Pasangan selebritis Ria Ricis dan Teuku Ryan yang melangsungkan pernikahan pada 12 November 2021 yang lalu, kini semakin berbahagia karena tengah menunggu lahirnya buah hati mereka, Bun. Diakui oleh Ria Ricis dalam sebuah wawancara, ia kini sudah memasuki usia kehamilan 4 bulan.
Namun, ada satu hal yang sedikit mengganggunya, karena perhitungan usia kehamilan yang berbeda dari dokter kandungan yang memeriksa kondisi kehamilannya.
Dokter menyebut bahwa Ria Ricis kini sudah memasuki bulan kelima kehamilan, yang apabila dikatakan demikian, artinya usia kehamilan tersebut lebih tua 2 minggu dari usia pernikahan Ria Ricis dan Teuku Ryan sendiri. Lho, kok bisa ya, Bun?
Baca Juga: Ingin Menunda Kehamilan? Ketahui dulu Berbagai Macam KB Berikut Ini!
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
Ria Ricis mengaku agak bingung dengan perhitungan dokter, meski begitu, ia merasa tidak perlu mengkhawatirkannya. Kenyataannya, memang perhitungan dokter tidak salah, Bun. Sebaliknya, Ria Ricis juga telah mendengarkan penjelasan dari dokter mengenai cara menghitung usia kehamilan dengan melihat dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT).
HPHT merupakan tanggal dimana Bumil terakhir kali kedatangan tamu bulanan atau menstruasi, Bun. Yang dilihat dari HPHT adalah hari pertamanya, atau hari pertama saat Bumil terakhir kali mengalami menstruasi, sebelum akhirnya tidak mengalami menstruasi lagi dan dinyatakan hamil lewat pemeriksaan test pack maupun USG.
Begini cara menghitung usia kehamilan dari HPHT
Dengan mengetahui HPHT, maka dokter dapat menghitung usia kehamilan Bunda.
Contohnya begini, Bunda A mencatat bahwa menstruasinya dimulai pada tanggal 4 April, ini berarti HPHT Bunda A adalah tanggal 4 April. Karena siklus menstruasinya selalu teratur, yaitu 28 hari, masa subur Bunda A akan jatuh tepat pada tanggal 18 April, atau hari ke-15 yang dihitung sejak HPHT.
Nah, apabila Bunda A melangsungkan pernikahan dan melakukan pembuahan di masa subur tersebut lalu hamil, dokter tetap akan menghitung usia kehamilan Bunda A sejak HPHT-nya yaitu tanggal 4 April, dimana pada saat itu Bunda A belum menikah dan belum terjadi pembuahan.
Baca Juga: Olahraga yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Hamil
Karena itulah pada beberapa orang, wajar-wajar saja kalau usia kehamilannya lebih tua dari usia pernikahannya. Apabila menikah tepat di masa subur dan terjadi pembuahan atau hamil, maka otomatis usia kehamilan akan maju dua minggu sebelum hari pernikahan atau pembuahan tersebut, karena dokter kandungan akan menghitung usia kehamilan dengan mengacu pada HPHT. Jelas ya, Bun?
Tanggal ovulasi
Selain dengan melihat HPHT, Bunda juga dapat menghitung usia kehamilan dari tanggal pelepasan sel telur (ovulasi). Hanya saja, akan sangat sulit untuk dapat mengetahui kapan tepatnya ovulasi terjadi pada masing-masing orang. Karena itulah dokter kandungan akan lebih memilih metode HPHT untuk menentukan usia kehamilan.
Dengan USG
Menghitung usia kehamilan dengan menggunakan USG adalah cara terbaik dan akurat yang dapat dilakukan.
Pada trimester pertama, pemeriksaan USG akan berfokus dengan mengukur panjang dari bagian atas kepala hingga bagian bawah bokong bayi. Sedangkan pada tahap akhir kehamilan, USG mengukur bagian tertentu dari tubuh bayi seperti perut, kepala, dan tulang paha untuk memastikan usia kehamilan bayi. Biasanya, usia kehamilan yang diketahui lewat USG akan sama dengan usia kehamilan yang dihitung dokter dari HPHT lho, Bun!
Baca Juga: 7 Tanda Kamu Dalam Masa Subur
Mengetahui usia kehamilan memang sangat penting untuk memperkirakan hari lahir bayi. Dokter pun pasti akan menggunakan metode terbaik yang paling tepat untuk itu. Bunda juga dapat ikut menghitung usia kehamilan menggunakan kalkulator kehamilan di beberapa website yang menyediakan, atau dengan mengunggah aplikasi di smartphone.
Selain itu, dengan mengetahui usia kehamilan, maka Bunda dan Ayah dapat mempersiapkan hadirnya buah hati dengan lebih terencana, termasuk juga bagaimana menjaga kehamilan, dan apa saja yang dibutuhkan Bumil juga calon bayi sesuai tahap usianya.
Diharapkan dengan mengetahui usia kehamilan dan menjalaninya dengan sebaik-baiknya, calon bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik hingga lahir ke dunia dengan selamat, sehat, dan tumbuh kembangnya optimal.