If you have never been hated by your child, you have never been a parent.
Bette Davis

Janin Terlilit Tali Pusar, Benarkah Harus Dilahirkan Melalui Operasi Caesar?

author
Ruth Sinambela
Jumat, 29 Oktober 2021 | 11:16 WIB
Tali Pusar Melilit Janin Pada Kehamilan | Shutterstock

 

Tali pusar punya peran penting dalam perkembangan janin di dalam kandungan. Tugasnya adalah sebagai penghubung antara janin dengan ibu untuk membawa pasokan oksigen dan nutrisi dari plasenta ke aliran darah bayi. Selain itu, tali pusar juga berfungsi membawa darah kotor dari tubuh bayi, untuk kembali ke plasenta.

Begitu besarnya peran tali pusar selama kehamilan, Bun. Sayangnya ada kondisi dimana tali pusar dapat menimbulkan masalah. Yaitu jika melilit leher dari janin atau calon bayi. Hal ini bisa terjadi karena janin terlalu aktif bergerak seiring dengan ukuran bayi yang juga bertambah besar. Itulah sebabnya, lilitan tali pusar biasanya memang terjadi di usia kehamilan tua.

Baca Juga: Agar Tidak Infeksi, Ini Cara Merawat Tali Pusar Bayi

Oh ya Bunda, perlu dipahami bahwa bayi baru dapat dikatakan mengalami kondisi terlilit tali pusar jika telah terlilit sampai 360 derajat. Dan selain karena gerakan serta ukuran bayi di dalam kandungan, faktor lainnya yang meningkatkan risiko terlilit tali pusar diantaranya adalah kehamilan kembar, cairan ketuban berlebih, ukuran tali pusar yang kepanjangan, dan kondisi tali pusar yang kurang baik juga.

 

Bayi terlilit tali pusar harus selalu dilahirkan dengan operasi caesar?

Jawabannya tidak. Nyatanya, kebanyakan bumil justru tidak sadar bahwa tali pusar telah melilit leher bayi, dan kemudian melahirkan dengan lancar dalam persalinan normal. Hal ini bisa terjadi karena si ibu tetap merasakan gerakan aktif dari bayi saat di dalam kandungan, yang ternyata mengalami kondisi terlilit tali pusar.

Dalam kebanyakan kasus, tali pusar yang melilit leher janin masih longgar dan tidak berbahaya, sehingga dokter hanya perlu melepas lilitan saat bayi telah dilahirkan. Namun, jika saat pemeriksaan USG dokter mendapati lilitan tali pusar dalam kondisi yang lebih serius, memang pilihan melahirkan bayi sesegera mungkin melalui operasi caesar perlu dilakukan.

Baca Juga: Ibu Hamil Makan Daging Kambing? Boleh, Kok. Ini Tipsnya

 

Pemeriksaan USG berkala | Shutterstock

Kondisi berbahaya saat bayi dalam kandungan terlilit tali pusar

Karena dalam kondisi yang lebih berbahaya, lilitan tali pusar yang terlalu kencang dan lebih dari satu, dapat menyebabkan bayi kesulitan bergerak hingga yang paling parah, janin dapat meninggal di dalam kandungan.

Kondisi buruk ini, dikarenakan tali pusar yang melilit di leher bayi dapat merenggang dan memberi tekanan hingga menyebabkan denyut jantung janin melambat seketika, menurunkan aliran darah yang menuju atau perlu dibawa keluar dari tubuh bayi.

Selain melilit hingga menyebabkan denyut jantung bayi di dalam kandungan terhenti, lilitan tali pusar juga dapat membuat janin menelan mekonium atau tinja pertama bayi. Hal ini berbahaya karena menghirup mekonium bisa membuat janin kesulitan bernapas karena saluran pernapasannya tersumbat dan teriritasi oleh kotoran.

Baca Juga: Hamil di Luar Kandungan, Ini yang Perlu Kamu Ketahui

Meski begitu, Bunda tidak perlu khawatir dan takut berlebihan. Bunda hanya perlu memeriksakan kandungan secara teratur ke dokter selama masa kehamilan secara rutin. Supaya jika ada kondisi atau indikasi kurang baik dalam perkembangan janin, dokter kandungan bisa segera mengambil tindakan terbaik sebagai solusinya. 

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela