Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

Fakta dan Mitos Seputar Penyakit Cacar Air yang Perlu Bunda Ketahui

author
Ruth Sinambela
Senin, 27 September 2021 | 18:41 WIB
Cacar air | Shutterstock

 

Bunda pasti sudah gak asing dengan penyakit yang satu ini. Bisa jadi Bunda sendiri yang pernah mengalaminya waktu kecil dulu. Nah, untuk membantu Bunda “siap-siap” kalau nanti si kecil harus terserang penyakit ini, ada kumpulan fakta dan mitos dari penyakit cacar air yang perlu diketahui. Supaya Bunda gak panik, dan tahu langkah apa yang tepat dilakukan untuk meminimalisir gejala serta efek lainnya.

 

Fakta: Bisa menular meski tanpa kontak langsung

Penyebab cacar air adalah paparan virus herpes varicella-zoster yang menular lewat droplet penderita saat batuk dan bersin. Penularan juga akan terjadi jika seseorang terkena cairan di dalam bintik cacar yang pecah. Dua cara penularan ini bisa dibilang adalah sebuah situasi kontak langsung, Bun.

Nah, ternyata cacar air juga bisa menular tanpa kontak langsung. Bunda atau si kecil bisa saja tidak bersentuhan atau berada cukup dekat dengan penderita cacar air saat mereka batuk atau bersin. Tapi, saat menghirup udara di sekitar penderita saat bintik cacar air baru pecah juga bisa jadi alasan penularan. Virus cacar air baru akan berhenti menular jika semua bintik cacar air sudah benar-benar mengering.

 

Baca juga:  Yang Perlu Diketahui Tentang Penyakit Monkeypox

 

Mitos: Bintik atau lentingan bekas cacar air tidak akan bisa hilang

Idealnya, cacar air tidak meninggalkan bekas permanen pada kulit. Bekas yang tidak kunjung hilang terjadi karena seseorang (biasanya anak-anak) terus menggaruk bintik/lenting sampai menimbulkan luka dan terinfeksi dengan bakteri penyebab impetigo.

Tapi, meski dapat hilang dengan perawatan yang tepat, bekas cacar air masih tetap akan terlihat dan bau benar-benar samar setidaknya hingga 6-12 bulan setelah sembuh. Wah, lama juga ya Bun!

 

| Shutterstock

 

Fakta: Seseorang bisa terkena cacar air lebih dari sekali

Nah, kalau ada yang bilang cacar air itu adalah penyakit sekali seumur hidup, salah ya Bun. Meski jarang terjadi, seseorang tetap bisa kena cacar air lebih dari sekali. Namun, mayoritas orang yang pernah kena penyakit ini telah memiliki kekebalan dari virus penyebab cacar air selama sisa hidup mereka. 

Adapun beberapa kemungkinan seseorang kena cacar air lebih dari sekali, biasanya dipengaruhi oleh beberapa alasan atau kondisi, misalnya: pertama kali kena saat usia kurang dari 6 bulan, kasus cacar air sebelumnya sangat ringan, dan mungkin memiliki sistem kekebalan yang lemah.

 

Baca juga: Kata Dokter: Anak Autis Karena Vaksin, Mitos atau Fakta?

 

Mitos: Semua orang pasti akan kena cacar air, penyakit ini tidak bisa dicegah

Salah lagi, Bun! Pencegahan penyakit ini bisa dilakukan dengan imunisasi atau vaksinasi cacar air. Dokter spesialis anak pasti akan merekomendasikan vaksinasi ini kepada anak usia 12-15 bulan untuk suntikan pertama, dan di usia 4-6 tahun untuk vaksinasi lanjutan.

Meski vaksin tidak dapat mencegah penularan 100 persen, nyatanya gejala yang ditimbulkan cacar air pada anak yang telah pendapat vaksinasi cacar air akan lebih ringan sehingga tidak mengganggu aktivitas si kecil.

Itu dia beberapa fakta dan mitos seputar cacar air. Semoga bermanfaat dan bisa membuat Bunda bebas panik saat si kecil mengalaminya.

 

Baca juga: 6 Tips Sederhana Untuk Meredakan Nyeri Bayi Setelah Divaksin

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela