Cara yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk memberikan ASI perah (ASIP) pada bayi adalah dengan menggunakan cup feeder, atau gelas sloki, Bun.
Keduanya diyakini dapat meminimalisir terjadinya masalah yang sering terjadi saat bayi menggunakan botol atau dot untuk mengonsumsi ASIP, seperti bingung puting, gangguan kesehatan gigi dan mulut, risiko radang telinga, serta terhambatnya perkembangan bicara.
Kenyataannya, masih banyak Bunda yang merasa kerepotan atau “ribet” saat menggunakan cup feeder maupun gelas sloki untuk menyuapi ASIP pada si kecil. Sering kali membuat ASIP tumpah belepotan, hingga Bunda menyerah karena kesulitan, merupakan alasan belum banyak yang memilih menggunakan kedua alat ini untuk menyuapi ASIP pada bayi.
Untuk itulah, Kanya mau berbagi cara dan tips menyuapi ASIP dengan cup feeder atau gelas sloki nih, Bun. Silahkan disimak dan dicoba, ya!
Baca Juga: Bolehkah ASIP Berbau Tengik Dikonsumsi?
Pahami dan berlatihlah dahulu, Bun
Nantinya, keahlian Bunda dalam menyuapi si kecil ASIP menggunakan cup feeder atau gelas sloki pastinya akan diturunkan pada orang yang akan menjaga si kecil saat Bunda tidak ada bukan? Misalnya saja, nenek, tante, pembantu rumah tangga, atau pengasuh bayi.
Oleh karena itu, Bunda haruslah sudah memahami dan mengerti betul apa yang harus dilakukan, dan tidak boleh dilakukan, ya. Jelaskan dengan rinci dan cobalah dahulu untuk berlatih bersama, sehingga Bunda akan merasa aman nantinya ketika meninggalkan si kecil.
Bagi Bunda yang baru berencana untuk memberikan ASIP menggunakan cup feeder, ini dia langkah-langkah yang perlu Bunda ketahui:
- Siapkan perlengkapan, seperti ASIP atau susu formula, cup feeder, dan kain lap.
- Bedong bayi agar tenang, dan jangan terlalu ketat agar ia nyaman.
- Pastikan bayi bangun dan tenang apabila ia tengah tidur, barulah mulai menyusu.
- Gendong bayi di pangkuan, dan posisikan kepalanya tegak agar tidak tersedak.
- Gunakan tangan untuk menopang bahu dan leher bayi.
- Saat lidah bayi menjulur, miringkan cup feeder hingga ASIP menyentuh bibir bawah bayi dan biarkan ia menyeruput seperti anak kucing yang sedang minum.
- Ingat untuk tidak menuangkan ASIP ke mulut bayi, Bun!
Memberikan ASIP sedini mungkin
Sebaiknya, apabila Bunda sudah yakin dan merencanakan akan menggunakan cup feeder atau gelas sloki untuk menyuapi ASIP pada si kecil, sebisa mungkin perkenalkanlah ia dengan cup feeder dan gelas sloki sedini mungkin, ya.
Semakin dini si kecil belajar dan terbiasa, maka akan lebih mudah baginya untuk mengonsumsi ASIP, Bun. Siapapun yang akan menyuapinya nanti, si kecil pasti akan bisa mengonsumsinya dengan baik karena telah terbiasa.
Baca Juga: Donor ASI, Amankah?
Minum ASI langsung dari payudara saat bersama Bunda
Pada dasarnya, bayi akan mengenali Bunda dan tentu lebih memilih minum ASI langsung dari payudara Bunda. Ada baiknya, Bunda hanya mengawasi saat pengasuh atau keluarga lain memberikan ASIP menggunakan cup feeder atau gelas sloki pada si kecil, ya.
Dengan melakukan hal ini, maka si kecil juga akan terbiasa membedakan pemberian ASI dan ASIP, dan bisa mengikuti kebiasaan ini dengan baik.
Jangan sampai terlambat memberikan ASIP pada si kecil
Ingatkan selalu pengasuh maupun anggota keluarga lainnya yang akan memberikan ASIP pada si kecil agar tidak terlambat. Biasanya kalau si kecil sudah marah karena waktu makannya terlambat, ia akan jadi tak mau lagi menikmati ASIP lewat cup feeder atau gelas sloki, Bun.
Jadi sebaiknya Bunda dan pengasuh lainnya harus sudah tahu ciri-ciri si kecil mau menyusu dan mengetahui pula waktu-waktu si kecil menyusu, ya.
Rutin menggunakan cup feeder atau gelas sloki
Kalau si kecil sudah terbiasa menggunakan kedua alat ini, sebaiknya tetaplah rutin menggunakannya setiap hari, walau mungkin Bunda sedang di rumah, ya. Ini penting dilakukan agar si kecil tidak lupa caranya, dan malah menolak menggunakannya lagi, Bun.
Baca Juga: Persiapan Donor ASI Lengkap Menurut IDAI
Tidak patah semangat, dan mau terus mencoba adalah salah satu kunci kesuksesan menyusui dengan cup feeder dan gelas sloki, Bun. Tidak sulit, kok. Kalau Bunda dan si kecil sudah menguasainya, ke depannya Bunda dan si kecil juga akan merasakan manfaatnya, lho! Selamat berlatih, Bun!