Sejak masih kecil, beranjak remaja, hingga kini setelah dewasa dan berkeluarga, tentunya Bunda memiliki setidaknya satu sahabat, bukan? Selama ini kita mengetahui bahwa persahabatan muncul karena sesuatu yang tidak disengaja. Tapi, tahukah Bunda kalau ternyata persahabatan itu adalah sesuatu yang bisa dijelaskan melalui sains atau ilmu pengetahuan, dan tidak semata-mata terjadi secara kebetulan. Ini penjelasannya, dilansir dari Psychology Today.
Baca juga: Mengenal Profesi Doula, “Teman” Bumil yang Bermanfaat
1. Ada kriteria ilmiah untuk persahabatan
Apa perbedaan sahabat dan kenalan, menurut Bunda? Jika Bunda mampu membedakannya berdasarkan kondisi perasaan yang dimiliki, sains punya jawaban lain. Para ilmuwan dan psikolog menggambarkan persahabatan sebagai hubungan yang melibatkan ikatan pengorbanan dan momen kebersamaan yang bertahan lama.
2. Persahabatan adalah salah satu hal pertama yang dipelajari manusia
Pada Januari 2014, Journal of Experimental Psychology melaporkan penelitian yang menunjukkan bahwa bayi berusia sembilan bulan menyadari bahwa teman cenderung memiliki minat yang sama. Bahkan sebelum dapat berbicara, bayi telah memiliki minat bersosialisasi. Bayi memperhatikan hubungan orang lain, mereka melihat dua orang asing berinteraksi dan membuat kesimpulan tentang apakah kedua orang tersebut kemungkinan berteman.
3. Hewan juga bisa berteman
Penelitian lainnya menunjukkan bahwa hewan dapat memiliki persahabatan seumur hidup dengan hewan lain, bahkan jika mereka tidak berasal dari spesies yang sama. Persahabatan menawarkan sejumlah manfaat, termasuk mengurangi stress dan meningkatkan kesehatan, baik pada manusia maupun binatang.
orang terlihat lebih menarik dalam kelompok daripada secara individu, atau yang lebih dikenal sebagai efek ‘cheerleader’.
4. Alasan mengapa persahabatan masa kecil berakhir
Bunda punya teman dari sekolah dasar yang jadi sahabat terbaik hingga kini? Kenyataannya, kebanyakan orang sudah sampai tahap tidak pernah ketemu lagi sama sahabatnya di masa kecil, lho. Studi jangka panjang yang dilakukan Florida Atlantic University menunjukkan bahwa persahabatan masa kecil hampir selalu hancur karena perbedaan. Perbedaan menyebabkan konflik yang mengganggu kegiatan sehari-hari. Sedangkan pada persahabatan di usia yang lebih dewasa, perbedaan cenderung bukan jadi hal yang penting untuk jadi alasan mengakhiri persahabatan. Bunda sepakat dengan statement ini?
Baca juga: 5 Alasan Menikahi Sahabat Itu Ternyata Positif
5. Manusia modern punya lebih banyak teman dari sebelumnya
Antropolog Robin Dunbar pernah melakukan penelitian dan mengatakan bahwa batas manusia memiliki teman adalah sekitar 150 orang. Namun, Dunbar kemudian beralasan bahwa munculnya jejaring sosial seperti Facebook mungkin telah meningkatkan batas atau kapasitas memori manusia akan jumlah teman dalam hidupnya. Teman memang bisa saja jumlahnya banyak. Tapi kalau sahabat, kemungkinan besar lebih sedikit dimiliki orang.
6. Pasangan dapat mengurangi jumlah sahabat
Dunbar juga mempelajari pengaruh cinta terhadap persahabatan. Penelitian telah mengungkapkan bahwa ketika seseorang menjalin hubungan romantic dengan pasangan romantis, ada kemungkinan mereka akan kehilangan dua teman dekat. Ada alasan akan kondisi ini, yaitu karena seseorang perlu memberikan waktu relatif lebih banyak kepada pasangan dan mau tidak mau mengurangi intensitas bersama sahabat.
Baca juga: Anak 4 Tahun Ini Bersahabat Dengan Cleaning Service Yang Membersihkan Ruangannya
Diantara poin-poin di atas, mana yang sesuai dengan pengalaman Bunda? Pada dasarnya, semakin dewasa kita juga mengalami perubahan prioritas, misalnya pasangan, keluarga, karir, dan banyak hal lainnya. Sehingga terkadang, persahabatan harus dikorbankan. Tapi jangan lupa ya Bun, jika seseorang benar-benar sahabat sejati kita, pasti akan selalu ada cara membuat mereka bertahan di hidup kita.