You are beautiful because you let yourself feel, and that is a brave thing indeed.
Shinji Moon

Bagaimana Cara Memilih Tontonan yang Tepat untuk Anak?

author
Ruth Sinambela
Selasa, 5 Oktober 2021 | 15:25 WIB
Mendamingi anak saat menonton adalah kewajiban orang tua | Shutterstock

Daripada mempermasalahkan boleh atau tidaknya memberi tontonan alias screen time kepada anak, lebih baik kita fokus memilihkan tontonan yang baik dan tepat untuk anak saat mereka sedang screen time, Bun. Setuju gak?

Karena sebenarnya, jika tontonan sesuai usia, diberikan dalam kurun waktu yang tidak berlebihan, dan jadi ajang orang tua berkomunikasi dengan anak saat mendampingi waktu menonton, pasti akan ada manfaat yang bisa didapat untuk menunjang perkembangan anak.

Nah, pertanyaannya, tontonan seperti apa sih yang bisa dikatakan tepat dan baik? Berikut ini ada beberapa poin yang dapat Bunda jadikan acuan untuk memilih tontonan untuk anak – serta bagaimana hal-hal tersebut dapat membawa dampak baik untuk perkembangannya.

Baca juga: Hati-Hati! Ini Dampak Nonton Film Joker Bagi Anak

 

Membebaskan anak memilih sendiri tontonannya dapat memberi dampak negatif | Shutterstock

Pilih tontonan sesuai kategori usia

Poin yang satu ini bisa dibilang wajib ya, Bun. Anak-anak masih perlu bimbingan orang tua dalam memilih tontonan. Karena, mereka masih berada di usia impulsif yang akan memilih tontonan hanya berdasarkan hal-hal tidak esensial, misalnya gambar, warna, dan lagu yang jadi unsur dalam satu tontonan.

Misalnya, ada anak yang akan sangat tertarik menonton video dengan backsound lagu up beat yang bikin bergoyang, mereka jadi betah menyaksikan tontonan itu, padahal, isinya bisa saja mengandung kekerasan atau adegan dewasa.

Selalu pastikan tontonan yang Bunda berikan pada anak masuk kategori “Anak” atau “Semua Umur”. Hindari memberi tontonan hanya karena satu film atau serial sedang “booming”. Ada saja orang tua yang memperbolehkan anaknya menonton film atau serial tertentu karena dianggap sebagai tontonan bagus yang disukai banyak orang. Tidak peduli tontonan itu berisi adegan kekerasan, dan adegan lainnya yang belum perlu disaksikan anak.

Jauhkan juga anak-anak dari tontonan yang terlihat dibintangi oleh aktor usia anak, namun genre serta isinya tidak benar-benar ramah anak. Misalnya saja film horror, tidak jarang kan Bunda menemukan pemain yang masih kecil di dalamnya? Tapi, bukan berarti film ini boleh ditonton anak-anak, lho. Karena biasanya di film horor sarat adegan dewasa dan sangat mungkin mengandung kekerasan juga. Dan meskipun tidak ada dua adegan terlarang (untuk anak-anak) itu, film horor bisa saja membuat anak jadi sangat ketakutan dan trauma. Duh, jangan sampai ya Bun!

Baca juga: Alasan Kenapa Si Kecil Gagap Saat Bicara dan Bagaimana Mengatasinya

 

Ada banyak manfaat dengan memberi tontonan yang tepat pada anak | Shutterstock

Pilih tontonan yang punya manfaat

Manfaat adalah satu kata yang maknanya cukup luas. Bukan hanya manfaat dalam hal kepintaran ya Bun. Manfaat dari tontonan bisa berupa hal-hal berikut ini:

  • Menumbuhkan empati pada anak untuk melakukan hal baik (misalnya film tentang kerusakan lingkungan/persahabatan manusia dengan hewan di ekosistem aslinya)
  • Mengenalkan anak adanya perbedaan dalam berbagai hal di dunia (misalnya budaya anak-anak negara barat yang berbeda dengan Indonesia namun dianggap wajar dan patut dihargai)
  • Meyakinkan anak bahwa satu konsep nyata yang sebelumnya tidak ia percaya atau pahami, ternyata benar adanya (misalnya dengan memberi tontonan yang dibuat dari kisah nyata)
  • Bisa jadi bahan diskusi antara anak dengan orang tua atau saudaranya (film-film ringan dengan tema keluarga yang relate dengan keseharian)

Baca juga: Memberi Hadiah pada Anak juga Ada Triknya, Bun!

 

Dengan mengikuti pedoman sederhana tentang pemilihan tontonan untuk anak di atas, anak-anak tidak akan kebingungan dan salah sangka saat harus memproses luapan informasi baru yang mereka dapatkan. Selamat menonton untuk Bunda dan si kecil!



Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela