Keep your face always toward the sunshine, and shadows will fall behind you
Walt Whitman

Waspadai Bahaya Obesitas pada Anak, Bun!

author
Ruth Sinambela
Senin, 27 Desember 2021 | 14:57 WIB
Hati-hati Obesitas Mengintai Anak | Shutterstock

Selain faktor keturunan, dan kurangnya aktivitas fisik dan olahraga, pola makan yang buruk juga bisa menyebabkan obesitas pada anak.

Wajar kalau setiap orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk anak. Termasuk dalam menyediakan dan memberikan makanan yang dikonsumsi setiap hari. Mulai dari makanan pokok, makanan pendamping, hingga snack atau makanan kecil. Namun harus disadari bahwa akan berbahaya apabila orang tua menuruti semua keinginan anak, termasuk tidak memilah makanan juga snack yang diberikan. Apabila berlebihan, masalah obesitas mungkin tak dapat dihindari, Bun.

Baca Juga: Kurang Tidur Picu Obesitas Pada Anak, Ini Penjelasan Dokter Olga

Sebaiknya Bunda lebih selektif dalam menuruti keinginan si kecil, ya. Walaupun ia sangat menginginkan atau menyukai makanan maupun minuman tertentu, tetapi apabila berpotensi mengakibatkan obesitas atau kegemukan, Bunda dapat tegas dan menolak permintaannya.

Jenis makanan yang berpotensi menyebabkan obesitas pada anak

Merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Duke National University, Singapura, berikut ini jenis-jenis makanan yang dapat dihubungkan dengan kegemukan dan obesitas pada anak.

  • Keripik kentang
  • Kentang goreng
  • Ayam goreng
  • Daging olahan
  • Mentega
  • Makanan penutup manis
  • Minuman manis
  • Minuman berkalori tinggi atau tinggi gula
  • Minuman bersoda
  • Makanan fast food

Baca Juga: 8 Fakta Tentang Obesitas

Obesitas Hanya Dapat Disimpulkan Oleh Dokter Dengan Melihat Indeks Massa Tubuh (IMT) | Shutterstock

Kondisi medis yang dapat terjadi pada anak dengan obesitas

Sebelum Bunda menyimpulkan kalau si kecil mengalami obesitas, sebaiknya Bunda terlebih dahulu membawa si kecil ke dokter untuk diperiksa Indeks Massa Tubuh atau IMT-nya. Dengan mengecek IMT, dokter baru dapat memastikan apakah si kecil mengalami obesitas atau tidak. Apabila setelah diperiksa ternyata benar si kecil mengalami obesitas, selanjutnya dokter akan meminta anak untuk menjalani tes darah, agar dapat mengetahui kondisi kesehatannya, Bun. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit juga kondisi berbahaya lainnya pada si kecil akibat obesitas. Walau tak semua anak dengan obesitas menderita penyakit, namun anak dengan obesitas berisiko lebih tinggi terserang beberapa penyakit berikut ini.

  • Kolesterol dan tekanan darah tinggi. Dapat mengakibatkan serangan jantung dan stroke.
  • Diabetes tipe 2. Jangan sepelekan apabila sekarang si kecil tidak memiliki diabetes, karena risiko diabetes tipe 2 untuk anak dengan obesitas, masih mengintai hingga ia dewasa.
  • Asma. Pada anak dengan obesitas, risiko asma kambuh akan lebih tinggi.
  • Radang sendi dan patah tulang. Yang diakibatkan menahan berat badan berlebihan, sehingga berpotensi merusak sendi dan tulang si kecil.

Dengan Memperhatikan Asupan Makanan yang Dikonsumsi Si Kecil Bunda Dapat Mencegah Obesitas Pada Anak | Shutterstock

Untuk dapat mengembalikan berat badan ideal anak, yang paling pertama harus dilakukan adalah tidak khawatir berlebihan. Karena hal ini dapat membuat si kecil merasa tertekan dan justru berakibat buruk pada metabolismenya. Pada beberapa kasus obesitas anak, apabila dokter anak ahli nutrisi dan penyakit metabolik menyarankan diet, maka diet harus dijalankan, Bun. Meski begitu Bunda tak perlu khawatir, karena diet untuk anak akan berbeda dengan diet yang ditujukan untuk orang dewasa. Prinsip pengaturan diet pada anak obesitas adalah diet dengan gizi seimbang sesuai kebutuhan anak. Target penurunan BB (berat badan) pada anak pun sangat minimal, yaitu hanya 0,5 - 2 kg saja per bulan.

Baca Juga: Anak Overweight? Ini 7 Tips Buat Orangtua

Dengan dukungan dari Bunda juga Ayah, menjalankan program diet, dan aktivitas fisik yang disarankan, si kecil pasti dapat kembali memiliki berat badan ideal. Perubahan pola makan juga gaya hidup yang dilakukan secara berkelanjutan, diyakini dapat menghasilkan berat badan ideal, juga kualitas hidup yang lebih baik, dan sehat untuk si kecil di masa depan.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela