You have a lifetime to work, but children are only young once.
Polish Proverb

Sama-sama Bikin Awet Muda, Tapi, Ini Perbedaan Botox dan Filler

author
Ruth Sinambela
Rabu, 20 Oktober 2021 | 15:00 WIB
Botox dan filler banyak diminati | Shutterstock

Berniat melakukan treatment botox maupun filler? Tidak ada salahnya. Namun, sebaiknya Bunda mengetahui terlebih dahulu, apa sih perbedaan keduanya? Apa sih manfaat dan risiko yang ditawarkan serta mungkin terjadi? 

Pada dasarnya, botox dan filler adalah metode yang terbilang cukup efektif untuk memperbaiki tanda-tanda penuaan pada bagian wajah. Yuk simak artikelnya hingga akhir untuk memahami perbedaan serta fungsi dari tindakan yang sama-sama dapat ‘mengubah’ penampilan seseorang ini.

Baca juga: 7 Masalah Kecantikan Ini Bersumber dari Kurang Tidur

 

Botox di dahi | Shutterstock

Apa itu botox dan filler?

Botox merupakan nama dagang untuk zat yang nama ilmiahnya adalah botulinum toxin. Tujuan utama penggunaan botox pada wajah adalah untuk mencegah dan menghilangkan kerutan. Sedangkan filler, digunakan untuk mencegah dan menghilangkan tanda-tanda penuaan seperti keriput, dan mengencangkan kulit kendur.

Terdengar mirip ya Bun, satu sama lain? Nah, perbedaannya terletak pada penjelasan berikut ini: botox memiliki kemampuan mengurangi aktivitas otot di wajah yang menyebabkan keriput, sedangkan filler mengisi area bermasalah di wajah yang keriput dengan kolagen, sehingga mendapat stimulasi untuk memperbaiki sel kulit.

Baca juga: Kenali 11 Kandungan Berbahaya dalam Skincare Berikut Ini

 

Pilih botox atau filler?

Sebelum memutuskan memilih metode yang mana untuk tampil lebih menarik, Bunda perlu mengetahui jenis kerutan yang ingin dihilangkan terlebih dahulu. Jika kerutan bersifat dinamis, artinya akan terus menerus muncul, botox bisa jadi pilihan yang tepat karena bekerja dengan cara mengurangi gerakan dan visibilitas di area wajah yang disuntik. Kerutan ini terjadi ketika wajah bergerak saat membuat ekspresi, seperti dahi dan sekitar alis.

Sedangkan untuk kerutan atau keriput yang sifatnya statis – artinya kerutan akan terlihat bahkan saat wajah sedang rileks dan tidak berekspresi – Bunda dapat memilih filler. Filler membuat area wajah yang memiliki kerutan jadi terlihat lebih penuh sehingga wajah tampak lebih kencang.

 

Filler di bibir | Shutterstock

Penting untuk diketahui

Meski keduanya tergolong metode yang cukup aman dan sudah sering dilakukan serta banyak dipilih orang, sebaiknya Bunda tetap memilih botox dan filler dilakukan oleh instansi resmi yang sudah kredibel dan terjamin. Jangan tergiur dengan harga murah, dan selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis sebelum memutuskan untuk melakukan treatment ini.

Oh ya, perlu Bunda ketahui juga, meski tidak permanen, botox memiliki efek samping sementara yang perlu diperhatikan, seperti kelopak mata terkulai (jika suntikan dilakukan di alis atau dekat mata), kelemahan atau kelumpuhan otot sementara di area suntikan, rasa gatal atau timbulnya ruam, sakit kepala, mulut kering, mual, gejala flu, dan beberapa kondisi lainnya.

Baca juga: Rahasia Kulit Awet Muda dari 10 Pakar Kecantikan

 

Jadi, jangan lupa bertanya pada dokter, efek samping apa saja yang normal terjadi dan tidak berbahaya ya, sebelum suntik botox atau filler. Supaya jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, Bunda bisa segera mendapat penanganan terbaik.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela