”Makan adalah sebuah proses yang melibatkan dua pihak, yaitu pemberi makan (orang tua atau pengasuh lainnya) dan yang diberi makan (anak). Interaksi dalam proses makan dipengaruhi oleh kondisi kedua belah pihak, baik temperamen, perilaku maupun kebiasaan masing-masing. Selain itu terdapat pengaruh lingkungan yang juga akan ikut memberi nuansa dan hasil yang berbeda.” Dilansir dari IDAI.
Kebiasaan mengemut makanan, sejatinya bukan perilaku anak pada umumnya. Namun dapat terbentuk karena kebiasaan orang tua yang terlalu fokus pada target, atau menghabiskan makanan, walau harus dilakukan berjam-jam. Hal ini sebenarnya tidak baik, karena akan merusak perilaku makan yang seharusnya.
Baca Juga: Kata Dokter: Benarkah Pijat Bayi Bisa Tingkatkan Nafsu Makan?
Pengaruh lingkungan seperti mainan, televisi, dan gadget juga dapat menjadi pengganggu dalam proses makan. Perlu Bunda pahami, proses makan sebenarnya juga merupakan proses belajar. Oleh karena itu, perlu pengertian dan latihan yang baik agar proses belajar ini menghasilkan sikap makan yang baik pula. Tidak memberikan mainan atau gadget saat makan merupakan salah satu sikap disiplin, yang sebaiknya Bunda tanamkan sejak dini.
Efek Buruk Mengemut Makanan
Semua Bunda pasti tak ingin anaknya memiliki kebiasaan mengemut makanan. Apalagi mengingat efek buruk yang dapat terjadi pada si kecil akibat mengemut makanan. Apa saja sih, efek buruk tersebut?
- Gigi keropos. Hanya dengan mengunyah makanan saja, efek yang ditimbulkan pada gigi dapat berbahaya apabila tidak dibersihkan dengan baik setelahnya. Apalagi dengan mengemut ya, Bun.
- Kekurangan gizi. Jika si kecil terbiasa mengemut makanan, maka akan memakan banyak waktu untuk menghabiskan makanannya. Kalau sudah begitu, kebanyakan anak yang mengemut makanan akhirnya tidak pernah menghabiskan seporsi makanannya. Hal ini menyebabkan kurangnya asupan gizi untuk tumbuh kembang mereka.
- Mengemut makanan bisa menandakan si kecil tak menyukai makanannya. Apabila dibiarkan terus-menerus, maka kemungkinan anak menjadi tidak suka makan lebih besar. Tentu ini tak baik untuk tumbuh kembangnya ya, Bun.
Baca Juga: Kata Dokter: 4 Langkah Penanganan Alergi Makanan Pada Anak
Bagaimana Agar Anak Mau Makan Tanpa Mengemut?
Apabila si kecil sudah terlanjur terbiasa mengemut makanan saat makan, beberapa tips berikut ini mudah-mudahan dapat membantu Bunda untuk mengurangi atau menghilangkan kebiasaan tersebut.
- Responsive Feeding. Jangan mengikuti ambisi dan memaksa si kecil untuk menghabiskan makanannya, Bun. Melainkan, ubahlah pola dengan memberi makan si kecil ketika ia menunjukkan tanda lapar dan menghentikan makan ketika si kecil sudah menunjukkan rasa kenyang.
- Membuat jadwal. Buat dan patuhilah jadwal makan, Bun. Makanlah rutin di jam yang sama, dan selesaikan jam makan tidak lebih dari 30 menit, walaupun makanan si kecil belum habis.
- Berikan makanan dalam porsi kecil-kecil.
- Jauhkan si kecil dari distraksi atau gangguan. Jangan lagi memberikan tontonan di TV, gadget, atau permainan selama mereka makan.
- Makan bersama. Makan bersama akan mempermudah si kecil belajar dari Bunda juga Ayah. Anak kecil adalah peniru yang ulung. Dengan makan bersama, dan mencontohkan sikap makan yang baik secara terus-menerus, maka si kecil akan dapat mengubah kebiasaan mengemut makanannya.
Baca Juga: 7 Kelompok Makanan yang Aman Saat Bayi Diare
Bunda juga harus rajin menyusun variasi menu untuk si kecil ya, Bun. Jangan lupa juga untuk mencoba menambah rasa pada menu makanannya. Asal dilakukan dengan maksimal, kebiasaan si kecil mengemut makanan pasti bisa hilang. Semangat, Bunda!