Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.
Winston Churchill

Mengenal Enam Varian Virus Corona yang Ada di Indonesia

author
Ruth Sinambela
Rabu, 28 Juli 2021 | 10:00 WIB
| Shutterstock

 

Alfa, Beta, Gamma, Delta, Lambda, dan Kappa, adalah sebagian varian Virus Corona yang telah muncul dan menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Mengenal masing-masing varian virus ini mungkin dapat menambah kewaspadaan Bunda untuk menjaga kesehatan keluarga.

Setelah mulai ditemukan di Indonesia sekitar bulan Maret 2020, virus SARS-CoV-2 telah bermutasi sedemikian rupa hingga memiliki setidaknya 11 varian di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, sejauh ini sudah enam varian yang ditemukan dengan tingkat penularan dan keparahan infeksi yang berbeda-beda.

Pilihan membatasi informasi seputar penyakit Covid-19 yang banyak dilakukan masyarakat memang penting untuk meminimalisir kondisi depresi akibat kekhawatiran berlebih yang justru dapat menurunkan kualitas imun. Tapi, tidak ada salahnya juga kita mengetahu secara garis besar, varian apa saja sih yang ada yang seperti apa karakteristiknya saat telah menyerang tubuh manusia? Yuk, Bun kita simak pembahasannya.

 

1.Varian Alfa

Kode varian ini adalah B. 1.1.7 dan pertama kali ditemukan di Inggris pada September 2020. Tingkat penularan virus varian ini ada di angka 43-90% lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan virus Corona sebelumnya. Sedangkan tingkat keparahan infeksinya juga dianggap lebih berpotensi menimbulkan gejala berat hingga membutuhkan rawat inap jika dibandingkan dengan virus Corona jenis awal.

Varian Alfa ini lebih cepat menular dan menyebar hingga mampu menembus sistem kekebalan tubuh manusia. Mereka yang terinfeksi virus ini bisa mengalami gejala berat, namun kabar baiknya adalah, orang yang telah menerima vaksin COVID-19 dilaporkan mengalami gejala yang lebih ringan meski terpapar varian Alfa.

 

2.Varian Beta

| Shutterstock

Kode variannya adalah B. 1.351. Ditemukan pertama kali di Afrika Selatan, Mei 2020. Tingkat keparahan infeksi dapat menyebabkan gejala berat, meski tingkat penularan virusnya belum banyak diketahui karena masih dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi karakter varian yang satu ini.

Varian Beta disebut lebih mudah menular antarmanusia, gejala yang ditimbulkan relatif sama dengan varian virus Corona sebelumnya, bisa dikatakan ringan jika seseorang yang terkena telah mendapatkan vaksin COVID-19 seperti Sinovac, Pfizer, dan Moderna. Namun sayangnya varian Beta diketahui lebih kebal terhadap beberapa jenis pengobatan.

 

Baca juga: Mengapa Vaksin Covid-19 Harus DIberikan 2 Kali?

 

3.Varian Gamma

Kode variannya P. 1, dengan kasus pertama kali ditemukan di Brazil pada November 2020 lalu. Tingkat penularan virusnya belum diketahui, namun varian ini cenderung kebal terhadap pengobatan COVID-19. Saat pertama kali ditemukan di Brazil dan Jepang, jenis mutasi varian yang satu ini diketahui dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan varian Beta. Hingga saat ini, efektivitas vaksin COVID-19 terhadap varian Gamma juga masih belum diketahui dan terus diteliti.

 

4.Varian Delta

Kode varian B.1.617.2 yang pertama kali ditemukan di India pada Oktober 2020 bisa jadi varian virus Corona yang paling sering disebut-sebut dan berseliweran beritanya di sosial media maupun media masa. Mungkin Bunda sempat mendengar bahwa varian yang satu ini terkonfirmasi dapat menular hanya dengan berpapasan. Varian Delta memang memiliki tingkat penularan virus yang sangat tinggi. Yakni di angka 30-100% lebih mudah menular dari varian Alfa.

Di Indonesia sendiri, varian ini pertama kali ditemui kasusnya pada Juni 2021. Hingga kini, varian Delta telah menyebar ke 74 negara dan bahkan dominan di negara seperti India dan Inggris. Jika sebelumnya penyakit COVID-19 banyak menyerang lansia, varian Delta justu lebih banyak ditemukan pada anak-anak dan orang dewasa di bawah 50 tahun.

Nah, yang menarik adalah, para pakar menyebutkan bahwa vaksin seperti dari merek Astrazenca dan Pfizer, dinilai mampu memberi perlindungan hingga sekitar 60-79% terhadap varian Delta dengan dosis penuh sebanyak 2x vaksinasi.

| Shutterstock

 

5.Varian Lambda

Kode varian virus ini C. 37, ditemukan pertama kali di Peru pada Desember 2020. Meski telah hampir setengah tahun berlalu dari pertama kali ditemukan, informasi mengenai tingkat penularan dan keparahan infeksi varian ini masih belum diketahui pasti dan terus diteliti. Beberapa negara yang juga melaporkan penemuan kasus varian Lambda berasal dari kawasan Amerika Latin dan Eropa, termasuk Inggris.

Meski masih dalam penelitian lebih lanjut, lagi-lagi hasil riset melaporkan bahwa vaksin COVID-19 dapat memberi perlindungan terhadap varian virus Corona yang satu ini.

 

Baca juga: Positif Covid-19 Meski Telah Divaksinasi, Begini Penjelasannya

 

6.Varian Kappa

Dengan kode varian 1.617.2 dan ditemukan di India pada Oktober 2020, varian ini masih belum diketahui tingkat penularan virusnya dan tingkat keparahan infeksinya. Menurut laporan kasus COVID-19, varian Kappa masuk ke Indonesia pertama kali belum lama ini, yakni pada Juli 2021. Varian Kappa memiliki pola mutasi yang murup dengan varian Delta.

 

Itu dia enam varian virus Corona yang telah ditemukan di Indonesia dan masih terus dikembangkan penelitiannya terkait penanganan serta pengobatannya. Yuk Bun, tetap di rumah aja jika memungkinkan. Sedangkan kalau masih harus keluar rumah, gunakan masker sesuai anjuran, disiplin terhadap protokol kesehatan, dan lakukan vaksinasi 2 dosis saat telah dapat kesempatan. Salam sehat!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi