Kebanyakan Bunda tentu senang kalau si kecil memiliki kecerdasan di atas rata-rata, atau bisa dibilang jenius, ya? Mudah belajar hal-hal baru, selain itu selalu bisa mendapat nilai bagus dan berprestasi di sekolah...
Tahukah, Bunda? Ternyata anak yang cerdas atau jenius justru tidak pernah mempermasalahkan nilai akademiknya, lho. Anak jenius sering kali terlalu bersemangat saat sedang belajar hal baru, mereka akan sangat menikmati proses belajarnya tanpa mengkhawatirkan nilai maupun prestasi yang mungkin bagi sebagian anak maupun orang tua sangatlah penting. Lalu, apa saja sih ciri-ciri yang dapat dilihat dari anak jenius?
Baca Juga: 7 Tanda Bayi Punya IQ Tinggi
Kriteria anak jenius menurut Mensa
Mensa, atau Mensa International, adalah sebuah organisasi yang menaungi sekitar 140,000 anggota dengan IQ sangat tinggi, dari 100 negara di seluruh dunia. Memiliki 1300 anggota anak-anak dan remaja, dengan nilai IQ minimal 132, dalam beberapa kesempatan komunitas Mensa menyampaikan kriteria jenius yang dapat dilihat pada anak, berikut ini.
- Ingatan yang tidak biasa
- Melewati perkembangan intelektual lebih awal
- Membaca lebih awal
- Hobi atau minat yang tidak biasa atau pengetahuan mendalam tentang mata pelajaran tertentu
- Intoleransi dengan anak-anak lain
- Mengetahui banyak kejadian terkini di dunia
- Menetapkan standarnya sendiri yang sangat tinggi
- Berprestasi tinggi
- Lebih suka menghabiskan waktu dengan orang dewasa atau sendirian
- Senang berbicara
- Setiap saat mengajukan pertanyaan
- Belajar dengan mudah
- Mengembangkan rasa humor
- Musikal
- Suka memegang kendali
- Membuat aturan tambahan untuk permainan
- Ekstrovert / introvert
Banyak juga ya, ciri-ciri jenius menurut Mensa. Bagaimana, Bunda? Apakah si kecil memiliki ciri-ciri jenius, seperti 17 daftar di atas atau tidak? Jenius maupun tidak, setiap anak pasti memiliki kemampuan dan bakatnya masing-masing, Bun. Apalagi di zaman sekarang ini, IQ tidak lagi menjadi satu-satunya penentu kesuksesan seseorang. Mengasah EQ pada si kecil juga sangat penting. Agar kelak ketika dewasa, si kecil dapat mampu menemukan karir yang baik, serta kebahagiaan dalam kehidupannya.
Baca Juga: Jangan Hanya IQ, EQ Anak pun Perlu Diperhatikan
Banyak sekali contoh orang sukses yang justru lebih mengandalkan EQ daripada IQ-nya. Walau begitu, IQ dan EQ sebaiknya sama-sama diasah dan dikembangkan. Apabila IQ dan EQ dapat berjalan beriringan, maka kesuksesan akademik maupun sosial, akan mempermudah si kecil menjalani kedewasaannya kelak di masa depan.