For me, motherhood is learning about the strengths I didn’t know I had, and dealing with the fears I didn’t know existed.
Halle Berry

Yuk, Bikin Kompos Sendiri, Mudah dan Ramah Lingkungan!

author
Ratih Sukma Pertiwi
Jumat, 19 Februari 2021 | 12:36 WIB
Sampah organik | SHUTTERSTOCK

 

Bukan cuma menghemat uang, bikin kompos sendiri juga membantu memelihara lingkungan.

Bagi plant parents, istilah kompos pasti sudah enggak asing lagi di telinga. Kompos adalah salah satu jenis pupuk organik hasil dari pelapukan bahan-bahan organik karena interaksi antara mirkoorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja di dalam bahan-bahan organik tersebut.

Seiring meningkatnya kesadaran akan kepedulian terhadap lingkungan, semakin banyak orang yang beralih menggunakan kompos. Selain bisa mengurangi sampah, kompos juga bisa menggemburkan tanah yang tandus, menyuburkan tanaman, meningkatkan daya ikat tanah terhadap air serta menjaga kesehatan akar tanaman.

Pisahkan Sampah Organik

Nah, jika biasanya Bunda harus membeli kompos untuk merawat tanaman hias di rumah, sekarang Bunda juga bisa mencoba membuat kompos sendiri di rumah, lo. Cara membuatnya pun gampang banget.

Hal pertama yang perlu Bunda lakukan untuk membuat kompos sendiri di rumah adalah pemilahan sampah rumah tangga. Pisahkan sampah organik dan anorganik seperti plastik, botol, kaca, besi atau barang elektronik. Karena hanya sampah organik yang dapat diolah menjadi kompos.

Sampah dapur yang termasuk organik antara lain sisa makanan, sampah sayuran, kulit buah, bumbu dapur yang sudah kedaluwarsa, rumput atau daun kering, kertas hingga tisu.

Namun ada beberapa sampah organik yang sebaiknya tidak ikut dicampur karena akan membuat kompos berbau tak sedap dan malahan memancing hewan serta hama mendekat antara lain yang mengandung daging, minyak, lemak, dan kotoran hewan.

 

Baca juga: 7 Tips Memilah Sampah Dapur

 

Berikut bahan yang harus disiapkan dan cara membuat kompos sederhana di rumah:

Bahan:

  • Sampah organik.
  • Tanah.
  • EM4 (Effective Microorganism 4) dapat dibeli di toko tanaman hias.
  • Air.

Alat:

  • Wadah dengan tutupnya (tong atau ember) yang telah dilubangi kecil di bagian bawahnya.
  • Sekop taman untuk mengaduk bahan kompos.

Cara Membuat:

  • Letakkan tong atau ember di tempat teduh dan tidak terkena air hujan. Bila perlu beri tatakan di bawahnya agar wadah tidak terkena tanah langsung untuk mencegah jika hujan, air hujan akan merembas masuk ke dalam wadah.
  • Masukkan tanah kemudian diratakan.
  • Lalu masukkan sampah organik rumah tangga yang telah dipotong-potong kecil. Semakin kecil potongannya, akan semakin cepat proses pembusukannya.
  • Tuang larutan EM4 di atasnya secukupnya
  • Terakhir tutup lagi dengan lapisan tanah kemudian siram dengan air.
  • Tutup wadah hingga rapat. Lalu diamkan.

 

Kompos | SHUTTERSTOCK

Proses pengomposan akan selesai pada minggu ke-8 dan siap digunakan untuk menyuburkan tanaman dan tanah. Selama proses pengomposan berlangsung, Bunda bisa aduk seminggu sekali untuk menjaga aliran udara dalam wadah berlangsung dengan baik.

Tanda proses pengomposan telah selesai antara lain kompos berwarna cokelat kehitaman, berbau tanah (bukan bau busuk), dan berbutir halus.

Banyak manfaat dari membuat kompos sendiri di rumah. Selain untuk menyuburkan tanah dan tanaman, membuat kompos sendiri juga bisa membantu mengurangi produksi sampah rumah tangga, mengurangi pencemaran lingkungan, dan lebih hemat.

Bandingkan jika Bunda harus membeli kompos yang di beberapa marketplace dibandrol dengan harga satu kantong berkisar antara Rp20-40 ribu. Lebih hemat dan mudah dibuat, kan?

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi