Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.
Winston Churchill

Redakan Emosi dengan Metode Butterfly Hug, Anak pun Bisa Melakukannya!

author
Ruth Sinambela
Selasa, 27 April 2021 | 12:00 WIB
Butterfly hug dipercaya bisa mengatasi kemarahan dan kecemasan. | Shutterstock


 

Dilansir dari Wild Tree Psychotheraphy, pada tahun 1998, badai Pauline terjadi di negara Meksiko. Dua terapis bernama Lucina Artigas dan Ignacio Jarero kemudian mengenalkan metode Butterfly Hug yang kemudian dikenal dan terus dikembangkan dalam dunia psikologi sebagai bentuk stimulasi mandiri untuk meredakan rasa cemas. Metode Butterfly Hug digunakan untuk membantu penyitas trauma akibat badai Pauline di Meksiko pada periode tahun tersebut.

Meski telah cukup lama dikenal, Butterfly Hug justru mulai populer – setidaknya di Indonesia, pada pertengahan tahun 2020 lalu, lewat serial drama Korea berjudul It’s Okay to Not be Okay yang diperankan oleh Kim Soo-hyun dan Seo Ye-ji. Bunda sudah nonton drakor ini belum? Dalam drama ini, Ye-ji yang berperan sebagai Go Moon Young digambarkan sebagai sosok yang mudah terbakar amarahnya. Di episode ke-2 serial ini, Moon Gang Tae yang kemudian menjadi kekasih Moon Young kemudian mengajarkan padanya metode Butterfly Hug untuk meredakan amarahnya.

 

Bagaimana cara Butterfly Hug bekerja menenangkan seseorang?

Dilansir dari Halodoc, Butterfly Hug bekerja dengan cara stimulasi bilateral atau stimulasi mandiri yang menggunakan rangsangan eksternal visual, auditori, atau sentuhan secara berurutan yang bertujuan untuk membantu menenangkan diri selama mengingat kejadian traumatis.

Pikiran dan tubuh manusia saling terhubung. Pikiran memengaruhi respons fisik, dan sebaliknya keadaan tubuh akan memengaruhi apa yang dipikirkan dan dirasakan. Maka dari itu, membuat tubuh menjadi rileks adalah salah satu cara untuk mengatasi masalah pada pikiran yang bisa jadi pemicu munculnya rasa cemas.

Selain baik untuk meredakan kecemasan, metode ini juga dipercaya dapat membuat jantung terasa lapang. Butterfly Hug juga bisa membantu menyeimbangkan otak kiri dan kanan, sehingga emosi atau kecemasan yang dialami lebih terkontrol.

 

Baca juga: Kendalikan Emosi Dengan Metode Traffic Light, Bagaimana Caranya?

 

Apa manfaat Butterfly Hug?

Meski bukan merupakan satu-satunya solusi, Butterfly Hug terbukti dapat membantu seseorang meredakan rasa cemas dalam dirinya dan membuatnya jadi lebih santai atau tenang. Sejak pertama kali dikenalkan pada tahun 1998, metode ini semakin banyak diketahui orang dan menjadi standar dalam mengatasi rasa cemas, terutama bagi mereka yang mengalami trauma dan berpotensi menyimpan bahkan memperbesar trauma dalam jangka panjang. Kejadian-kejadian seperti yang dialami korban badai Pauline salah satunya, dimana banyak orang termasuk anak-anak kehilangan tempat tinggal bahkan keluarga.

 

| Shutterstock

 

Bagaimana cara melakukan Butterfly Hug?

Metode Butterfly Hug tidaklah sulit dilakukan. Namun, tidak hanya soal gerakan fisik saja, Butterfly Hug lebih dalam bicara soal mengendalikan rasa cemas dari dalam.

Pertama-tama, Bunda harus mengenal terlebih dahulu semua emosi yang sedang dirasakan dan tidak menghakimi emosi itu. Artinya, jika Bunda merasa marah akan suatu kejadian, sadari dan terima dengan pikiran terbuka bahwa Bunda memang sedang marah.

Setelah itu, tutup mata Bunda dan kosongkan pikiran. Untuk mempermudah proses ini, Bunda dapat melakukannya sambil menarik dan menghembuskan napas pelan-pelan.

Sembari mengosongkan pikiran, silangkan kedua tangan Bunda dan letakkan di depan dada dengan posisi telapak tangan terbuka. Posisi inilah yang kemudian membuat metode ini disebut Butterfly Hug, dimana telapak tangan seolah membentuk sayap kupu-kupu dan di saat bersamaan seolah sedang memeluk tubuh Bunda sendiri.

Setelah melakukan semua hal di atas, lanjutkan untuk terus menarik dan menghembuskan napas pelan-pelan, sambil tepuk-tepuk bagian atas dada/bawah tulang leher tempat telapak tangan Bunda diletakkan, secara bergantian dari tangan kanan dan kiri. Bunda dapat melakukan ini selama 30 detik atau lebih, sampai Bunda telah merasa lebih tenang.

Saat sedang menepuk-nepuk dengan tangan, pastikan Bunda menyadari dan merasakan sensasi dan emosi yang muncul.

 

| Shutterstock

 

Butterfly Hug pada Anak-anak

Sebenarnya tidak ada batasan umur untuk melakukan metode Butterfly Hug ini. namun, untuk anak-anak, disarankan baru dilakukan jika mereka telah mengenal berbagai macam emosi manusia. Umumnya seorang anak dapat melakukan ini sejak berusia 4 tahun.

Namun, yang menjadi catatan penting adalah, Butterfly Hug bukanlah metode yang tepat untuk menenangkan anak tantrum. Saat si Kecil sedang tantrum, sebaiknya Bunda menunggunya hingga tenang terlebih dahulu. Sambil mengarahkan si Kecil melakukan metode breathing, menarik napas panjang agar lebih tenang dari situasi tantrum yang sudah pasti diisi dengan tangisan kencang. Setelah si Kecil lebih tenang, barulah Bunda bisa mengajaknya untuk melakukan metode Butterfly Hug.

 

Baca juga: Gangguan Kecemasan pada Anak: Tanda, Penyebab, dan Solusinya

 

Gangguan Kecemasan yang Lebih Dalam

Metode Butterfly Hug memang telah terbukti efektif meredakan kecemasan seseorang dalam waktu relatif singkat. Namun perlu dipahami bahwa metode ini bukan solusi untuk terhadap masalah gangguan kecemasan yang lebih dalam. Istilahnya, Butterfly Hug hanyalah pertolongan pertama dalam mengatasi kecemasan ringan, sebagi tindakan preventif mencegah kecemasan tersebut berkembang jadi lebih dalam dan dialami untuk jangka panjang oleh seseorang.

Namun, jika Bunda atau orang di sakitar telah menunjukkan gejala kecemasan yang lebih serius atau parah, tindakan terbaik adalah menemui dan berkonsultasi dengan profesional, seperti psikiater atau psikolog.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi