Semakin meningkatnya penyebaran Covid-19 varian Omicron di Indonesia, membuat pemerintah kini mempercepat pemberian vaksin booster bagi seluruh masyarakat, bukan hanya pada kelompok rentan, khusus, dan lansia saja, Bun.
Kini, masyarakat umum yang telah berusia 18 tahun ke atas, dan telah menerima vaksin primer, atau vaksin 1 dan 2 lengkap selama minimal 6 bulan, dapat segera mendaftarkan diri ke tempat vaksinasi yang telah ditentukan, apabila telah menerima tiket vaksin booster yang dikirim melalui aplikasi Peduli Lindungi masing-masing.
Sejalan dengan pemberian vaksin booster, situasi penyebaran virus Covid-19 varian Omicron yang meningkat, menimbulkan pula berbagai pertanyaan di masyarakat, mengenai bagaimana masyarakat dapat mengetahui varian apakah yang menginfeksi dirinya, apabila terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca Juga: Varian Omicron Lebih Mudah Menular, Apa Saja Gejalanya?
Pemeriksaan PCR dan antigen hanya melihat infeksi Covid-19, bukan variannya
Bagi Bunda yang bertanya-tanya, bagaimana agar dapat mengetahui varian Covid-19 yang mungkin sedang Bunda alami, ternyata bukan dari pemeriksaan PCR atau antigen ya, Bun. Ada pemeriksaan lain yang harus dilakukan sebagai lanjutan, untuk memeriksa varian apakah yang menyebabkan masing-masing infeksi.
Whole Genome Sequencing (WGS)
WGS adalah teknik komprehensif yang digunakan dalam proses pengurutan sekuens DNA menjadi suatu gambaran genom utuh (whole genome sequence), dengan menggunakan teknologi Next Generation Sequencing (NGS).
Sederhananya, dengan teknik ini, para ilmuwan, peneliti, dokter, juga Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM), dapat mengurut dan merangkai susunan materi genetik yang terdapat pada DNA, untuk menemukan varian virus Covid-19 yang menginfeksi masing-masing pasien. Bahkan, apabila ada varian Covid-19 terbaru yang belum pernah terdeteksi sebelumnya!
Baca Juga: Panduan Kombinasi Vaksin Covid-19 Booster Menurut BPOM
Tidak sulit, pemeriksaan ini sudah dapat dilakukan dengan kecanggihan komputasi dan algoritma kompleks yang disebut bioinformatika, Bun.
Pemeriksaan PCR SGTF
Selain dengan teknik WGS, untuk mendeteksi seseorang terinfeksi virus Covid-19 Omicron, juga bisa dilakukan dengan pemeriksaan PCR yang menggunakan metode SGTF (S Gene Target Failure). Metode ini diklaim dapat menunjukkan indikasi awal positif Omicron, atau kemungkinan positif Omicron, Bun.
Cara kerjanya yaitu dengan melihat apakah S Gene pada hasil tes PCR dapat dideteksi atau tidak. Apabila S Gene tidak dapat terdeteksi, maka kemungkinan besar sampel terinfeksi virus varian Omicron.
Perlu diketahui bahwa pemeriksaan PCR SGTF hanya merupakan deteksi awal, yang saat ini lebih banyak digunakan di bandar udara, khususnya kedatangan internasional ya, Bunda. Nantinya, pemeriksaan lanjutan apabila dibutuhkan, harus menggunakan teknik WGS.
Baca Juga: Kategori Vaksin Covid-19 Booster Menurut Kemenkes
Selain itu, Bunda juga harus tahu nih, kalau varian Covid-19 Omicron tidak dapat terdeteksi hanya dengan melihat gejalanya. Walaupun ada sedikit perbedaan gejala yang menyertai infeksi Omicron dan yang bukan, namun perbedaannya sedikit sekali, Bun. Sehingga sangat sulit untuk membedakannya.
Bagaimanapun, Omicron ataupun bukan, tetap patuhi protokol kesehatan, dan waspadai penyebarannya. Dengan demikian, semoga Bunda dan keluarga selalu terhindar dari virus apapun itu, ya!