If you have never been hated by your child, you have never been a parent.
Bette Davis

Setelah Disapih dan Lulus Toilet Training, Sudahkah Bunda Siap Mengajarkan si Kecil Tidur Sendiri?

author
Ruth Sinambela
Rabu, 3 November 2021 | 15:49 WIB
Suasana Kamar yang Nyaman Membuat Anak Bersemangat Untuk Tidur Sendiri | shutterstock

Mengajarkan si kecil untuk tidur terpisah dari Bunda dan Ayah tentu akan menjadi tantangan tersendiri. Bukan hanya pada anak namun orang tua pun harus sudah siap untuk berpisah kamar dan tidak lagi tidur bersama. Walaupun Bunda dapat beristirahat lebih tenang, biasanya akan ada juga rasa sedih dan kehilangan.

Pada usia berapa Bunda dapat mengajarkan si kecil untuk mulai tidur sendiri?

Sebenarnya sejak usia 3 tahun, atau ketika si kecil sudah mulai dapat berkomunikasi dengan baik, menyampaikan perasaan juga keinginannya dengan baik, Bunda dapat mulai mempersiapkan rencana. Yang harus diingat, setiap orang tua tentu memiliki pertimbangan sendiri mengenai waktu yang tepat bagi anak. Apakah dapat dilakukan sekarang atau nanti. Namun secara umum, anak dapat diajarkan untuk tidur di kamar sendiri saat menginjak usia 5 sampai 8 tahun.

Baca Juga: Benarkah Orang Tua Tidak Boleh Bilang “Jangan” ke Anak? Apa Alasannya?

Manfaat tidur sendiri pada perkembangan anak

Dengan mengajarkan tidur sendiri, banyak sekali manfaat yang akan didapat pada tumbuh kembang anak. Tidur sendiri membuat anak lebih mandiri, disiplin, berani, dan bertanggung jawab. Selain itu akan banyak kebiasaan baik baru yang dapat dilakukan bersama. Misalnya menetapkan jam tidur, membacakan dongeng sebelum tidur, mengucapkan selamat tidur dan memberi pelukan sebelum tidur, mengecup kening si kecil, juga berdoa sebelum tidur.

Tips mengajarkan tidur sendiri pada anak

Akan banyak tantangan ketika Bunda mulai mengajak si kecil tidur di kamarnya sendiri. Mulai dari alasan-alasan lucu hingga tak masuk akal. Untuk itu Bunda harus banyak bersabar dalam menghadapi tingkah polah mereka. Berilah jawaban sederhana yang tulus, jujur, dan mudah dimengerti oleh anak. Selain itu, beberapa tips berikut ini dapat Bunda coba.

Membiasakan Anak Tidur di Kamar Sendiri Sangat Baik Untuk Perkembangannya | Shutterstock

Bicarakan dan rencanakan

Ketika orangtua sudah siap untuk mengajarkan si kecil tidur sendiri, yang paling pertama dilakukan adalah membicarakan rencana tersebut pada anak. Jelaskan bahwa ia sudah semakin besar dan sudah saatnya ia mulai tidur di kamarnya sendiri. Tanyakan juga kesiapannya, biarkan ia memilih tanggal untuk memulainya.

Baca Juga: Ruang Keluarga Jadi Cantik, Begini 5 Caranya

Libatkan anak dalam menyiapkan atau mendekorasi kamar

Dengan melibatkan anak maka rasa memiliki akan tumbuh dengan sendirinya. Si kecil juga akan merasa lebih bersemangat untuk mencoba tidur di kamar baru nya. Apabila memungkinkan, tanyakan apakah ada permintaan atau tema khusus yang diinginkan untuk kamarnya. Hal itu akan membuatnya memiliki keinginan lebih untuk mencoba tidur sendiri, bahkan merasa bahwa tidur di kamar sendiri adalah hal yang menyenangkan.

Pujilah kemauannya dan hargai juga usahanya

Ingatlah untuk tidak memaksa atau memarahi anak ketika Bunda dan Ayah mengajaknya tidur di kamar sendiri. Sebaliknya, banyak-banyaklah memberi pujian karena akan memberikannya rasa aman dan percaya diri, bukannya malah membuatnya ketakutan. Lakukan dengan lembut dan perlahan agar si kecil juga tidak merasa dipaksa.

Benda Kesayangan si Kecil Dapat Membantunya Lebih Nyaman Tidur di Kamar Sendiri | Shutterstock

Cari tahu apa yang membuat si kecil belum mau tidur sendiri

Apabila ia merasa takut akan sesuatu, tanyakan apa yang membuatnya takut, dan berilah kata-kata yang menenangkan. Sebisa mungkin berilah penjelasan agar ia merasa yakin kalau Bunda dan Ayah tak akan berada jauh. Apabila si kecil merasa ditinggalkan, jelaskan dengan baik bahwa Bunda dan Ayah sangat mencintai dan tidak mungkin meninggalkannya sendirian.

Baca Juga: 5 Cara Bikin Kamar Tidur Mungil Lebih Greeny

Tegas dan konsisten

Ketika si kecil sudah berhasil memulai langkah awal untuk tidur sendiri dengan baik, selanjutnya Bunda dan Ayah dapat mulai bersikap tegas dan konsisten. Misalnya dengan tidak menuruti kemauannya saat ia merengek meminta tidur bersama. Atau Bunda juga bisa menetapkan peraturan bahwa si kecil memiliki satu hari yang dapat dipilih untuk tidur bersama. Hal itu biasanya akan membuat perasaan anak lebih tenang dan lebih gembira.

 

Bunda dan Ayah pun pasti akan merasa bangga karena si kecil telah menapaki satu lagi langkah yang membuatnya semakin dewasa.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela