Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

4 Bahasa Tubuh Paling Ampuh untuk Berkomunikasi dengan Si Kecil

author
Ruth Sinambela
Senin, 21 Maret 2022 | 11:28 WIB
Duduklah di Dekat Si Kecil Saat Mengajaknya Bicara | Shutterstock

Komunikasi yang baik adalah hal yang sangat penting untuk menjaga hubungan antara Bunda dan si kecil. Dengan memiliki komunikasi yang baik, Bunda akan bisa lebih mudah memberikan arahan maupun nasihat, dan anak juga akan mampu menerima juga menyerap perkataan Bunda, tanpa merasa terpaksa atau tidak dihargai.

Komunikasi yang baik adalah apabila Bunda dan si kecil dapat berbincang-bincang dua arah, dengan saling memberi kesempatan dan juga saling mendengarkan, Bun. Mungkin terdengar sulit ya, Bun. Padahal sebenarnya bisa dilakukan sejak dini lewat hal-hal sederhana.

Misalnya saja saat si kecil menyampaikan pada Bunda bahwa ia ingin bermain di luar bersama teman-temannya, Bunda tentu mempertimbangkan untuk melarangnya karena situasi pandemi. Nah, yang harus Bunda lakukan adalah menjelaskan situasinya, agar si kecil memahami benar mengapa ia belum diperbolehkan bermain di luar. Dengarkan pendapatnya dan penawaran yang mungkin ia sampaikan, dan pertimbangkanlah.

Baca Juga: Ajak Anak Ngobrol Pakai Gestur Juga, Ini Alasannya

Selain mendengarkan, ada juga bahasa tubuh yang bisa Bunda gunakan saat berkomunikasi dengan si kecil, Bun. Apa saja sih, bahasa tubuh yang tepat digunakan saat berkomunikasi dengan anak? Ini dia, Bun!

Tatapan dan Sentuhan Penuh Kasih Akan Membuat Si Kecil Mendengarkan dan Menyerap Perkataan Bunda dengan Baik | Shutterstock

Kontak mata

Pastikan untuk melakukan kontak mata saat mengajak si kecil berbicara, Bun. Jangan biasakan bicara pada anak dengan berteriak dari luar ruangan atau dari ruangan sebelah, ya.

Dengan selalu melakukan kontak mata, maka anak akan dapat melihat kalau Bunda menghormatinya, dan menghargai pula pendapatnya dengan tulus.

Berlutut, duduk, atau membungkuk

Yang penting di sini adalah, Bunda dapat menatap wajah anak, sehingga komunikasi dua arah yang intim dapat leluasa terjadi. Selain itu, dengan melakukan ini Bunda dan si kecil dapat sama-sama mendengar perkataan masing-masing dengan jelas.

Baca Juga: Mengajak Si Kecil Ngobrolin Sekolah, Perhatikan Hal-Hal Berikut Ini

Sikap lengan yang terbuka

Artinya Bunda tidak bermaksud untuk memarahi atau mengintimidasi si kecil. Sebaliknya apabila Bunda terbiasa bicara sambil menyilangkan tangan di dada, si kecil tentu akan merasa kalau Bunda sedang menilainya tengah melakukan hal yang buruk.

Kalau sudah begitu, biasanya anak hanya akan mendengarkan karena takut, terpaksa, atau sebagai bentuk keharusan saja, tanpa benar-benar ingin mendengarkan.

Sikap Lengan yang Terbuka Akan Membuat Anak Tidak Merasa Tertekan | Shutterstock

Sentuhan kasih sayang

Biasakanlah untuk membelai, mencium, memeluk, atau menggenggam tangan si kecil ya, Bunda dan Ayah. Sentuhan adalah salah satu bentuk bahasa cinta yang paling dipahami oleh anak-anak.

Sehingga ketika Bunda mengajaknya bicara sambil membelai, atau menggenggam tangannya, ia tentu akan merasa disayangi dan mau lebih terbuka untuk mendengarkan dan menyerap perkataan Bunda.

Baca Juga: Parenting Case: Trik Mengatasi Anak Suka Ngobrol Di Kelas

Setiap orangtua memiliki gaya pengasuhan yang tak sama karena kebutuhan setiap anak pastilah berbeda. Gaya komunikasi setiap orang tua pun sudah pasti berbeda. Namun memastikan selalu ada komunikasi yang baik antara Bunda dan si kecil di rumah, adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan.

Komunikasi yang baik antara Bunda dan si kecil, adalah investasi yang tak ternilai harganya, karena hal ini dapat membuka dan mempermudah jalan bagi Bunda dalam menanamkan nilai-nilai, mengajarkan banyak hal, hingga membantunya menjadi pribadi terbaik dari dirinya sendiri saat besar nanti.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela