Keep your face always toward the sunshine, and shadows will fall behind you
Walt Whitman

Serba-serbi Susu untuk Bayi dan Anak: Manfaat, Takaran, dan Kapan Boleh Berhenti Diberikan

author
Ruth Sinambela
Kamis, 16 September 2021 | 09:12 WIB
Susu baik untuk pertumbuhan anak | Shutterstock

 

Bayi baru lahir membutuhkan ASI sebagai sumber makanan utama dan satu-satunya. Namun, dengan kondisi tertentu dan melalui pemeriksaan serta rekomendasi dokter, beberapa bayi akan minum susu formula sebagai pengganti ASI.

Idealnya, ASI diberikan secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi, dan dilanjutkan hingga 2 tahun bersama makanan pendamping. 

Jika ibu berhenti mengASIhi sebelum bayi berusia satu tahun, pilihan susu adalah susu formula. Sedangkan jika usia anak sudah lebih dari satu tahun, ada susu UHT yang bisa jadi alternatif. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun sama-sama aman dan bermanfaat untuk anak usia satu tahun ke atas.

Baca juga: Manfaat ASI Luar Biasa! Dari Cegah Alergi Hingga Covid-19

 

Bayi di atas satu tahun boleh mengonsumsi susu UHT | Shutterstock

 

Manfaat kandungan susu untuk anak

Susu jadi jenis minuman yang sangat populer dan dekat kaitannya dengan tumbuh kembang anak. Selain kandungan kalsium yang cukup tinggi pada susu baik untuk tulang dan gigi, sudah tahu belum Bun, kalau ada cukup banyak manfaat susu lainnya, yang membuatnya baik dikonsumsi anak-anak, khususnya batita? Berikut ini beberapa manfaat susu untuk tubuh anak.

  • Kandungan kaliumnya mampu membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol jahat. Dikonsumsi bersama sayur dan buah, dapat menurunkan risiko anak terkena penyakit jantung di kemudian hari.
  • Susu mengandung vitamin D yang dapat membantu meningkatkan produksi serotonin, yaitu hormon yang dapat memengaruhi mood, nafsu makan, dan kualitas tidur anak jadi lebih baik.
  • Susu mengandung fosfor, protein, vitamin A, dan vitamin B yang berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh dan memproduksi energi untuk beraktivitas, terutama anak-anak yang sangat aktif karena sedang dalam masa pertumbuhan dan punya rasa ingin tahu yang sangat tinggi.

Baca juga: Tips Peralihan dari ASI ke Susu Tambahan

 

Manfaat kandungan susu juga bisa didapat dari makanan sehat lainnya | Shutterstock

 

Seberapa banyak anak perlu minum susu di atas usia 3 tahun?

United State Department of Agriculture (USDA) memberi referensi jumlah susu yang ideal dikonsumsi anak dalam sehari. Konsumsinya juga tidak hanya berupa susu biasa, namun juga termasuk kandungan susu yang ada pada makanan atau minuman lain, seperti yogurt, keju, atau es krim.

  • 2-3 tahun = 2 gelas
  • 4-8 tahun = 2 ½ gelas 
  • 9 tahun ke atas = 3 gelas

Kapan anak-anak boleh berhenti minum susu?

Meski USDA merekomendasikan takaran konsumsi susu bahkan hingga usia 9 tahun lebih, bukan berarti Bunda tidak bisa berhenti memberikannya sebelum usia tersebut.

Susu memang memiliki banyak manfaat, namun sebenarnya berbagai kandungan nutrisi dalam susu juga bisa didapat dari makanan sehari-hari, Bun. Baik itu makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, dan buah. Pertanyaan yang sering muncul kemudian adalah, di usia berapa anak-anak boleh berhenti minum susu?

Melansir Detik Health, Prof. Dr. dr. Badriul Hegar, SpA(K), PhD dari RS Cipto Mangunkusumo menyebutkan bahwa secara teori, saat anak sudah memasuki usia tiga tahun, susu lebih berperan sebagai makanan pendamping dan bukan utama, sehingga pemberiannya cukup bergantung pada pilihan orang tua. Jika dihentikan tidak akan menjadi masalah – asal anak menerima cukup asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh melalui pangan lainnya.

Jika seorang anak memiliki kondisi kesehatan tertentu yang membutuhkan tambahan asupan gizi, khususnya yang ada atau tinggi kadarnya pada susu, di atas usia 3 tahun pun tetap sah-sah saja kok, Bun, untuk memberi susu pada anak.

Sebaliknya, jika anak misalnya kegemukan atau obesitas, Bunda bisa menghentikan pemberian susu, atau paling tidak memilih jenis susu yang lebih rendah lemak dan tanpa gula.

Baca juga: Kapan Bayi Boleh Diberi Air Putih dan Berapa Banyak?

 

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela