Semakin maraknya kasus kekerasan seksual pada anak, tentu membuat para Bunda khawatir dan cemas. Ditambah lagi banyaknya contoh kekerasan seksual yang situasinya ternyata telah direncanakan dan dilakukan oleh pelaku yang merupakan orang terdekat korban.
Tak dapat disangkal, kasus kekerasan seksual pada anak yang dilakukan oleh orang yang dikenal bahkan orang terdekat, dapat terjadi karena rencana yang telah disusun matang oleh pelaku sejak memilih korbannya hingga melakukan kejahatan tersebut.
Cara berpikir dan rencana pelaku inilah yang kini lebih sering dikenal dengan istilah child grooming, Bun.
Baca Juga: Mengenal 4 Tahap Perkembangan Seksual pada Anak dan yang Sebaiknya Dilakukan Orang Tua
Pengertian child grooming
Child grooming merupakan cara pelaku untuk mendekati, memanipulasi, dan mendapatkan kepercayaan korban, hingga datangnya kesempatan untuk pelaku melakukan kejahatan yang telah direncanakannya.
Seperti dilansir dari CNN Indonesia, psikolog klinis Nuzulia Rahma menjelaskan bahwa child grooming adalah suatu upaya untuk memanipulasi korban, yang biasanya dilakukan dengan cara membangun hubungan yang dekat, kepercayaan, dan ikatan emosional dengan anak dan remaja untuk tujuan tertentu.
Child grooming bukanlah bagian dari kelainan seksual, namun sering dilakukan orang dengan kelainan seksual tertentu, untuk mendapatkan korbannya.
Baca Juga: 10 Fakta Tentang Kekerasan Terhadap Anak yang Bikin Miris
Pelaku child grooming sering kali merupakan orang terdekat
Seperti yang mungkin telah banyak diketahui, pelaku kejahatan seksual pada anak sering kali merupakan orang yang sudah dikenal, bahkan anggota keluarga yang tak pernah disangka-sangka akan melakukan kejahatan tersebut, Bun.
Apabila Bunda melihat si kecil mungkin tampak terlalu dekat dengan salah satu saudara, keluarga, maupun tetangga, seperti tiba-tiba sering mendapat mainan, maupun makanan tanpa alasan apapun, selain juga bersikap sangat manis pada si kecil, Bunda boleh menaruh curiga, lho.
Tak ada yang paling mengetahui situasi di rumah dan di sekitar anak, selain Bunda sendiri, oleh karena itu, tetaplah berhati-hati dan selalu waspada ya, Bun!
Baca Juga: Jangan Sampai Si Kecil Menjadi Perokok Pasif, Ini Bahayanya!
Biasakan si kecil untuk terbuka pada Bunda
Membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan anak adalah hal yang wajib, Bun. Ketika si kecil terbiasa bercerita pada Bunda, maka Bunda dapat dengan mudah mendengar segala cerita maupun informasi darinya, saat ada hal-hal mencurigakan yang Bunda rasa tengah terjadi.
Selain itu, ajarkan si kecil untuk mengetahui bagian tubuh yang tak boleh disentuh oleh siapapun ya, Bun. Ingatkan si kecil agar segera mengadukannya pada Bunda, ketika ada orang yang ingin menyentuh atau melihat area pribadinya.
Dengan begitu, Bunda akan langsung mengetahui hal-hal yang tidak wajar tengah terjadi pada anak, nantinya Bunda juga akan memahami perubahan perilaku hingga kebiasaan si kecil yang mencurigakan, dan mencegah hal-hal buruk terjadi padanya.