What it’s like to be a parent: It’s one of the hardest things you’ll ever do but in exchange it teaches you the meaning of unconditional love.
Nicholas Sparks

Posisi Duduk W pada Anak, Benarkah Berbahaya?

author
Ruth Sinambela
Senin, 12 April 2021 | 11:00 WIB
Posisi duduk W pada anak | Shutterstock

Saat anak mulai bisa duduk sendiri, pernahkah Bunda memperhatikan bagaimana cara mereka duduk di lantai? Misalnya saat sedang bermain atau membaca buku. Sebagian besar anak akan terlihat nyaman dengan “posisi duduk W”, dimana dengkul berada di depan tubuh dan telapak kaki di bagian samping menghadap ke belakang.

Jika orang dewasa mencoba duduk dengan posisi ini, rasanya akan sangat tidak nyaman. Namun berbeda dengan bayi dan anak-anak, mereka bisa tahan duduk hingga satu jam bahkan lebih dengan posisi ini. Karena dalam posisi ini anak dapat bergerak dengan lebih stabil saat ingin mengambil benda di sekelilingnya, tanpa harus menggeser tubuh untuk mendekat.

Lantas, apakah ini posisi duduk yang baik dan benar?

Sejak lama, posisi duduk anak yang membuat kakinya menyerupai bentuk huruf W ini telah jadi pro-kontra di kalangan orang tua, karena banyak pendapat yang mengatakan duduk dengan posisi W seperti ini dapat berdampak buruk pada perkembangan tubuh anak, khususnya tulang di area tubuh bagian bawah.

 

Fakta Tentang Duduk Posisi W pada Anak

Posisi duduk membentuk huruf W kemungkinan besar tetap aman jika dilakukan oleh anak atau balita di bawah usia dua tahun. Sedangkan jika berlanjut hingga lebih dari usia dua tahun, posisi duduk ini dapat berdampak negatif terhadap perkembangan keseluruhan anak. Jadi memang sebaiknya orang tua mendorong anak-anak untuk mengubah posisi duduknya supaya posisi W ini tidak menjadi kebiasaan.

Namun sayangnya tidak semua orang tua setuju dengan hal tersebut. Padahal sudah ada cukup banyak ahli yang mengatakan pendapat ini hanyal mitos belaka, tentang duduk dalam posisi kaki menyerupai huruf W dapat menyebabkan masalah postur tubuh, tulang dan otot di masa mendatang.

Simak artikel ini hingga akhir ya Bunda, untuk mengetahui faktanya dan supaya Bunda bisa terbebas dari kegalauan setelah tahu kebenaran tentang posisi duduk W pada anak. Apakah benar-benar berbahaya? Dan apa yang harus Bunda lakukan saat melihat anak duduk dengan posisi W.

 

Baca juga: Fakta Penting Tentang Konsumsi Kopi pada Anak

 

Kenapa Banyak Pendapat Mengatakan Posisi Duduk W Berbahaya?

| Shutterstock

Dilansir dari Parents.com, Greg Hahn, M.D., seorang ahli ortopedi anak dari Johns Hopkins All Children’s Hospital memaparkan bahwa pada tahun 1960-1970-an terdapat pemikiran kuno di kalangan ahli ortopedi yang mengatakan bahwa mengarahkan jari-jari kaki ke dalam ketika berjalan dapat menyebabkan masalah pada otot atau jaringan lunak kaki. Ketika seorang anak duduk dengan posisi kaki membentuk huruf W, ada kemungkinan kaki anak akan melakukan gerakan serupa, sehingga tercetuslah pemikiran dari para ahli yang menyarankan anak-anak menghindari posisi ini saat duduk.

Tetapi penelitian lainnya yang dilakukan oleh ahli ortopedi anak Lynn Staheli, M.D., menemukan bahwa gerakan kaki yang digambarkan di atas merupakan variasi normal selayaknya kidal – yang tidak perlu penanganan khusus. Variasi gerakan tubuh tiap manusia memang sangat beragam dan tidak dapat disama ratakan. Seperti bagaimana seseorang akan berjalan sedikit miring, tidak selalu lurus seperti yang lainnya.

“Posisi tersebut tidak menyebabkan masalah jangka panjang, jadi kami tidak mengkhawatirkannya.” Jelas Dr. Hahn. Ahli ortopedi anak asal Amerika Serikat ini juga mencatat bahwa tidak ada penelitian yang mengaitkan posisi duduk W pada anak dengan masalah osteoarthritis.

 

Baca juga: Yuk, Ketahui Tinggi Badan Ideal Balita

 

Perlukah Mengoreksi Posisi Duduk Anak?

Berdasarkan informasi yang telah dipaparkan di atas, kesimpulannya adalah orang tua tidak perlu khawatir saat anak-anak berusia 2 tahun ke bawah duduk dengan posisi kaki membentuk huruf W. Juga tidak perlu mengoreksinya, atau meminta anak untuk duduk dengan posisi lain jika alasannya adalah takut anak mengalami masalah kesehatan dengan tulang maupun ototnya. Namun, jika Bunda tetap ingin mengoreksinya untuk mempermudah membentuk kebiasaan duduk setelah di atas usia 2 tahun, ya sah-sah saja!

Namun sebenarnya, di samping masalah posisi duduk, ada hal lain dalam kebiasaan aktivitas anak yang lebih perlu perhatian. Yaitu posisi duduk membungkuk saat sedang melihat layar gadget maupun benda lainnya. Anak-anak bisa membungkuk melihat ke bagian bawah berjam-jam dan menambah beban yang tidak perlu pada otot punggung. Posisi ini bisa membuat anak sangat lelah hingga sakit punggung. Jadi, dari pada terlalu fokus pada posisi kaki, ada baiknya Bunda lebih memperhatikan posisi punggung anak agar membungkuk tidak jadi kebiasaan buruk.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi