There is no such thing as a perfect parent. So just be a real one.
Sue Atkins

Makan Hanya Sekali Sehari Untuk Menurunkan Berat Badan? Ini Faktanya!

author
Ruth Sinambela
Jumat, 16 Juli 2021 | 20:00 WIB
| Shutterstock

­

Berbagai macam program diet direkomendasikan baik dari mulut ke mulut, melalui media masa, di internet, buku, dan berbagai cara lainnya. Salah satu cara diet yang belum benar-benar teruji namun telah diadopsi banyak orang adalah dengan menerapkan sistem makan hanya satu kali sehari.

Bunda pasti sudah tahu kalau idealnya tubuh manusia memerlukan makan 3x sehari. Terdiri dari sarapan di pagi hari, makan siang, dan makan malam. Ditambah snack time pada jeda makan siang dan malam. Sayangnya, banyak orang dengan pemahaman yang kurang tepat, memilih untuk makan hanya satu kali sehari, biasanya pada siang hari.

Tujuannya untuk mengurangi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Dengan harapan hal ini dapat memicu penurunan berat badan. Tentu saja pola makan atau diet ini salah kaprah dan tidak dianjurkan. Alih-alih menjadi kurus, justru masalah kesehatan akan timbul jika kita terus menerus melakukan pola diet ini. Selain itu, memaksakan diri hanya makan satu kali sehari juga memiliki dampak buruk lainnya. Beberapa diantaranya bisa Bunda simak di bawah ini.

1.Lebih sering merasa lapar

Merasa lapar di jam makan adalah sesuatu yang wajar, namun jika hanya makan sekali sehari, Bunda justru akan terus menerus merasa lapar, bahkan di luar jam makan normalnya. Hal ini dikarenakan tubuh tidak menerima asupan yang cukup sebagaimana mestinya dan akan membuat seseorang terus menerus merasa lapar, bahkan tidak lama setelah makan.

Baca juga: Kata Dokter: Nggak Makan Malam Bikin Berat Badan Malah Naik?

| Shutterstock

 

2. Makan dalam porsi berlebihan

Dampak selanjutnya semacam efek domino. Karena terus menerus merasa lapar, orang yang menerapkan pola diet ini akan makan justru lebih banyak kalori di waktu makannya yang hanya satu kali sehari itu. Tujuan membatasi asupan kalori justru berdampak sebaliknya, sehingga yang berkurang bukan kalori, melainkan energi pada tubuh. Belum lagi jika hasrat makan yang ditahan sekian jam tidak dapat terbendung dan membuat kita ingin mengonsumsi jenis-jenis makanan yang justru tidak ramah diet, seperti makanan berminyak dan berlemak, termasuk makanan olahan dan cemilan.

Baca juga: Tren Plant Based Diet, Baik untuk Tubuh Jika Dilakukan dengan Tepat

 

3.Tubuh terasa lemas seharian

Tentu saja hal ini akan terjadi karena tubuh mengalami kekurangan nutrisi. Lemas yang dirasakan juga akibat penurunan kadar gula darah dalam tubuh. Lama-kelamaan kondisi ini bisa membuat seseorang jatuh sakit, atau justru jadi makan berlebihan. Aktivitas sehari-hari juga dapat terganggu, karena saat merasa lemas, kerja otak juga dapat menurun dan membuat hasil kerja jadi kurang maksimal.

 

| Shutterstock

 

4.Metabolisme tubuh menurun

Dampak jangka panjang dari kebiasaan makan hanya sekali sehari adalah penurunan metabolisme tubuh. Saat mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang sesuai pola makan yang tepat, metabolisme tubuh akan terjaga dengan baik. Sebaliknya saat pola makan diubah tanpa dasar yang tepat, metabolisme dan kinerja organ tubuh akan menurun. Bunda tentu tahu bahwa metabolisme tubuh yang buruk justru dapat memicu kenaikan berat badan seseorang.

 

Itulah empat dampak menerapkan pola makan hanya sekali sehari. Setelah mengetahuinya, apa Bunda masih ingin melakukan diet tersebut? Sebaiknya tidak, dan jika Bunda merasa perlu menurunkan berat badan, konsultasikan terlebih dahulu pada dokter atau ahli gizi untuk mendapat rekomendasi pola diet yang tepat dan sehat.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi