When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Apa itu Sandwich Generation. Tanggung Jawab atau Beban? 

author
Ruth Sinambela
Kamis, 28 Oktober 2021 | 06:52 WIB
Problematika jadi sandwich generation | Shutterstock

 

Pasti Bunda sudah nggak asing lagi dengan istilah yang satu ini. Sandwich generation adalah istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Dorothy Miller seorang professor dari Universitas Kentucky, di Amerika Serikat. Merupakan sebutan untuk orang-orang yang memiliki tanggung jawab menghidupi anggota keluarga lainnya – alih-alih hanya menanggung kebutuhan hidup dirinya sendiri.

Saat seseorang sudah menikah dan memiliki anak atas kehendaknya sendiri, memang sudah sepantasnya sebagai orang tua memberi penghidupan pada sang anak. Setuju kan Bun? Nah, jika di saat bersamaan orang tersebut juga harus menanggung hidup orang tuanya, di situlah predikat sandwich generation melekat pada dirinya.

Menariknya (sekaligus miris), kondisi sandwich generation yang ada di kehidupan kita, tidak hanya persoalan menanggung biaya hidup orang tua saja. Berikut ini adalah beberapa tipe sandwich generation yang ada, dan mungkin sedang Bunda alami.

Baca juga: Pentingnya Punya Dana Darurat dan Berapa sih Nominal Idealnya?

1. Open-faced sandwich

Bayangkan saja sandwich yang terbuka tanpa roti penutup di bagian atas. Ini menggambarkan kondisi seseorang (baik belum menikah, atau sudah menikah namun belum memiliki anak), yang harus menghidupi dirinya sendiri, dan orang tuanya, atau adik/kakaknya.

2. Extended open-faced sandwich

Mirip dengan tipe yang pertama, namun tanggung jawabnya lebih besar. Bukan hanya salah satu antara orang tua atau saudara kandung, melainkan keduanya.

Traditional Sandwich | Shutterstock

3. Traditional sandwich

Nah kalau tipe ketiga ini, adalah istilah yang diperuntukan bagi mereka yang telah memiliki anak, dan tetap harus membiayai orang tuanya juga. Tipe traditional sandwich sepertinya paling banyak dialami saat ini.

Baca juga: 4 Kesalahan Keuangan Di Usia 30 Tahun

4. Extended traditional sandwich

Selanjutnya, kita mengkualifikasikan tanggung jawab yang menanggung tiga kelompok keluarga sekaligus. Orang tua, saudara kandung, dan anak. Waduh, berat ya Bun.

5. Club sandwich

Merupakan tipe sandwich generation yang paling berat nih Bun! Dimana seseorang menanggung biaya hidup anak, orang tua, dan kakek neneknya. Atau, kalau Bunda sudah memiliki cucu, berarti tiga kelompok yang ditanggung adalah orang tua, anak, dan cucu.

Gimana Bun? Kira-kira, Bunda masuk tipe sandwich generation yang mana nih?

Meski banyak kalangan merasa jadi sandwich generation (khususnya yang menanggung orang tua) adalah sebuah tanggung jawab yang memang harus dilakukan, tidak sedikit juga yang tertekan dan mengalami stres saat berada di situasi ini, Bun. Jadi, jika Bunda salah satu yang merasakan stres menjadi sandwich generation, Bunda nggak sendirian kok.

Baca juga: Hindari, 8 Alasan Orang Gagal Membangun Bisnis

Orang-orang yang masuk dalam kategori sandwich generation biasanya mengalami banyak tekanan yang berkaitan dengan pekerjaan, pergaulan, termasuk konflik rumah tangga – baik dengan pasangan maupun anggota keluarga ini lainnya.

Kabar gembiranya, situasi sandwich generation bukan tidak mungkin diubah dan diperbaiki kok Bun. Setelah memahami apa itu sandwich generation dan pembagian tipenya, yuk simak artikel Kanya yang membahas tips untuk keluar atau setidaknya memperbaiki kondisi sandwich generation berikut ini: (artikel lanjutan).

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela