To her, the name of father was another name for love.
Fanny Fern

Ghosting dalam Hubungan Cinta, Bagaimana Menghadapinya?

author
Ruth Sinambela
Sabtu, 8 Mei 2021 | 11:00 WIB
| Shutterstock

 

Kata ghosting kini sedang populer dan banyak digunakan, baik secara langsung saat sedang ngobrol dengan orang lain, atau tertulis dan disebut-sebut di media sosial.

Sebenarnya, apa sih arti dari kata ghosting itu sendiri? Ghosting terdiri dari kata ghost yang berarti hantu dan imbuhan -ing yang digunakan untuk menandakan bahwa kata ini merupakan kata kerja.

Ghosting adalah kiasan yang maknanya adalah seseorang melakukan tindakan ‘menghilang’ seperti hantu (ghost) dalam sebuah hubungan.

Kata ghosting banyak digunakan untuk menjelaskan situasi hubungan romantis yang berakhir di tengah jalan tanpa adanya penjelasan dari salah satu pihak.

Seseorang yang melakukan ghosting akan pergi begitu saja dari rutinitas atau kebiasaan yang sebelumnya kerap dilakukan secara konsisten. Misalnya, dua orang yang awalnya saling memiliki ketertarikan satu sama lain, mereka menjalin hubungan romantis atau setidaknya pendekatan untuk kurun waktu tertentu. Semuanya berjalan dengan baik, sampai suatu waktu, salah satunya menghilang tanpa kabar dan menolak ditemui untuk dimintai penjelasan.

Mereka bahkan tidak benar-benar menolak ditemui, melainkan tidak memberi jawaban sama sekali saat dicari oleh pasangannya. 

Baca juga: 8 Tanda Hubungan Tak Sehat

 

| Shutterstock

Apa sih Alasan Orang Melakukan Ghosting?

Convenience
Bukan melulu karena pihak yang di-ghosting tidak dapat memberikan rasa nyaman. Saat seseorang melakukan ghosting, kemungkinan besar karena dirinya tidak mau ambil pusing atau repot-repot mengakhiri suatu hubungan dan ghosting adalah cara yang paling nyaman bagi mereka. Mereka tidak mau mengalami situasi canggung yang biasanya penuh emosi saat harus mengakhiri suatu hubungan.

Attraction
Dalam proses mencari pasangan, biasanya ada faktor pendukung yang mempengaruhi keputusan seseorang, seperti fisik dan karakter. Sedangkan saat mencari pekerjaan, bisa saja orang tertarik dengan benefit lainnya yang tidak ia dapatkan di pekerjaan awal. Hal-hal yang menyangkut ketertatikan ini, dapat memicu seseorang dapat melakukan tindakan ghosting itu sendiri.

Negative interaction
Dalam hal ini dapat dianggap bahwa seorang pelaku ghosting tidak sepenuhnya bersalah, karena mungkin mereka memutuskan untuk ghosting dalam satu hubungan karena hubungan tersebut memiliki sisi negatif yang membuatnya marah, frustasi bahkan sekadar tidak nyaman. Hal ini disebut dengan toxic relationship.

Baca juga: 5 Hal Ini Bisa Memprediksi Langgeng Tidaknya Hubungan

 

| Shutterstock

Apa yang Harus Dilakukan Jika Seseorang Melakukan Ghosting dalam Hubungan Romantis?

Terkadang, kita tidak bisa selalu mengharapkan segala sesuatu berjalan sesuai rencana dan harapan. Sebaik apapun kita bersikap, jika seseorang telah memutuskan untuk melakukan ghosting dalam satu hubungan, akhirnya hal itu akan terjadi juga. Rasa kecewa dan bingung wajar terjadi, namun ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk kembali pulih setelah di-ghosting.

Belajar menerima kenyataan.

Ketika seseorang menghilang tanpa penjelasan, berarti mereka tidak mementingkan perasaanmu. Jadi, sebaiknya kita menyadari hal tersebut, mendeklarasikan bahwa satu-satunya yang harus mementingkan perasaan kita adalah diri kita sendiri, dan mulai move on dari rasa kecewa.

Biarkan dirimu merasakan sakitnya.

Jangan pernah menyangkal rasa sakit hati dan kecewa, karena justru akan mempersulit pemulihan. Jika ingin marah dan menangis, lakukanlah dengan kesadaran penuh bahwa hal-hal tersebut tidak dapat mengubah situasi, sehingga kita jadi tahu kapan waktunya untuk berhenti.

Jangan menyalahkan diri sendiri!

Jangan biarkan orang lain membuatmu menganggap rendah pada diri sendiri, sebaliknya, tanamkan di pikiranmu bahwa ketika kamu telah berusaha memberi yang terbaik dan seseorang tetap memilih pergi, berarti merekalah yang seharusnya menyesal dan merugi. Untuk melakukan ini, kamu perlu kemampuan self love.

Tunda untuk melakukan kontak.

Saat seseorang melakukan ghosting, umumnya kita tidak langsung menyadari dan masih mencoba menjangkau mereka. Namun, setelah kurun waktu tertentu dan tetap tidak ada respon dari orang tersebut, sebaiknya kamu menghentikan kontak sama sekali termasuk mengirim pesan atau menelepon, karena kemungkinan akan ada penolakan yang dapat membuatmu makin merasa buruk.

Jangan mengurung diri.

Secepat yang kamu bisa, segera kembali lah beraktivitas di kehidupan sehari-hari. Kembali bergaul dengan teman-temanmu, menikmati waktu dengan hal-hal yang menyenangkan bagimu, dan jangan buru-buru ingin memulai hubungan baru.

Tonton yuk! Inez Kristanti Bicara Tentang Kekerasan Dalam Hubungan, Apa Saja Tandanya?

 

Tidak Hanya Terjadi dalam Hubungan Romantis

Situasi ini juga bisa terjadi dalam hubungan pertemanan, bahkan hubungan profesional di dunia kerja. Seseorang bisa saja menghilang dari komunitas atau kumpulan pertemanan (peer group) tanpa ada aba-aba atau penjelasan. Sama seperti hubungan lainnya, baik itu hubungan romantis maupun pertemanan, ghosting dalam hubungan profesional di dunia kerja juga dapat menimbulkan efek buruk baik bagi yang meninggalkan maupun yang ditinggalkan.

 

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi