To her, the name of father was another name for love.
Fanny Fern

Tips Aman Mengunggah Foto Si Kecil di Media Sosial

author
Ruth Sinambela
Rabu, 15 Desember 2021 | 15:15 WIB
Hampir Semua Orang Tua Pasti Pernah Mengunggah Foto Anak di Media Sosial | Shutterstock

Media sosial, tak dapat dipungkiri memberi banyak manfaat bagi penggunanya. Salah satunya adalah mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi maupun berita terkini. Namun, karena sejatinya media sosial juga digunakan untuk memposting kegiatan atau keseharian penggunanya dengan media foto maupun video, maka sudah menjadi hal yang lumrah masyarakat kemudian memposting juga foto anak di media sosial pribadi.

Bunda dan Ayah, memposting foto maupun video si kecil di media sosial merupakan pilihan. Tidak ada aturan tertulis mengenai hal ini. Namun perlu dipahami, orang tua harus mengerti dampak baik dan buruknya, juga bertanggung jawab dengan postingan yang dibuat. Walaupun, tentu saja masih ada pro dan kontra mengenai memposting foto atau video anak di media sosial. Kembali lagi, memposting atau tidak memposting, tergantung pilihan masing-masing orang.

Baca Juga: 7 Foto Bayi yang Sebaiknya Jangan Post di Media Sosial

Apabila Bunda dan Ayah tetap berkeinginan untuk memposting foto dan video si kecil di media sosial, sebaiknya perhatikan beberapa tips berikut ini, untuk mencegah dan meminimalisir kemungkinan terjadinya kejahatan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Diharapkan nantinya, apabila Bunda maupun Ayah memperhatikan dan menjalankannya, maka aktivitas memposting foto anak di media sosial akan jauh lebih aman dan terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan di kemudian hari.

Tidak memposting foto si kecil tanpa busana

Sudah tahu kan Bun, kenapa tidak boleh? Memposting foto anak tanpa busana sangat berbahaya, karena maraknya kejahatan seksual di dunia maya. Apabila ditemukan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab, foto si kecil tanpa busana dapat dijadikan alat untuk membuat iklan, profil palsu, modus penipuan, hingga melakukan kejahatan seksual.

Baca Juga: Menghias Area Dinding Tangga Dengan Frame Foto, Begini Caranya

Tidak memberitahu tempat maupun lokasi

Ketika Bunda dan Ayah mengajak si kecil pergi ke suatu tempat, dan ingin mengabadikannya dengan berfoto maupun video, sebaiknya lakukanlah tanpa menyebutkan lokasi. Jangan juga menyebutkan nama sekolah, alamat rumah, maupun alamat daycare si kecil di media sosial ya, Bun. Bisa saja penculik anak atau orang yang berniat jahat, sedang mengintai lewat media sosial dan menghampiri tempat tersebut untuk melakukan kejahatan. Kita tak pernah tahu apa yang dapat terjadi, oleh karena itu, lebih baik mencegahnya.

Hanya berteman dengan orang-orang yang dikenal

Mengatur akun media sosial dalam mode private sebaiknya dilakukan, Bun. Ini dapat menambah keamanan media sosial, karena hanya orang-orang yang dikenal saja yang dapat melihat postingan yang Bunda buat.

Mengabadikan Momen Bersama si Kecil dengan Kamera dan Menyimpannya di Media Sosial Lumrah Dilakukan | Shutterstock

Berkomentar dengan bijaksana

Ketika Bunda menuliskan komentar di akun media sosial orang lain, Bunda harus ingat untuk tidak memberikan info mengenai si kecil. Misalnya ketika teman atau kenalan lama bertanya, dimana si kecil bersekolah sekarang, atau dimana Bunda tinggal, jawablah melalui jaringan pribadi, agar tidak ada “orang luar” yang menggunakan informasi tersebut untuk melakukan kejahatan.

Pikirkan masa depan si kecil

Sebelum memposting foto atau video si kecil, cobalah memikirkan perasaan si kecil saat dewasa, ketika melihat postingan tersebut, Bun. Akankah ia merasa risih, tidak nyaman, malu, bahkan marah? Dengan berempati, Bunda dapat lebih bijaksana dalam memilah foto juga video yang akan diposting di media sosial nantinya.

Baca Juga: Modal Kamera HP, Ini 8 Tips Agar Foto Produk Makin Menarik di Media Sosial

Pastikan sudah melakukan 5 langkah pencegahan tersebut agar si kecil terhindar dari modus kejahatan digital yang banyak terjadi, sebelum mengunggah foto maupun video anak di media sosial, ya, Bunda dan Ayah! Stay safe!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela