There is no such thing as a perfect parent. So just be a real one.
Sue Atkins

Serba-Serbi Antibodi Pada si Kecil Sejak Masih di Dalam Kandungan

author
Ruth Sinambela
Rabu, 10 November 2021 | 11:04 WIB
Memeriksakan Kehamilan Secara Rutin dan Konsumsi Vitamin Sangat Penting Untuk Kebutuhan Nutrisi Bayi | Shutterstock

Antibodi atau sistem kekebalan tubuh, berperan penting dalam masa perkembangan si kecil sejak masih di dalam kandungan. Dengan mendapatkan suplai antibodi dari Bunda yang ditransfer melalui plasenta di sepanjang trimester III, kekebalan ini disebut kekebalan pasif karena tidak dibuat sendiri oleh tubuh bayi. Kelak antibodi ini lah yang akan menjadi bekal pada 3 bulan pertamanya di dunia.

Begitu pentingnya sistem kekebalan tubuh pada si kecil untuk tumbuh kembang optimal, juga menjaganya dari serangan kuman dan virus penyebab penyakit. Berikut ini serba-serbi  antibodi yang sebaiknya Bunda ketahui.

Baca Juga: 7 Jenis Cek Kesehatan Ini Sangat Penting Untuk Dilakukan Sebelum Hamil

Immunoglobulin G (IgG) 

Merupakan komponen sistem kekebalan tubuh yang Bunda berikan saat si kecil masih di dalam kandungan. Di antara berbagai macam immunoglobulin, hanya IgG lah yang dapat melintasi plasenta karena merupakan antibodi paling kecil yang dibentuk tubuh dan jumlahnya paling banyak.

Kolostrum pada ASI

ASI yang pertama kali keluar sesaat setelah Bunda melahirkan atau sering disebut cairan kolostrum berwarna kuning, mengandung banyak Immunoglobulin A (IgA) yang mampu melindungi tubuh bayi dari kuman dengan membentuk jaringan pelindung pada hidung, tenggorokan, dan usus. Selanjutnya ASI yang mengandung komponen antibodi lengkap, yaitu Immunoglobulin A (IgA), Immunoglobulin D (IgD), Immunoglobulin E (IgE), Immunoglobulin G (IgG), dan Immunoglobulin M (IgM), akan memberi perlindungan atau antibodi bagi si kecil selama masa menyusui. Hebatnya lagi, perlindungan ini akan terus berlanjut jauh setelah masa menyusui selesai.

ASI Memiliki Nutrisi Penting Untuk Antibodi si Kecil | SHUTTERSTOCK

Benarkah bayi lebih mudah terinfeksi virus dan kuman penyakit?

Benar sekali Bunda. Sistem imunitas dibentuk sejak awal kehidupan, yaitu dalam masa kandungan, yang akan terus berkembang seiring dengan pertambahan usia. Itu sebabnya bayi dan anak-anak tampak lebih sering terkena infeksi atau sakit, jika dibanding remaja atau dewasa. Ini karena sistem imunitas pada bayi dan anak masih belajar mengenali dan melindungi tubuh dari kuman yang masuk.

Baca Juga: Semua Hal yang Perlu Bumil Ketahui Saat Hamil 4 Minggu

Kapan si kecil mulai memiliki sistem kekebalannya sendiri?

Bayi sudah mulai membangun sistem kekebalan tubuh dan memproduksi antibodinya sendiri ketika berumur 2 hingga 3 bulan. Setelah bayi memasuki usia 6 bulan, maka sistem kekebalan tubuhnya sudah bisa bekerja dengan normal, Bunda.

Bermain dan bereksplorasi di luar rumah dapat meningkatkan sistem imunitas si kecil

Paparan mikroba dari lingkungan sekitar terbukti dapat membantu perkembangan sistem imunitas untuk mencegah penyakit dan alergi. Hal ini karena alam telah membentuk anak-anak untuk menghadapi kuman di lingkungan. Masuknya kuman ke tubuh si kecil saat bermain dan bereksplorasi justru akan menjadi stimulan sistem imunitas tubuh anak supaya bekerja lebih aktif. Selain itu, bermain juga dapat mengurangi stres emosional pada anak. Stres emosional dapat menekan daya tahan tubuh anak.

Prebiotik membantu pertumbuhan bakteri baik

Prebiotik merupakan sebuah substrat yang bekerja untuk membantu pertumbuhan bakteri baik di dalam tubuh si kecil. Bakteri baik berperan untuk perkembangan sistem imunitas. Salah contoh prebiotik adalah FOS:GOS 1:9 (fructo-oligosaccharide:oligosaccharide). FOS:GOS merupakan suatu karbohidrat yang tak dapat dicerna dan bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan bakteri baik, yang juga bermanfaat bagi saluran pencernaan anak.

Sentuhan Bunda Dapat Meningkatkan Antibodi si Kecil | Shutterstock

Baca Juga: Mengatasi 5 Keluhan Kesehatan di Trimester Tiga  

Sentuhan Bunda dapat menstimulasi antibodi pada si kecil

Selain dengan imunisasi, antibodi pada anak juga dapat dilakukan dengan sentuhan dan pijatan Bunda. Hal ini seperti disampaikan oleh sekelompok ilmuwan Venezuela yang dipimpin oleh Dr. Beatriz Manrique, setelah melakukan penelitian terhadap rangsangan sentuhan pada bayi saat bayi baru lahir. Sentuhan yang diberikan kepada bayi yang baru lahir terbukti mampu meningkatkan kecerdasan kognitif, emosi, mental, serta membentuk antibodi.

Antibodi hanyalah satu dari berjuta ikatan yang terjalin antara Bunda dan si kecil. Hubungan yang menghangatkannya bahkan sejak ia masih di dalam kandungan. Betapa unik dan istimewanya! Nanti ketika si kecil mulai tumbuh besar pun, ingatlah Bunda, bahwa sentuhan juga kehangatan dari pelukan mu lah yang paling mereka butuhkan untuk selalu merasa aman dari apapun juga.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela