Bagi Bunda yang sedang merencanakan kehamilan, walau bukan kehamilan pertama, ada baiknya memeriksakan kesehatan ke dokter kandungan terlebih dahulu untuk mengetahui adanya kelainan atau masalah kesehatan yang berisiko bagi bunda, bayi, juga kehamilan. Selain itu, pada Bunda yang telah lama tidak hamil meskipun rutin berhubungan intim tanpa menggunakan kontrasepsi, pemeriksaan kesehatan ini harus dilakukan.
Pemeriksaan Kesehatan yang sudah banyak tersedia di Laboratorium Klinik maupun Rumah Sakit ini, biasanya lebih dikenal sebagai Tes Kesehatan Pra Kehamilan. Walaupun setiap dokter mungkin memberikan tes yang sedikit berbeda, namun 7 macam tes kesehatan pra kehamilan berikut adalah tes yang paling diperlukan oleh Bunda dalam mempersiapkan kehamilan.
Baca Juga: Kata Dokter: Mitos Fakta Seputar Kehamilan dan Keguguran
Riwayat kesehatan
Sebelum menjalani tes lain, memeriksa riwayat kesehatan sangat penting seperti untuk mengetahui siklus haid Bunda, obat-obatan yang dikonsumsi, hingga gaya hidup. Seperti kebiasaan diet, merokok, konsumsi alkohol, maupun obat-obatan terlarang. Riwayat kesehatan maupun gaya hidup dapat mempengaruhi kehamilan, sehingga apabila diperlukan, dokter dapat segera memberikan saran.
Tes darah
Tes darah yang dilakukan meliputi tes darah rutin, yang dapat menjadi deteksi awal untuk mengetahui adanya kecenderungan thalasemia. Karena thalasemia dapat diwariskan, maka diperlukan deteksi dini untuk mencegahnya. Selain darah rutin, pemeriksaan yang juga sangat diperlukan adalah pemeriksaan glukosa. Terutama pada Bunda dengan kondisi diabetes atau pradiabetes yang tidak terkontrol, pemeriksaan glukosa sangat dibutuhkan karena dapat menyebabkan bayi lahir dengan gula darah rendah, hingga bayi lahir mati (stillbirth).
Baca Juga: Ini 6 Gangguan Kehamilan Wajib Diwaspadai
Tes fungsi tiroid
Tes ini sangat dibutuhkan bagi Bunda yang sedang mempersiapkan kehamilan. Karena apabila Bunda terdeteksi hipertiroid, atau kondisi hormon tiroid yang berlebih di dalam tubuh, hal itu bisa membahayakan janin. Hormon tiroid yang berlebih akan melewati plasenta bayi dan menyebabkan resiko tiroid janin yang membesar pula. Sedangkan pada hipotiroid, atau kekurangan hormon tiroid, dapat menyebabkan janin tidak tumbuh normal.
Tes TORCH
Tes TORCH dibutuhkan untuk mencegah gangguan kehamilan yang disebabkan oleh virus Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes. Virus TORCH dapat menyebabkan gangguan kesuburan hingga keguguran. Dengan mengetahuinya sejak awal bahkan sebelum kehamilan, maka Bunda dapat mengobatinya terlebih dahulu, dan mencegah hal-hal yang tak diinginkan.
Memeriksakan kesehatan reproduksi
Pada Bunda, kesehatan reproduksi dilakukan melalui USG untuk mengetahui kondisi rahim, saluran telur, dan indung telur. Selain itu ada juga pemeriksaan HSG (Hysterosalpingogram) untuk mengetahui kondisi saluran telur dengan menggunakan sinar x. Tak kalah penting adalah dengan pemeriksaan hormon kesuburan melalui tes darah.
Sementara pada Ayah, pemeriksaan kesehatan reproduksi dilakukan dengan pemeriksaan sperma, skrotum, prostat, juga pemeriksaan hormone FSH yang berfungsi untuk memproduksi sperma.
Baca Juga: Menunda Kehamilan Bikin Susah Punya Anak?
Tes penyakit menular seksual
Tes PMS atau Penyakit Menular Seksual, juga penting dilakukan karena beberapa penyakit menular seksual dapat mempersulit kehamilan, juga menghambat pembuahan sehingga peluang hamil menjadi lebih kecil. Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah pap-smear (khusus untuk Bunda), VDRL/RPR, dan HIV.
Tes genetik
Tes ini dapat dipertimbangkan oleh Bunda yang sudah sering mengalami masalah dalam kehamilan, mengalami keguguran, atau bayi lahir mati. Tes ini dilakukan untuk mendeteksi penyakit yang dapat diturunkan dari gen Bunda dan Ayah. Tes ini biasanya hanya dilakukan apabila benar-benar diperlukan saja.
Memeriksakan Kesehatan Bunda dan Ayah sebelum merencanakan kehamilan oleh dokter kandungan, untuk mendapatkan rekomendasi tes yang paling sesuai atau diperlukan, memang penting dan diharapkan bisa membantu mengurangi resiko kehamilan atau kelahiran yang bermasalah. Namun yang juga tak kalah penting, jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, juga menghindari stres ya, Bunda.