Jangan sepelekan kebutuhan mikronutrien, atau nutrisi mikro, pada si kecil ya, Bun. Seringkali dilupakan atau disepelekan, apabila tak terpenuhi, kekurangan mikronutrien dapat menyebabkan kondisi hidden hunger. Hidden hunger adalah kelaparan tersembunyi yang hampir tidak terlihat, akibat tidak terpenuhinya kebutuhan mikronutrien dalam tubuh.
Mikronutrien adalah zat gizi atau nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, namun mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan hormon, aktivitas enzim serta mengatur fungsi sistem imun dan sistem reproduksi. Yang termasuk mikronutrien adalah vitamin dan mineral. Contohnya, zat besi untuk membantu pembentukan sel darah merah, selenium untuk melindungi sel-sel dari kerusakan, dan zinc untuk imunitas. Vitamin dan mineral sejatinya mudah didapat dari sayur dan buah-buahan.
Baca Juga: 5 Jalan Menjaga Asupan Nutrisi Anak
Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor, Prof. Dodik Briawan, mengatakan bahwa hidden hunger berbeda dengan kelaparan biasa, yang biasanya dikenali dengan tubuh kurus dan perut buncit. Ciri hidden hunger pada anak bisa berupa anak cepat sakit, tumbuhnya tidak bisa optimal, dan prestasi akademik tidak bagus.
Apa sih, penyebab hidden hunger?
Kekurangan mikronutrien merupakan penyebab utama terjadinya hidden hunger pada anak maupun orang dewasa. Sering kali karena lupa atau menganggap sepele, banyak anak Indonesia yang kebutuhan mikronutriennya tidak terpenuhi.
Baca Juga: 8 Nutrisi Untuk Meningkatkan Kecerdasan Anak
Penyebab hidden hunger lainnya adalah anemia, dan kekurangan yodium. Yodium dapat terpenuhi dari mengonsumsi hidangan laut, atau yang paling mudah adalah dengan penggunaan garam beryodium saat mengolah masakan.
Bagaimana cara mencegah hidden hunger pada anak maupun orang dewasa?
Jawabannya adalah dengan rutin mengonsumsi mikronutrien yang banyak terkandung di dalam sayur dan buah-buahan. Jumlah asupan mikronutrien yang dibutuhkan oleh anak sebenarnya hanya sedikit kalau dibandingkan dengan makronutrien, atau nutrisi makro, seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Mengonsumsi makanan sesuai dengan anjuran Kemenkes “Isi Piringku” yaitu 40% karbohidrat, 30% protein, 20% lemak, dan sisanya mikronutrien.
Berikut ini beberapa asupan vitamin dan mineral yang dibutuhkan anak usia 5 bulan sampai dengan 2 tahun, menurut PMK No. 28 Tahun 2019.
Vitamin:
- 375 - 400 mikrogram vitamin A
- 10 - 15 mikrogram vitamin D
- 4 - 6 mikrogram vitamin E
- 80 - 160 mikrogram Folat
- 40 - 50 miligram Vitamin C
- 125 - 200 miligram Kolin
Mineral:
- 200 - 650 miligram Kalsium
- 30 - 65 miligram Magnesium
- 0,3 - 11 miligram Besi
- 1,1 - 3 miligram Seng
- 7 - 18 mikrogram Selenium
- 120 - 800 miligram Natrium.
Tak kalah penting, Bunda juga harus memberikan ragam makanan, agar seluruh jenis mikronutrien bisa didapat oleh seluruh anggota keluarga. Selain itu, dengan menyajikan makanan segar setiap hari, akan mempengaruhi nutrisi yang didapat oleh tubuh. Makanan segar tentu memiliki lebih banyak nutrisi yang terkandung di dalamnya.
Baca Juga: Kenali Gejala Kekurangan Nutrisi Pada Anak
Hidden hunger bukan hanya dapat dialami oleh anak-anak, namun juga ibu hamil, orang dewasa, hingga lanjut usia. Konsumsi nutrisi seimbang sangat dibutuhkan demi mencegah munculnya hidden hunger di tengah-tengah keluarga. Tidak ada kata terlambat untuk memulai, Bun. Sekaranglah waktunya memperbaiki pola makan si kecil juga seluruh anggota keluarga, demi kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik.