Too much love never spoils children. Children become spoiled when we substitute presents for presence.
Anthony Withman

Tren Plant Based Diet, Baik untuk Tubuh Jika Dilakukan dengan Tepat

author
Ruth Sinambela
Jumat, 7 Mei 2021 | 14:22 WIB
| Shutterstock

 

Situasi pandemi yang disebabkan oleh menyebarnya penyakit Covid-19 telah terjadi lebih dari setahun. Di tengah berubahnya seluruh aspek kehidupan, masyarakat kini jadi makin peduli terhadap kualitas kesehatan tubuhnya sendiri dan juga keluarga.

Karena faktanya, imun atau daya tahaun tubuh merupakan aspek penting dalam menghindari diri kita terjangkit penyakit yang disebabkan oleh virus corona ini. Semakin baik kualitas imun seseorang, semakin minimal pula kemungkinan dirinya mengalami gejala berat saat terpapar virus corona.

Masyarakat dunia termasuk Indonesia berbondong-bondong mengubah kebiasaan dan pola hidup. Mulai dari mengonsumsi vitamin tambahan, memulai kebiasaan olahraga hingga mengubah pola makan dengan melakukan diet sehat.

Ada banyak pola diet serhat yang dapat dipilih, salah satunya yang sedang populer saat ini adalah plant based diet. Jika beberapa tahun lalu diet keto yang mengurangi bahkan menghilangkan konsumsi gula, garam dan minyak dalam makanan sehari-hari sangat digandrungi, plant based lah yang kini jadi primadona.

 

| Shutterstock

Apa itu Plant Based Diet?

Pada dasarnya diet yang satu ini berarti mengonsumsi makanan yang terbuat dari bahan-bahan nabati. Namun perlu dipahami bahwa plant based diet bukanlah sepenuhnya menghilangkan unsur daging serta olahannya sama sekali dalam menu makan, selayaknya vegetarian atau vegan.

Dalam pola makan plant based, mereka yang diet tetap dapat mengonsumsi daging dan olahan daging dalam jumlah terbatas, sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Baca juga: Cara Mudah Agar Bayi Suka Sayur

 

| Shutterstock

Maraknya Bisnis Kuliner Baru dengan Tema Plant Based

Jika sebelumnya Bunda pernah tertarik dengan pola makan plant based namun merasa kesulitan memenuhi kebutuhan makanan plant based, kabar gembiranya adalah saat ini bisnis kuliner yang mengusung tema plant based sebagai menunya sudah makin marak dan mudah didapatkan.

Secara general memang dari segi harga memang plant based menu mungkin lebih mahal dibanding jenis makanan biasa, hal ini dikarenakan jenis makanan plant based cenderung dibuat menggunakan bahan-bahan premium yang lebih bernutrisi dan rendah kalori, seperti tepung gluten free dan berbagai bahan khusus lainnya.

Di samping itu, membuat plant based meals tentu saja butuh kemampuan khusus, untuk menghasilkan makanan dengan rasa nikmat yang mirip dengan rasa daging, namun dari bahan non daging.

Bunda pernah dengar istilah ‘plant base meat’? Saat pertama kali mencicipi makanan ini, mungkin Bunda akan terkejut dan bertanya-tanya, bagaimana sebuah makanan yang terbuat dari sayur atau kacang-kacangan, rasa dan teksturnya terasa seperti daging sungguhan. Itulah keistimewaan plant based food. Siapa saja yang memakannya dapat tetap merasakan sensasi makan daging namun yang dicerna di dalam tubuh sesungguhnya adalah bahan-bahan nabati.

Baca juga: Pakai Tips Merebus Ini Supaya Vit C Sayuran Nggak Hilang

 

| Shutterstock

Manfaat Menerapkan Plant Based Diet

Seperti yang Bunda sudah ketahui, bahwa menerapkan plant based diet dalam kehidupan sehari-hari dapat memberi manfaat bagi tubuh. Sama dengan manfaat yang Bunda dapatkan jika sering mengonsumsi sayur dan buah-buahan, yaitu tubuh menjadi lebih sehat, fit, dan berat badan dapat terkontrol.

Lebih lanjut tentang manfaat menerapkan plant based diet salah satunya adalah dapat menurunkan kadar kolesterol yang biasanya meningkat setelah mengonsumsi makanan berlemak yang terbuat dari daging-dagingan. Selain itu, dengan plant based food, Bunda juga bisa menurunkan risiko hipertensi, menurunkan kadar gula dalam darah, dan meningkatkan fungsi berbagai organ tubuh.

Mengubah pola makan ke plant based food untuk jangka panjang juga dapat meningkatkan kualitas hidup serta membuat daya tahan tubuh jadi lebih baik sehingga dapat mencegah penularan penyakit.

Plant based food juga dapat diberikan pada anak, dengan catatan Bunda tetap harus memperhatikan kebutuhan gizinya. Karena anak-anak sedang dalam masa pertumbuhan, jadi mereka masih membutuhkan protein hewani dan zat lainnya yang hanya terdapat dalam daging. Untuk merasa lebih yakin sebelum menerapkan plant based diet pada anak, berkonsultasi lah terlebih dahulu dengan dokter anak dan dokter gizi.

Selain mengandalkan katering atau produsen makanan plant based, Bunda juga dapat membuat plant based food sendiri di rumah, dengan mengikuti resep yang mulai banyak tersedia di internet, aplikasi, atau buku resep khusus plant based food.

Pada akhirnya, jika memutuskan memilih konsep makanan plant based, pastikan Bunda tetap peka terhadap kondisi tubuh selama menjalankannya, jangan sampai karena terlalu memaksakan, justru Bunda jatuh sakit karena tidak terpenuhinya kebutuhan tubuh akan zat makro dan mikro yang mungkin jumlah dan jenisnya berbeda pada plant based food.

 

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi