Try to be a rainbow in someone else’s cloud.
Maya Angelou

Jangan Hanya IQ, EQ Anak pun Perlu Diperhatikan

author
Ruth Sinambela
Rabu, 10 November 2021 | 15:06 WIB
EQ dan IQ Apabila Berjalan Beriringan Akan Memberikan Hasil Luar Biasa | Shutterstock

EQ atau Emotional Quotients bukan hanya akan membentuk kepribadian yang baik, namun lebih dari itu, EQ berperan penting untuk membantu anak dalam menghadapi masalah-masalah di kehidupannya kelak saat dewasa. Anak dengan EQ yang baik juga akan lebih mudah menemukan jalan keluar dari setiap persoalan yang dihadapinya. Disamping itu terbukti bahwa kualitas hidup yang baik juga lebih mudah didapat oleh anak-anak dengan EQ yang baik. Mereka memiliki kesadaran mengenai cinta, dapat menghadapi emosi yang hadir dengan tepat, juga mampu memotivasi dan mengembangkan diri.

Bukan hanya persoalan ramah, dan periang, namun lebih dari itu. EQ dapat mengolah perasaan dan merupakan kemampuan seseorang untuk tetap memberi kebaikan bagi dirinya sendiri dengan memikirkan pula orang-orang di sekitarnya. Mereka mampu mengenali, mengendalikan, dan menata emosi yang mereka rasakan, baik perasaan mereka sendiri maupun orang lain. Sehingga pada anak dengan kecerdasan emosional tinggi, merasa penuh adalah bagian dari merasa bahagia dengan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Baca Juga: Kecerdasan Anak Diwariskan Dari Ibu, Ini Alasannya

Apakah EQ tidak lebih baik dari pada IQ?

Salah Bunda, justru seiring perkembangan jaman, EQ memiliki peranan penting dalam meraih kesuksesan. Baik dalam karir maupun hubungan. Di masa depan nanti, tentu Bunda mengharapkan kehidupan yang sukses dan bahagia bagi si kecil bukan? Kalau dahulu IQ mungkin diutamakan untuk meraih kesuksesan, sekarang ini justru EQ lah yang memegang peran lebih. EQ memiliki kemampuan terbaik dalam mengembangkan kemampuan dan bakat yang dimiliki masing-masing anak. EQ pula yang jago mengatur ritme di masing-masing bidang yang anak tekuni sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik dan sukses. Walau begitu, bukan berarti IQ tidak dibutuhkan ya, Bunda. Justru EQ dan IQ apabila berjalan beriringan, hasilnya akan luar biasa.

Selain Sukses Dalam Pendidikan Formal, EQ Juga Menyukseskan Kehidupan Sosial Anak | Shutterstock

Tips mengembangkan EQ pada anak sejak dini

EQ sesungguhnya dimiliki oleh setiap anak. Namun bagaimana mereka dibesarkan sangat berpengaruh pada perkembangan EQ mereka. Seperti halnya IQ dapat diasah dengan belajar, EQ juga dapat dikembangkan dengan peran serta orang tua dan lingkungan.

Baca Juga: 8 Nutrisi Untuk Meningkatkan Kecerdasan Anak

  • Menyayangi si kecil sebanyak-banyaknya. Memarahi mereka secukupnya.
  • Sering-seringlah mengajak si kecil mengobrol, berikan waktu untuk mendengarkan semua ceritanya. 
  • Tanggapi pula celoteh dan ceritanya. Diskusi dua arah antara Bunda dan si kecil, bahkan ketika ia belum lancar berbicara, akan memberi dampak yang baik.
  • Berikan kebebasan. Bunda hanya perlu mengawasi dari jauh, apabila ia tak meminta bantuan Bunda, biarkan ia menikmati waktunya sendiri atau ketika bersama orang lain.
  • Anak-anak pada dasarnya sangat cerdas. Berikan penjelasan yang rinci mengenai kesalahan yang mereka lakukan, atau hal-hal yang tak boleh dilakukan, dan beri alasan masuk akal mengapa mereka tak boleh mengulangi kesalahan yang sama.
  • Biarkan si kecil melakukan pekerjaan yang sudah bisa dilakukannya. Banyak orang tua lupa kalau anaknya sudah besar dan dapat melakukan beberapa hal sendiri. Terlalu banyak campur tangan orang tua juga tidak baik untuk perkembangan EQ anak.
  • Tetap pahami kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak dan tawarkan bantuan.
  • Beri kesempatan pada si kecil untuk dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. Sederhana saja seperti ketika si kecil mengeluh kegerahan, apa yang dapat dia lakukan sendiri untuk mengatasinya, Bunda tak perlu membantunya.
  • Memberi contoh pada si kecil. Cara Bunda dan Ayah bersikap, juga cara Bunda dan Ayah mengolah emosi, akan menjadi guru terbaik bagi si kecil.

Baca Juga: 7 Tanda Bayi Punya IQ Tinggi

Bagaimana Bunda, semangat ya dalam mendukung perkembangan EQ si kecil sejak dini. Mulailah dengan mencintai si kecil sebanyak-banyaknya dan marahi ia secukupnya. Ini sejalan dengan pola asuh Authoritative yang banyak disarankan para ahli, yakni pola asuh yang hangat namun tegas. Dimana orang tua mendorong anaknya menjadi mandiri dan memiliki kebebasan, namun tetap memberi batas dan kontrol sesuai usia dan pemahaman mereka. Pola asuh ini sangat cocok untuk mengembangkan kecerdasan emosional pada anak sejak dini.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela