A father holds his daughter’s hand for a short while, but he holds her heart forever.
Unknown

Mimpi Buruk Pada Anak, Kenapa dan Bagaimana Menyikapinya?

author
Ruth Sinambela
Senin, 15 November 2021 | 15:20 WIB
Mimpi Buruk Pada Anak | shutterstock

Mimpi buruk biasanya mulai terjadi ketika anak menginjak usia 2 tahun, yaitu ketika anak sudah mulai bisa membedakan perasaan takut, senang, dan sedih. Namun ada juga ahli yang mengatakan bahwa bayi yang belum berusia 2 tahun, bahkan di bawah 1 tahun pun sudah dapat bermimpi, yaitu ketika bayi menangis di tengah-tengah tidur nyenyaknya dan kembali tidur setelah Bunda menenangkannya. Walau begitu belum ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa bayi berusia kurang dari satu tahun dapat bermimpi atau tidak.

Baca Juga: 7 Cara Atasi Mimpi Buruk Anak

Penyebab si kecil bermimpi buruk

Mimpi buruk pada anak di atas 2 tahun biasanya disebabkan oleh kejadian tidak menyenangkan atau pengalaman yang dirasakan sehari-hari, misalnya dikejar anjing, dicakar kucing, digigit serangga. Berbeda pada bayi, mimpi buruk dapat disebabkan oleh berbagai stimulasi atau rangsangan menarik yang bayi rasakan saat tidur atau terjaga. Kelebihan rangsangan atau over stimulasi pada otak bayi inilah yang kemudian dipercaya menjadi penyebab bayi mengalami mimpi buruk. Selain itu, riwayat berjalan dalam tidur di dalam keluarga juga bisa meningkatkan risiko si kecil sering bermimpi buruk.

Mencegah mimpi buruk pada si kecil

Mimpi buruk pada anak sebenarnya jarang terjadi. Namun Bunda dapat melakukan beberapa hal berikut ini untuk membuat tidur si kecil berkualitas dan jauh dari mimpi buruk.

  • Memperhatikan aktivitasnya saat terjaga. Pada bayi di bawah 2 tahun, terlalu banyak aktivitas atau over stimulasi dapat menyebabkan bayi kelelahan dan bermimpi buruk. Begitu pula pada anak yang berusia di atas 2 tahun, terlalu banyak aktivitas akan membuat mereka kelelahan dan mengakibatkan kurangnya kualitas tidur. Ketika hal itu terjadi, anak akan merasa resah dan kemungkinan mengalami mimpi buruk lebih besar.
  • Mengobrol atau bercanda bersama Bunda dan Ayah sebelum tidur ternyata dapat meningkatkan kualitas tidur anak, Bun. Selain itu kebiasaan baik ini juga dapat membuat perasaan si kecil gembira dan nyaman.
  • Menjalankan rutinitas tidur pada si kecil juga akan membantunya mendapatkan kuantitas dan kualitas tidur yang baik. Misalnya dengan membiasakan diri untuk menggosok gigi sebelum tidur, membacakan buku sebelum tidur, dan mengajaknya tidur di jam yang sama setiap hari.
  • Menghindari tontonan seram yang tidak sesuai dengan usia si kecil. Bunda juga perlu mengecek apakah si kecil melihat video atau tayangan yang tidak sesuai dengan usianya di gadget pribadinya.

Baca Juga: Hipnoterapi Pada Anak Dapat Dilakukan di Rumah, Sederhana dan Bermanfaat

Setelah mengalami mimpi buruk, kemungkinan besar si kecil tidak akan mengingat mimpi yang dia alami. Namun apabila si kecil ternyata mengingat mimpinya, Bunda dapat mencari tahu apa penyebab yang dapat membuat si kecil bermimpi seperti itu, untuk kemudian mengatasi sumber masalahnya. Namun perlu diingat, apabila si kecil sangat sering bermimpi buruk, ada baiknya Bunda dan Ayah melakukan konseling ke dokter atau psikolog anak. 

Cari Tahu Penyebab Mimpi Buruk Pada Anak Agar Dapat Diatasi | Shutterstock

Terlalu sering bermimpi buruk bisa saja menandakan bahwa si kecil memiliki trauma atau sesuatu yang mengganggu pikirannya dan membuatnya takut. Kecemasan berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan mentalnya. Maka hal ini harus segera dibenahi agar tumbuh kembang anak tidak terganggu. Terus mencari tahu penyebabnya dengan mengobrol dan menenangkan si kecil harus dilakukan untuk membantu Bunda menemukan cara menyembuhkan mimpi buruknya.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela