Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

Diabetes Gestasional pada Bumil, Berbahayakah?

author
Ruth Sinambela
Selasa, 18 Januari 2022 | 12:58 WIB
Rutin Memeriksakan Kehamilan dapat Mencegah Komplikasi Akibat Diabetes Gestasional | SHUTTERSTOCK

Kerap dialami oleh Bumil, diabetes gestasional merupakan penyakit diabetes yang uniknya, hanya muncul selama masa kehamilan hingga melahirkan. Belum diketahui penyebabnya secara pasti, namun para ahli meyakini bahwa diabetes gestasional ada hubungannya dengan perubahan hormon di masa kehamilan.

Saat hamil, tubuh Bunda mengalami perubahan hormon. Salah satu akibatnya, tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin sehingga membuat kadar gula dalam darah meningkat. Inilah yang kemudian menyebabkan penyakit diabetes gestasional, Bun.

Baca Juga: 6 Mitos Tentang Diabetes Yang Wajib Diketahui

Gejala diabetes gestasional pada Bumil

Sebenarnya, diabetes gestasional tak memiliki gejala khusus, Bun. Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksakan diri secara teratur di sepanjang masa kehamilan. Nantinya dokterlah yang akan meminta Bumil untuk memeriksakan kadar gula dalam darah, yang biasanya dilakukan saat kehamilan berusia 24 dan 28 minggu. 

Meskipun begitu, apabila Bumil merasakan gejala berikut ini, tak biasa dan lebih parah dari pada biasanya, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter, ya. 

  • Sering merasa haus
  • Frekuensi buang air kecil meningkat
  • Mulut kering
  • Tubuh mudah lelah
  • Penglihatan buram

Ibu Hamil dengan Diabetes Gestasional Harus Melakukan Diet Sesuai Anjuran Dokter dan Rutin Memeriksakan Kadar Gula di Dalam Darah | Shutterstock

Faktor risiko yang dapat menyebabkan diabetes gestasional

Bumil yang memiliki riwayat diabetes dalam keluarga, atau mengalami kenaikan berat badan berlebih bahkan hingga obesitas selama kehamilan, memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes gestasional. Selain itu, beberapa kondisi berikut ini, juga dapat menambah faktor risiko diabetes gestasional, Bun.

  • Memiliki riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Pernah mengalami diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya.
  • Pernah mengalami keguguran.
  • Pernah melahirkan anak dengan berat badan 4,5 kg atau lebih.
  • Mengalami PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
  • Akantosis nigrikans

Baca Juga: Gula Sebabkan Diabetes? Ini 8 Faktanya

Komplikasi yang mungkin terjadi apabila diabetes gestasional tidak tertangani dengan baik

Kabar baiknya, Bumil yang telah terdiagnosa diabetes gestasional dan mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter, tetap dapat melahirkan bayi yang sehat, Bun. Sebaliknya, apabila Bumil tidak mendapat perawatan, bukan hanya Bunda, namun bayi di dalam perut juga bisa mengalami beberapa komplikasi.

  • Bayi mengalami kelebihan berat badan saat lahir yang disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah (macrosomia).
  • Bayi lahir prematur yang mengakibatkan bayi kesulitan bernafas (respiratory distress syndrome).
  • Bayi lahir dengan gula darah rendah (hipoglikemia) akibat produksi insulin yang tinggi. Kondisi ini dapat mengakibatkan kejang pada bayi.
  • Bayi berisiko mengalami obesitas dan diabetes tipe 2 saat dewasa.
  • Bunda dapat mengalami hipertensi selama kehamilan, hipertensi postpartum, hingga preeklamsia.
  • Bunda juga berisiko terserang diabetes gestasional pada kehamilan berikutnya.
  • Bunda berisiko terkena diabetes tipe 2.

Baca Juga: Diabetes Pada Anak, Bagaimana Ciri-Cirinya?

Walau begitu, Bumil tak perlu cemas, karena diabetes gestasional dapat diatasi dengan perubahan pola makan, dan melakukan olahraga yang aman untuk Bumil. Selain itu, terapi insulin tak banyak digunakan dalam menangani diabetes gestasional pada Bumil, apabila cepat terdeteksi dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela