When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Ini Dia Kondisi Medis yang Dapat Menyebabkan Anak Berjalan Jinjit. Berbahayakah?

author
Ruth Sinambela
Senin, 21 Februari 2022 | 15:41 WIB
Kebiasaan Berjalan Jinjit Pada Anak Dapat Diperbaiki Apabila Orang Tua Mau Aktif Mengingatkan Sejak Dini | Shutterstock

Berjalan jinjit merupakan sesuatu yang cukup umum dilakukan oleh anak yang masih berusia kurang dari dua tahun, Bun. Biasanya berjalan jinjit dilakukan oleh si kecil yang baru mulai bisa berjalan sendiri.

Kebiasaan berjalan jinjit ini dikenal sebagai berjalan kaki idiopatik. Penyebabnya belum diketahui secara pasti.  Namun, Bunda tak perlu khawatir. Apabila tidak sering dilakukan, atau hanya sesekali saja, berjalan jinjit sebenarnya merupakan bagian dari variasi berjalan si kecil. Yang nantinya akan hilang dengan sendirinya.

Baca Juga: 5 Tips Membantu Bayi Belajar Berjalan

Yang perlu dikhawatirkan adalah apabila si kecil berjalan jinjit sebanyak lebih dari 50 persen waktu berjalannya, bisa jadi ini berkaitan dengan dengan masalah sensorik, seperti gangguan penglihatan dan gangguan pemrosesan sensorik, atau keterlambatan perkembangan.

Apabila Bunda mendapati hal ini pada si kecil, sebaiknya segeralah menemui dokter anak untuk berkonsultasi, ya! Pemeriksaan menyeluruh sangat dibutuhkan untuk mengetahui perawatan dan terapi yang cocok untuk masing-masing anak dalam mengatasi kondisi ini.

Kondisi medis apa saja sih, yang dapat menyebabkan anak berjalan jinjit? Ini dia pembahasan selengkapnya!

Cerebral palsy

Cerebral palsy akan mempengaruhi postur tubuh, kekuatan otot, hingga koordinasi anak. Oleh karena itu, anak dengan kondisi ini akan memiliki kesulitan berjalan karena otot yang terasa kaku.

Distrofi otot

Distrofi otot yang disebabkan oleh kondisi genetik seseorang ini, dapat menyebabkan otot melemah atau mengecil, Bun. Salah satu akibatnya adalah berjalan jinjit pada anak.

Baca Juga: Ini Alasan Bayi Sebaiknya Belajar Berjalan Tanpa Alas Kaki

Apabila Berjalan Jinjit Pada Anak Melebihi 50 Persen dari Waktu Berjalannya Maka Perlu Diwaspadai | Shutterstock

Autisme

Para ahli menilai bahwa berjalan jinjit merupakan salah satu ciri-ciri anak dengan autisme. Penelitian mengatakan bahwa anak dengan autisme yang berjalan jinjit, disebabkan oleh adanya respon sensori yang kemudian mengganggu perkembangan saraf dan memengaruhi perkembangan komunikasi dan perilaku pada anak.

Seperti dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), seseorang dengan kondisi ini memiliki cara belajar, memerhatikan, atau bereaksi secara berbeda. Tidak menyukai sensasi tumit menyentuh lantai, misalnya.

Tendon achilles pendek

Tendon achilles adalah tendon yang menghubungkan otot kaki bagian bawah ke bagian belakang tulang tumit, Bun. Apabila si kecil memiliki kondisi tendon achilles pendek, kemungkinan ia akan sulit berjalan dengan normal. Biasanya dokter akan memberi pilihan terapi hingga operasi.

Kelainan sumsum tulang belakang

Kelainan sumsum tulang belakang, seperti kondisi menempelnya sumsum tulang belakang pada tulang belakang, ternyata juga dapat menyebabkan anak berjalan jinjit.

Baca Juga: Fakta Menarik Tentang Bayi Bisa Berjalan Untuk Pertama Kalinya

Nah, bagi Bunda yang kini buah hatinya kelihatan sering berjalan jinjit, ada baiknya untuk mengingatkan terus agar ia mau berjalan dengan bertumpu pada tumit ya, Bun.

Memiliki kondisi medis maupun tidak, apabila kebiasaan ini tidak kunjung menghilang, ada baiknya Bunda segera membawa si kecil ke dokter, agar bisa mendapatkan nasihat medis terbaik untuk mengembalikan kemampuannya berjalan dengan normal.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela