Keep your face always toward the sunshine, and shadows will fall behind you
Walt Whitman

Wajib Baca! Terutama yang Belum Menikah: Seks Tak Seindah di Film Dewasa

author
Ruth Sinambela
Senin, 20 September 2021 | 17:30 WIB
Hubungan seks yang nyata memiliki banyak dinamika | Shutterstock

 

 

Belakangan ini sudah banyak tulisan dalam bentuk artikel, atau konten sosial media, dari berbagai jenis akun – yang memaparkan bahwa berhubungan seks di dunia nyata, bisa sangat bertentangan dengan apa yang ada di film dewasa.

Jika Bunda membaca tulisan ini, mungkin Bunda akan segera sepakat. Nah, ini saatnya Bunda mengirim link artikel ini kepada saudara, teman, kenalan dekat, atau siapapun yang akan segera menikah, atau bahkan, kepada mereka yang masih single alias jomblo. Karena, informasi seputar seks tidak hanya menarik untuk disimak, namun juga penting – untuk membangun pemahaman yang tepat terhadap hubungan intim, khususnya dalam relasi rumah tangga.

Memahami hubungan intim hanya sebatas dari menonton film dewasa, bisa membawa seseorang pada asumsi serta ekspektasi yang tidak nyata dan cenderung ‘over expectation’.

Ini dia beberapa hal yang biasa terjadi dalam hubungan intim nyata dan tidak ada di film dewasa.

 

Baca juga: Ingin Menunda Kehamilan? Ketahui dulu Berbagai Macam KB Berikut Ini!

 

Normalnya, laki-laki ejakulasi setelah 4-5 menit | Shutterstock

 

Ejakulasi terjadi dengan cepat

Bukan berarti ejakulasi dini ya (terjadi dalam 30-60 detik). Tapi, kalau kamu pernah menyaksikan film dewasa, umumnya pemeran laki-laki akan terlihat melakukan hubungan seks dalam kurun waktu cukup lama (misalnya lebih dari 15 menit). Padahal, melansir dari HalloSehat, Andrew C. Kramer, MD, seorang ahli urologi dari University of Maryland School of Medicine di Amerika Serikat mengatakan bahwa waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh pria untuk ejakulasi adalah sekitar 4-5 menit. 

 

Kentut vagina

Ya. Kamu tidak sedang salah membaca. Vagina juga bisa kentut, lho. Tapi, berbeda dengan kentut biasa yang keluar dari anus, kentut vagina tidak berasal dari saluran pencernaan, sehingga umumnya tidak berbau. Saat melakukan hubungan seks, sangat mungkin ada udara terperangkap di dalam vagina, dan kemudian keluar melalui lubang vagina sehingga terasa seperti kentut. Hal ini sangat normal dan jarang menjadi masalah kesehatan atau tanda penyakit. Kebanyakan perempuan mungkin akan merasa malu jika hal ini terjadi. Cukup share link artikel ini kepada pasangan, dan kamu bisa tenang setelahnya.

 

Baca juga: Fakta 8 Makanan Peningkat Gairah Seksual

 

Hubungan seks yang sehat memiliki banyak manfaat | Shutterstock

 

Apa yang terjadi setelah berhubungan seks

Berpelukan dan tidur nyenyak setelah berhubungan seks seperti di film dewasa memang terlihat romantis. Oh ya, jangan lupakan adegan ngobrol-ngobrol alias pillow talk yang dihiasi dengan pujian satu sama lain sambil mengelus rambut. Tapi, kamu yakin mau melakukannya dan membiarkan berbagai macam cairan (sperma, keringat, dll) masih menempel di badan? Bagaimana kalau menempel juga di sprei tempat tidur? Sebagian besar pasangan akan segera membersihkan diri sebelum melanjutkan aktivitas di tempat tidur.

 

Tiba-tiba tidak ingin melakukannya

Nah, yang satu ini hampir gak pernah terjadi di film dewasa. Tapi, sangat amat mungkin terjadi di kehidupan nyata. Hal yang perlu kita semua pahami adalah, bahkan di dalam sebuah pernikahan, berhubungan seks harus dilakukan berdasarkan consent (kesepakatan) dua belah pihak. Jika tidak, bisa disebut marital rape (pemerkosaan dalam perkawinan) dan ada pasal tuntutannya. Jadi, sebelum memutuskan untuk menikah, pastikan pasanganmu juga aware dengan hal ini. Komunikasi yang efektif bisa menghindari pasangan suami istri dari pertengkaran dan kekerasan – saat salah satunya tiba-tiba berubah pikiran dan kehilangan ‘hasrat’ berhubungan intim.

Meski tak ‘sesempurna’ di film dewasa, berhubungan intim dengan pasangan yang disayangi tetap adalah aktivitas penting, menyenangkan, dan bermanfaat. Mampu membuat rasa cinta semakin kuat – jika dinikmati tanpa asumsi, ekspektasi berlebih, dan dilakukan dengan kesepakatan bersama.

 

Baca juga: Ini Perbedaan Orgasme Pada Laki-laki dan Perempuan

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela