Peringatan untuk Bunda, simpanlah baterai jauh dari si kecil agar ia tak mengambil, maupun secara tak sengaja menemukannya, ya!
Seperti yang mungkin sudah banyak diketahui oleh para Bunda, baterai merupakan benda yang sangat berbahaya apabila sampai tertelan oleh anak. Sudah banyak sekali kasus baterai tertelan pada anak-anak dan mengakibatkan masalah kesehatan yang serius, bahkan hingga kematian.
Baca Juga: Si Kecil Menelan Benda Asing, Bunda Harus Bagaimana?
Kasus balita menelan baterai
Baru-baru ini misalnya, seperti dilansir dari halaman Instagram @dr.ariani yang merupakan halaman instagram pribadi milik dr. Ariani Dewi Widodo, seorang dokter spesialis anak di RSAB Harapan Kita. Ia membagikan pengalamannya menangani kasus seorang balita yang menelan baterai.
Kisahnya diawali dengan seorang bunda yang mencurigai putri kecilnya menelan baterai, setelah sebelumnya tidak bisa menemukan satu baterai yang hilang dari remote televisi di rumahnya.
Walau si kecil tak menunjukkan gejala apapun seperti muntah, sakit perut, kepala pusing, dan sebagainya, ia tetap mencurigai si kecil telah menelan baterai tersebut, Bun. Karena itulah ia kemudian mengajak sang anak ke IGD terdekat untuk diperiksa.
Namun karena si kecil tak menunjukkan keluhan apapun, tenaga kesehatan menyarankan untuk pulang ke rumah, walaupun sebenarnya sang bunda sudah meminta rontgen untuk anaknya. Satu minggu kemudian, ia menemukan bahwa putrinya buang air besar dan berwarna hitam, sehingga segeralah ia membawa putri kecilnya tersebut ke RSAB Harapan Kita.
Baca Juga: Anak Keracunan Makanan, Kapan Harus ke Dokter?
Untunglah, dengan kerja keras dan kemampuan tim yang baik, dr. Ariani dan tim akhirnya berhasil mengeluarkan baterai ukuran AAA dari lambung pasien. Karena telah seminggu berada di dalam lambung, baterai sempat melukai lambung, dan ketika dikeluarkan sudah dalam keadaan berkarat.
Penanganan yang cepat sangat diperlukan
Sungguh sangat disayangkan ya, Bun. Ketika seorang bunda membawa anaknya untuk diperiksa, namun harus ditolak karena hanya mengandalkan naluri saja. Mudah-mudahan ke depannya, tenaga kesehatan mau lebih mendengarkan naluri dan insting para bunda, ya.
Walau bagaimanapun, syukurlah dokter dan tim RSAB Harapan Kita segera melakukan tindakan, sehingga risiko yang lebih buruk tidak sampai terjadi.
Seperti Bunda tahu, baterai terbuat dari bahan-bahan yang sangat berbahaya. Apabila tidak segera dikeluarkan maka akan menyebabkan kerusakan-kerusakan yang sangat mungkin dapat mengakibatkan kematian.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Untuk Si Kecil Dalam Keadaan Darurat
Semoga kisah yang dibagikan dokter Ariani ini dapat menjadi pembelajaran yang bermanfaat untuk semua Bunda agar selalu dan semakin waspada di mana pun berada. Selain itu, sekali lagi Kanya ingin mengingatkan Bunda untuk menyimpan baterai di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh si kecil ya, Bun!