I think a lot about teaching my kids to work hard. I’ve learned something about kids ? they don’t do what you say; they do what you do.
Jennifer Lopez

Cara Melatih Indra Penciuman dan Pengecap saat mengalami Anosmia dan Ageusia

author
Ruth Sinambela
Jumat, 13 Agustus 2021 | 09:00 WIB
| Shutterstock

Anosmia dan ageusia tergolong sebagai gejala COVID-19 yang tidak berbahaya. Namun, hilangnya kemampuan indra penciuman dan pengecap sehingga sulit mendeteksi rasa dapat menyebabkan penderita COVID-19 kesulitan mengenali makanan yang masih layak dikonsumsi atau tidak.

Selain tidak dapat membedakan suatu makanan masih layak dikonsumsi atau tidak, anosmia dan ageusia dapat menyebabkan keracunan. Terlebih jika makanan yang dikonsumsi merupakan buatan sendiri. Oleh sebab itu, meski tidak memiliki gejala lain seperti demam batuk atau pilek, sebaiknya mereka yang sedang dalam kondisi positif COVID-19 sebaiknya mengonsumsi makanan yang disediakan orang lain (yang dalam keadaan sehat) saja.

Anosmia

Anosmia adalah hilangnya kemampuan indra penciuman. Bau yang menyengat sekalipun tidak dapat dibaui seseorang yang sedang dalam kondisi ini. Beberapa penyebabnya adalah hidung tersumbat, polip, dan COVID-19. Umumnya, saat udara sekitar dingin, anosmia akan sedikit mereda.

Ageusia

Sedangkan ageusia merupakan istilah untuk menggambarkan kondisi hilangnya kemampuan indra pengecap secara total. Penelitian sejauh ini menunjukkan ageusia terjadi pada hari ke-4 setelah unvulnya gejala awal infeksi virus Corona seperti sakit kepala, demam, ata batuk. Ageusia dapat mereda dalam 7-21 hari, namun juga bisa menetap meski telah dinyatakan sembuh. Selain karena virus Corona, ageusia juga bisa dialami oleh orang yang memiliki masalah Kesehatan lain seperti kekurangan asupan zinc, diabetes, penyakit Crohn atau hipotiroidisme.

Baca juga: Waspada Happy Hypoxia Pada COVID-19

| Shutterstock

Cara Mengembalikan Kemampuan Indra Penciuman dan Pengecap

Siapkan beberapa sumber aroma yang ada di sekitar kita seperti lemon, mawar, cengkeh dan kayu putih. Hirup masing-masing sumber aroma selama 15-20 detik. Saat melakukannya berusahalah untuk mengingat seperti apa aroma dari bahan-bahan tersebut. Membayangkan bau pada suatu objek diduga dapat melatih kerja ujung saraf indra penciuman.

Selain itu, penderita anosmia juga dapat mengonsumsi minuman jahe untuk membantu menghilangkan anosmia.

Baca juga: Jahe Merah dan Jahe Putih, Apa Bedanya?

| Shutterstock

 

Cara lainnya adalah melakukan irigasi hidung dengan larutan air garam yang dapat dibeli di apotek. Miringkan kepala ke salah satu sisi tubuh, semprotkan larutan garam ke dalam salah satu lubang hidung secara perlahan ke arah berlawanan dengan sisi miring kepala, biarkan larutan air gara mengalir keluar dari lubang hidung lainnya hingga mulut, kemudian ulangi dengan memulai dari lubang hidung lainnya. Cara ini bisa dilakukan 2-3 kali sehari.

Cara dini berfokus pada pengembalian kemampuan indra penciuman. Namun bersamaan dengan kembalinya indra penciuman, indra pengecap pun akan berangsur membaik.

Untuk mempercepat prosesnya, seseorang yang mengalami kehilangan kemampuan merasakan rasa makanan atau minuman, dapat melatih diri dengan mengonsumsi makanan atau minuman dengan rasa yang kuat, memilih jenis makanan favorit yang rasanya sudah sangat akrab, dan berusaha mengingat-ingat rasa makanan/minuman tersebut saat menikmatinya.

Ada juga sejumlah obat yang mungkin akan disarankan dokter untuk dikonsumsi terkait kondisi anosmia dan ageusia ini. Berkonsultasilah dengan dokter dan semoga lekas sembuh!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi