Keep your face always toward the sunshine, and shadows will fall behind you
Walt Whitman

Belajar dari Film Yuni, Remaja yang Terjebak Budaya Patriarki

author
Ruth Sinambela
Jumat, 24 Desember 2021 | 15:18 WIB
Film Yuni Tayang Terbatas di Bioskop Indonesia | Starvision

 

Sudah nonton film Yuni belum, Bun? Film karya sutradara Kamila Andini ini, mulai tayang serentak di bioskop sejak tanggal 9 Desember 2012 yang lalu. Film Yuni berkisah tentang tentang seorang remaja bernama Yuni, yang diperankan oleh Arawinda Kirana. Yuni merupakan siswi yang pintar, dan berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ia mendapat bantuan dari Ibu Lies (Marissa Anita) yang mencoba membantunya melanjutkan pendidikannya dengan beasiswa.

Baca Juga: Wajib Baca! Terutama yang Belum Menikah: Seks Tak Seindah di Film Dewasa

Yuni yang cantik, pintar, dan menarik, mendapat lamaran dari dua orang pria sekaligus. Di dalam keluarga dan masyarakat dimana Yuni tinggal, menolak lamaran adalah hal yang harus dihindari. Mitos dari zaman nenek moyang mengatakan, kalau menolak lamaran nanti jodohnya akan susah datang. Hal inilah yang membuat Yuni semakin dilema, apakah melanjutkan pendidikannya atau memilih untuk menikah di usia dini.

Menyajikan contoh budaya patriarki yang sering terjadi di Indonesia

Menonton film Yuni, Bunda akan banyak diberikan contoh budaya patriarki yang memang sering terjadi di Indonesia, khususnya di pedesaan. Ketika remaja perempuan di kota bisa mendapatkan dukungan untuk melanjutkan mimpi atau bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi, Yuni justru sebaliknya. Ia mendapat banyak tekanan untuk menikah di usia muda.

Baca Juga: Meningkatnya Kasus KDRT Selama Pandemi Covid-19

Kisah Tika (Anne Yasmine), teman Yuni, yang harus tinggal di rumah orang tuanya, lantaran suaminya tidak bisa tidur karena mendengar tangisan anak mereka. Kisah Sarah (Neneng Wulandari), yang dipaksa menikah muda karena dinilai melanggar kesopanan saat berduaan dengan kekasihnya. Juga kisah Suci (Asmara Abigail), yang terpaksa menikah muda, banyak mendapat kekerasan dari suaminya, hingga harus keguguran karena rahimnya masih lemah saat mengandung di usia remaja. Adalah gambaran realita yang masih terjadi di lingkungan dengan budaya patriarki yang kental, di Indonesia.

 

Beberapa Pemain Film Yuni | Starvision

Arawinda Kirana, aktris pendatang baru dengan kemampuan akting mumpuni

Akting gemilang dari Arawinda Kirana berhasil membuatnya mendapat berbagai penghargaan, seperti Piala Citra di kategori Pemeran Perempuan Terbaik. Ia juga meraih prestasi serupa di ajang Red Sea International Film Festival 2021, dan mendapatkan penghargaan Silver Yusr Award for Best Actress Red Sea International Film Festival. Sebelumnya, Arawinda Kirana juga meraih Snow Leopard for Best Actress di ajang Palm Springs Film Festival 2021. Wah, bangga banget ya, Bun!

Baca Juga: Toxic Relationship Dalam Pernikahan, Apa Ciri dan Bagaimana Menghadapinya?

Tentu saja prestasi yang diraihnya, sejalan dengan prestasi yang ditorehkan Film Yuni baik di Indonesia, maupun internasional. Film Yuni mendapat penghargaan Platform Prize di Toronto International Film Festival 2021. Walau belum berhasil lolos sebagai salah satu nominasi International Feature Film di ajang Academy Awards, kita doakan semoga film Yuni dapat membawa nama harum Indonesia dan memenangkan penghargaan lainnya ya, Bun.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela