Bunda mungkin sudah terbiasa melihat ibu lain, bahkan juga ikut melakukan hal ini: saat bayi di dalam kandungan berjenis kelamin laki-lak, segala perlengkapannya berwarna biru, sedangkan untuk anak perempuan, warna yang dipilih serba pink.
Tidak ada yang salah dengan kedua warna tersebut. Namun, ada yang perlu diperbaiki dari pemahaman ini. Bahwa warna apapun boleh dan pantas dipakai baik oleh anak laki-laki atau perempuan. Saat anak laki-laki pakai baju warna pink, bukan berarti ‘si jagoan’ berubah jadi feminin, dan saat ‘princess’ pakai warna biru, tak perlu melabelinya sebagai perempuan ‘tomboy’.
Baca juga: Sendok Bisa Jadi mainan Edukasi, lho!
Konsep warna laki-laki dan perempuan memang sudah cukup lama ada dalam kehidupan sosial kita, Bun. Saat hanya sebatas warna, mungkin tidak menimbulkan masalah. Namun sayangnya, berangkat dari pengkotak-kotakan warna, mainan, tokoh, bahkan cita-cita anak pun seolah ‘diatur’ untuk mengikuti norma yang dibangun oleh masyarakat. Bahwa perempuan harus lemah lembut, dan laki-laki harus gagah berani. Padahal, apa salahnya sih jika laki-laki memiliki sikap lembut, dan perempuan bersikap tegas?
Laki-laki wajib main mobil-mobilan, robot, dinosaurus, dan dilarang keras menyentuh boneka. Masih ada gak sih Bun, yang seperti itu? Jika orang tua terlalu membeda-bedakan bahkan dalam hal sesederhana warna dan mainan, anak laki-laki kita mungkin akan tumbuh dengan pemahaman yang keliru tidak terlindungi dari lingkungan yang masih melakukan diskriminasi gender. Padahal, di jaman yang sudah sangat modern ini, kita sepakat dan ingin gender apapun mendapat perlakuan adil dalam segala aspek kehidupan.
Baca juga: Balance Bike, Sepeda Tanpa Pedal, Ini Manfaatnya
Selain itu, alasan lainnya kenapa anak laki-laki sebaiknya tidak dilarang bermain boneka, adalah karena permainan yang satu ini justru punya banyak manfaat. Nah, apa saja sih manfaatnya?
- Baik untuk perkembangan motorik anak. Saat bermain boneka, setidaknya ada tiga organ tubuh yang saling berkoordinasi, yaitu otak, mata, dan tangan
- Bermain dengan boneka mengembangkan kesadaran dan pemahaman anak terhadap lingkungan sekitarnya
- Anak-anak mendapat kesempatan mengembangkan kedewasaan emosional mereka dengan ‘menciptakan’ dunia sendiri yang mereka kelola
- Anak-anak juga dapat kesempatan bereksperimen saat main boneka. Ini memberi mereka rasa percaya diri bahwa bisa melakukan hal-hal baru (tidak takut)
- Bermain boneka sendiri bisa jadi sarana ‘latihan’ bersosialisasi. Main boneka bersama teman, adalah bentuk sosialisasi yang sebenarnya, dan dapat mereka kembangkan
- Sama seperti poin no.5, bermain boneka baik sendirian atau bersama teman, meningkatkan kemampuan Bahasa anak. Ini merupakan kegiatan yang sangat disarankan termasuk saat seorang anak terlihat belum cakap berbicara di usia tertentu
- Momen eksplorasi hobi dan minat seorang anak juga bisa tercipta saat bermain boneka
Itu dia, Bun. Banyak banget kan manfaat bermain boneka. Jadi, yuk kita mulai open minded dengan tidak membeda-bedakan warna, mainan, hobi, maupun minat anak berdasarkan gender. Laki-laki dan perempuan memang berbeda, namun keduanya punya kemampuan yang sama untuk tumbuh jadi pribadi sukses, sehingga wajib diberi kesempatan yang sama juga.
Baca juga: Yuk, Latih Si Kecil Beres-Beres Kamar...