Ada orang tua yang memilih untuk tidak menindik dan memakaikan anting pada anaknya, banyak juga yang memilih langsung menindik telinga anak sesaat setelah lahir dan memakaikan anting.
Kedua pilihan tersebut tidak ada yang salah dan tak perlu diperdebatkan. Namun, jika Bunda termasuk orang tua yang akan memakaikan anting khususnya pada bayi yang baru lahir, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan.
Tidak ada orang tua yang ingin hal buruk terjadi pada anaknya. Apa lagi saat memakaikan anting pada anak, tentu saja harapannya si kecil terlihat lucu dan menggemaskan, bukan malah tidak nyaman apa lagi kesakitan. Nah, ini dia Bun tipsnya.
Pilih anting dari bahan yang aman untuk kulit bayi
Bayi yang baru lahir memiliki kulit yang sensitif sehingga Bunda perlu berhati-hati dalam memilih bahan. Pilih yang tidak menimbulkan reaksi alergi, seperti baja yang biasa dipakai untuk membuat alat kesehatan, emas minimal 15 karat, platinum, perak, dan atau stainless steel.
Bahan anting yang paling umum tentu saja emas. Umumnya, bayi tidak memperlihatkan reaksi alergi saat dipakaikan anting emas, namun, jika tetap terjadi, sebaiknya Bunda menunda memakaikan perhiasan emas di telinga anak dan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Baca juga: Tips Memilih Anting Untuk Bayi Perempuan
Pilih model yang tepat
Model anting yang tidak memiliki ujung tajam seperti bentuk bintang sebaiknya dihindari, karena dapat menusuk kulit telinga saat bayi tidur menyamping. Model anting emas yang menjuntai ke bawah juga sebaiknya tidak dipakaikan pada anak-anak karena dapat tersangkut dan membahayakan.
Ukuran anting juga sebaiknya tidak terlalu kecil karena dapat dengan mudah terlepas dan ditakuti tertelan, mengingat bayi masih suka memasukkan benda apa saja ke mulutnya. Namun, anting yang kebesaran juga bisa mengganggu, jadi pilihlah ukuran yang sesuai dengan telinga bayi. Pilih juga pengait anting yang sederhana dan dinilai aman serta nyaman untuk bayi.
Pilih tempat tindik telinga yang terjamin
Memilih tempat tindik sembarangan dapat berisiko membuat bayi mengalami infeksi rasa sakit karena terluka.
Jika Bunda memilih bayi ditindik tidak lama setelah dilahirkan, pastikan dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan berwenang di rumah sakit. Pastikan juga alat yang digunakan steril dan dalam keadaan baik (tidak rusak) agar proses tindik berjalan baik.
Jika Bunda lupa atau tidak sempat menindik telinga bayi sesaat setelah dilahirkan, dan ingin melakukan tindik lain waktu, sebaiknya tunda hingga usia bayi 2 bulan atau setelah ia mendapat vaksinasi tetanus. Sediakan waktu khusus untuk melakukan tindik bayi, pastikan kondisi kesehatan bayi dalam keadaan baik dan hindari menindik bayi bersamaan dengan pemberian vaksinasi, karena akan membuat bayi mengalami lebih banyak rasa sakit (disuntik dan ditindik) pada waktu bersamaan.
Selain itu, di masa pandemi Covid-19 ini lebih baik Bunda semakin berhati-hati untuk menjaga kesehatan anak. Jika keperluan menindik bayi tidak mendesak, tidak ada salahnya ditunda saja.