Anak yang aktif bergerak merupakan salah satu penanda anak yang sehat. Tak perlu khawatir atau marah ketika si kecil sangat aktif seperti tak pernah kehabisan energi, Bun. Yang penting Bunda tetap mengawasi, agar aktivitas si kecil tak sampai membahayakan dirinya maupun orang lain. Bunda juga bisa mencarikan kegiatan untuk menyalurkan energi si kecil lho, salah satunya dengan mengajaknya berolahraga.
Manfaat berolahraga pada anak
Membiasakan anak berolahraga sangat baik, Bun. Banyak sekali manfaat yang dapat diterima si kecil dengan berolahraga. Bukan hanya untuk kesehatannya sekarang tapi juga saat dewasa nanti. Berolahraga juga dapat menunjang perkembangan otak, kestabilan emosi, membantu pertumbuhan tulang dan otot, juga meningkatkan daya tahan tubuh anak. Si kecil yang rutin berolahraga juga akan mendapat banyak pelajaran tentang bersikap sportif, saling menghormati, dan kepercayaan diri.
Baca Juga: Jangan Hanya IQ, EQ Anak pun Perlu Diperhatikan
Waktu yang disarankan untuk berolahraga
Idealnya setiap anak harus melakukan aktivitas fisik, dengan bermain atau berolahraga, selama 1-2 jam setiap hari. Aktivitas ini harus dilakukan sesuai dengan usia dan kemampuan anak. Misalnya pada balita, Bunda dapat mengajaknya beraktivitas dengan berjalan, berlari, melompat, bersepeda, dan berenang. Sedangkan pada anak yang usianya sudah lebih dari lima tahun, Bunda dapat mengajaknya berenang, berlari, menari, senam, dan ilmu bela diri. Atau olahraga yang sifatnya kompetisi, seperti bermain tangkap bola, sepak bola, basket, dan bulu tangkis.
Tiga elemen di dalam aktivitas fisik atau olahraga anak
Olah raga apapun yang si kecil pilih, atau Bunda pilihkan, harus memiliki elemen yang dapat menunjang kebugaran fisiknya ya, Bun. Juga tentu saja aktivitas olahraga tersebut haruslah aman untuk usianya. Berikut ini 3 elemen olah raga yang Bunda harus ketahui.
- Latihan gerak tubuh. Contohnya, joging, berjalan, bersepeda, bermain basket, ice skating, sepak bola, berenang, bulu tangkis.
- Latihan kekuatan. Contohnya, push-up, sit up, pull-up, memanjat, melakukan handstand, atau bergulat.
- Latihan peregangan. Contohnya ketika si kecil berusaha meraih sesuatu saat bermain. Selain itu, berlatih split, ataupun melakukan jungkir balik juga termasuk melatih peregangan tubuh.
Baca Juga: Diabetes Pada Anak, Bagaimana Ciri-Cirinya?
Mengingat sekarang ini, kebanyakan anak lebih suka menghabiskan waktu bermainnya hanya dengan diam berada di depan gadget masing-masing. Maka dengan mengajak si kecil berolahraga, Bunda sudah memberikan pandangan baru bagi mereka. Diharapkan anak-anak akan mengerti kalau kegembiraan dan keseruan bukan hanya bisa didapat dari layar televisi maupun ponsel mereka. Namun juga dari aktivitas kreatif maupun fisik, salah satunya yaitu olahraga.