Tahukah Bunda, pneumonia dan diare merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Mengutip data dari Subdit Surveilans ISPA Kemenkes RI 2020, dilaporkan sebanyak 3.770 bayi dan balita di Indonesia meninggal akibat pneumonia selama periode 2016 hingga 2020, Bun! Selain itu, pneumonia juga merupakan penyebab kematian balita tertinggi di dunia.
Bahkan menurut kajian yang dilakukan oleh Johns Hopkins University bersama Save the Children Indonesia menunjukkan, jika pencegahan pneumonia tidak segera dilakukan, akan ada sekitar 11 juta kematian anak di seluruh dunia hingga tahun 2030!
Angka yang sangat tinggi dan mengkhawatirkan ya, Bun. Apa sih pneumonia, mengapa bisa sebegitu tingginya kematian yang dapat terjadi akibatnya? Dan bagaimanakah langkah-langkah yang dapat diambil sebagai pencegahannya? Yuk, simak pembahasannya berikut ini.
Baca Juga: Kenali Gejala Sesak Napas pada Balita dan Bagaimana Mengatasinya
Penyebab pneumonia
Pneumonia disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur yang masuk ke hidung, saluran napas dan paru-paru. Bayi dan balita yang terinfeksi akan mengalami demam, pilek, batuk dan sesak nafas. Apabila kekebalan anak rendah maka paru-paru menjadi rusak dan fungsinya terganggu, Bun. Hal ini akan menyebabkan pasokan oksigen kurang dan anak bisa sakit berat hingga meninggal.
Tempat tinggal dengan sanitasi dan kebersihan yang kurang, juga kualitas udara yang buruk, misalnya karena paparan asap rokok, merupakan penyumbang risiko yang paling sering terjadi pada kasus pneumonia balita, Bunda.
Baca Juga: Napas Bayi Bunyi Grok-Grok? Ini Cara Mengatasinya
Berikut ini beberapa bakteri dan virus yang paling umum dapat menyebabkan pneumonia:
- Streptococcus pneumoniae. Menurut American Academy of Physicians, ini adalah bakteri patogen paling umum yang dapat menyebabkan pneumonia pada bayi usia 3 minggu hingga 3 bulan.
- Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia pneumoniae merupakan virus yang paling sering menyerang anak di atas 5 tahun dan remaja.
- Virus syncytial pernapasan yang juga merupakan penyebab pneumonia paling umum.
- Pneumocystis jiroveci adalah salah satu penyebab pneumonia paling umum pada balita yang terinfeksi HIV.
Mencegah pneumonia pada anak
Ini dia pencegahan yang dapat dilakukan untuk melindungi si kecil dari bahaya pneumonia!
- Melakukan imunisasi PCV atau Pneumococcus Conjugated Vaccine, yang oleh pemerintah telah secara bertahap diperluas pemberiannya ke seluruh wilayah di Indonesia.
- Perilaku hidup bersih dan sehat. Dengan rutin membersihkan tempat tinggal.
- Memiliki ventilasi udara yang baik.
- Memiliki sanitasi yang baik, dan air bersih.
- Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan.
- Nutrisi yang cukup dan seimbang.
- Menghindari paparan asap rokok.
- Menghindari pernikahan di bawah umur.
Baca Juga: Sop Ayam Antiflu, Cara Enak Menjaga Tubuh Dari Virus Flu
Dengan mengetahui penyebab juga langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari pneumonia pada anak, diharapkan seluruh masyarakat mau bekerja bersama-sama dengan pemerintah dan melindungi seluruh anak Indonesia dari ancaman pneumonia, Bun.
Yuk, mulai dengan memberi imunisasi dasar lengkap yang dianjurkan pemerintah pada si kecil, juga menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah. Semangat!