelah 12 bulan dengan jarak 2 bulan dari dosis sebelumnya.

Jika belum diberikan pada umur 1 sampai 2 tahun, berikan PCV 2 kali dengan jarak minimal 2 bulan. Jika belum diberikan pada umur 2 sampai 5 tahun, PCV10 diberikan 2 kali dengan jarak 2 bulan, PCV13 diberikan 1 kali.

  1. Vaksin rotavirus monovalen

Vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali, dosis pertama mulai umur 6 minggu, dosis kedua dengan internal minimal 4 minggu, harus selesai pada umur 24 minggu.

  1. Vaksin rotavirus pentavalen

Vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali, dosis pertama 6-12 minggu, dosis kedua dan ketiga dengan interval 4 sampai 10 minggu, harus selesai pada umur 32 minggu.

  1. Vaksin Influenza

Vaksin influenza diberikan mulai umur 6 bulan, diulang setiap tahun. Pada umur 6 bulan sampai 8 tahun imunisasi pertama 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu. Umur lebih dari 9 tahun, imunisasi pertama 1 dosis.

  1. Vaksin MR atau MMR

Pada anak umur 9 bulan diberikan vaksin MR. Bila sampai umur 12 bulan belum mendapat vaksin MR, dapat diberikan MMR. Umur 18 bulan berikan MR atau MMR. Umur 5-7 tahun berikan MR (dalam program BIAS kelas 1) atau MMR.

 

Baca juga: Tips Aman Melakukan Imunisasi Anak di Masa New Normal

 

  1. Vaksin Japanese encephalitis (JE)

Vaksin JE diberikan mulai umur 9 bulan di daerah endemis atau yang akan bepergian ke daerah endemis. Untuk perlindungan jangka panjang dapat berikan booster 1 sampai 2 tahun kemudian.

  1. Vaksin varisela

Vaksin varisela diberikan mulai umur 12 sampai 18 bulan. Pada umur 1 sampai 12 tahun, diberikan 2 dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan. Umur 13 tahun atau lebih dengan interval 4 sampai 6 minggu.

  1. Vaksin hepatitis A

Vaksin ini diberikan 2 dosis mulai umur 1 tahun, dosis ke-2 diberikan 6 bulan sampai 12 bulan kemudian.

  1. Vaksin tifoid polisakarida

Vaksin tifoid polisakarida diberikan mulai umur 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun.

  1. Vaksin human papilloma virus (HPV)

Vaksin ini diberikan pada anak perempuan umur 9 sampai 14 tahun, 2 kali dengan jarak 6 sampai 15 bulan (atau pada program BIAS kelas 5 dan 6). Umur 15 tahun atau lebih diberikan 3 kali dengan jadwal 0, 1, 6 bulan (vaksin bivalen) atau 0, 2, 6 bulan (vaksin quadrivalent).

  1. Vaksin dengue

Vaksin dengue diberikan pada anak umur 9 sampai 16 tahun dengan seropositif dengue yang dibuktikan adanya riwayat pernah dirawat dengan diagnosis dengue (pemeriksaan antigen NS-1 dan atau uji serologis IgM/IgG anti-dengue positif) atau dibuktikan dengan pemeriksaan serologi IgG anti-dengue positif.

 

Baca juga: Vaksin Sebabkan Autisme? Ini 6 Mitos Keliru Tentang Imunisasi

 

Jadwal Imunisasi 2020 | IDAI

 

Perbedaan Jadwal Vaksin 2017 dan 2020

Melihat jadwal vaksin terbaru rekomendasi IDAI, terdapat beberapa pembaharuan dari rekomendasi vaksin IDAI tahun 2017. Beberapa perbedaan tersebut antara lain:

  1. Jumlah vaksin Wajib

2017: ada 16 imunisasi wajib untuk anak

2020: ada gabungan pemberian vaksin, yaitu vaksin MR dan MMR sehingga jumlahnya menjadi 15 imunisasi wajib.

  1. Hepatitis B

2017: paling baik diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir

2020: sebaiknya diberikan segera setelah lahir pada semua bayi sebelum berumur 24 jam.

  1. Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV)

2017: paling sedikit harus diberikan satu kali bersamaan dengan OPV3.

2020: bOPV atau IPV selanjutnya diberikan bersama DTwP atau DTP. Jadi, IPV minimal diberikan dua kali sebelum berumur 1 tahun.

  1. Bacillus Calmette Guerine (BCG)

2017: BCG akan optimal jika diberikan di usia 2 bulan.

2020: BCG sebaiknya diberikan setelah lahir atau sesegera mungkin sebelum bayi berumur 1 bulan.

  1. Difteri, Tetanus, Pertusis (DTP)

2017: booster diberikan pada umur 5 tahun.

2020: booster diberikan pada umur 5-7 tahun, atau pada program BIAS kelas 1 sesuai dengan Permenkes No. 12 tahun 2017.

  1. Haemophilus Influenzae B (Hib)

2017: booster Hib diberikan pada umur 15-18 bulan

2020: diberikan pada umur 18 bulan bersama DTwP atau DTaP.

  1. Pneumokokus

2017: diberikan pada usia 7-12 bulan. Diberikan dua kali dengan interval dua bulan. Sementara di usia satu tahun diberikan satu kali. Keduanya juga perlu booster pada usia lebih dari 12 bulan atau minimal dua bulan setelah dosis terakhir. Lalu, pada anak usia di atas dua tahun, PCV diberikan cukup satu kali.

2020: jika PCV belum pernah diberikan pada umur 7-12 bulan, maka berikan PCV dua kali dengan jarak minimal satu bulan. Kemudian, berikan booster setelah umur 12 bulan dengan jarak minimal 2 bulan dari dosis sebelumnya.

Jika belum pernah diberikan pada umur 1-2 tahun, berikan PCV dua kali dengan jarak minimal dua bulan, PCV13 diberikan satu kali. Lalu pada Program Demonstrasi Imunisasi Pneumokokus Konjugasi Kementerian Kesehatan, PCV diberikan pada umur 2 bulan, 3 bulan, dan 12 bulan.

  1. Influenza

2017: hanya diberikan setiap 1 tahun sekali

2020: jadi vaksin wajib yang diberikan pertama kali saat anak berusia 6 bulan. Selanjutnya, dimulai usia anak 18 tahun, agar memberikan perlindungan maksimal diberikan setiap tahun.

  1. Japanese Ensefalitis (JE)

2017: diberikan mulai umur 12 bulan

2020: diberikan mulai umur 9 bulan.

  1. Varisela

2017: diberikan setelah usia 12 bulan, terbaik pada usia sebelum masuk sekolah dasar. Apabila diberikan pada usia lebih dari 13 tahun, perlu dua dosis dengan interval minimum 4 minggu.

2020: diberikan pada usia 12-18 bulan. Pada umur 1-12 tahun diberikan 2 dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan. Pada umur 13 tahun atau lebih diberikan 2 dosis dengan interval 4 sampai 6 minggu.

  1. Hepatitis A

2017: diberikan mulai umur 2 tahun, dua kali dengan interval 6-12 bulan.

2020: diberikan mulai umur 1 tahun dan dosis kedua diberikan setelah 6 bulan sampai 12 bulan kemudian.

  1. Dengue

2017: diberikan pada usia 9-16 tahun dengan jadwal 0, 6, 12 bulan. 2020: ditambahkan prasyarat, yakni jika diberikan pada anak umur 9-16 tahun yang pernah dirawat dengan diagnosis dengue dan dikonfirmasi dengan deteksi antigen (rapid dengue test NS-1 atau PCR ELISA), atau IgM antidengue. Bila tidak ada konfirmasi tersebut, maka dilakukan pemeriksaan serologi IgG antidengue untuk membuktikan apakah pernah terinfeksi dengue.

  1. Human Papiloma Virus (HPV)

2017: diberikan mulai usia 10 tahun

2020: diberikan pada anak perempuan umur 9-14 tahun sebanyak dua kali dengan jarak 6-15 bulan atau pada program BIAS kelas 5 dan 6. Umur 15 tahun atau lebih diberikan tiga kali dengan jadwal 0, 1, 6 bulan vaksin bivalen atau 0, 2, 6 bulan vaksin quadrivalen.

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi