To her, the name of father was another name for love.
Fanny Fern

Tokoh Dunia Penyandang Autisme dengan Kesuksesan yang Menginspirasi

author
Ruth Sinambela
Sabtu, 2 April 2022 | 13:20 WIB
Hari Peringatan Peduli Autisme Sedunia |

Pada anak penyandang autisme, kemampuan kognitif biasanya memang hanya berfokus pada satu hal saja, Bun. Selain itu, kebanyakan anak penyandang autisme kesulitan untuk menyeimbangkan kemampuan IQ dan EQ yang dimiliki. Mudahnya, mereka mungkin sangat cerdas dan memiliki IQ tinggi di atas rata-rata, namun kesulitan untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Karena itulah, kebanyakan anak penyandang autisme memerlukan terapi yang tepat, untuk bisa mempelajari cara berkomunikasi dan menjaga juga merawat dirinya sendiri seiring dengan pertumbuhan usianya, Bun.

Selain itu, memberikan pendidikan atau keterampilan yang sesuai dengan fokus masing-masing anak penyandang autisme juga sangat membantu dalam menggali minat dan bakat cemerlang yang mereka miliki. Tak kaget apabila banyak anak-anak dengan autisme dapat berhasil dan sukses dalam bidang yang ditekuninya, Bun. Bahkan banyak tokoh-tokoh hebat dunia yang juga merupakan penyandang autisme, sukses mengeluarkan versi terbaik dari diri mereka masing-masing dan sukses.

Terapi yang tepat akan membantu anak dengan autisme dalam kehidupan sehari-hari | Shutterstock

Baca Juga: Sindrom Heller pada Anak, Samakah Dengan Autisme?

Tokoh dunia penyandang autisme

Berikut ini merupakan beberapa contoh tokoh hebat dunia tersebut, Bunda:

  • Wolfgang Amadeus Mozart, komponis musik klasik paling berpengaruh sepanjang sejarah. Mozart diketahui mengalami kesulitan untuk menjalin komunikasi, memiliki rentang perhatian yang sangat pendek, dan dapat berganti ekspresi wajah dengan sangat cepat. Namun meski begitu, tokoh musik klasik ini memiliki pendengaran yang sangat sensitif, Bun.
  • Isaac Newton, tokoh yang sangat berpengaruh  terutama dalam dunia astronomi, fisika dan matematika. Ia merupakan seorang penyendiri dan disebut-sebut mengalami berbagai kesulitan berinteraksi, terutama dalam berbicara.
  • Nikola Tesla, penemu radio dan motor listrik. Salah satu keunikan Tesla yang menarik perhatian adalah ia enggan memasuki ruangan jika nomor ruangan tersebut tak bisa dibagi menjadi tiga, Bun!
  • Albert Einstein, seorang ilmuwan fisika yang dianggap sebagai ilmuwan terbesar di abad ke-20. Di usia dewasa, Einstein dianggap kesulitan bersosialisasi. Sebagai seorang anak, ia juga mengalami keterlambatan bicara parah dan echolalia, atau kebiasaan mengulangi kalimat untuk dirinya sendiri.
  • Daniel Tammet, penyandang autistic savant yang merupakan salah satu dari 100 orang jenius di dunia, Bun.
  • Temple Grandin, ia didiagnosis memiliki spektrum autisme sejak usianya belum genap 3 tahun, Bun. Hal ini kemudian memengaruhi perkembangan saraf kompleksnya hingga tidak berfungsi dengan seharusnya dan berdampak pada hubungan sosialnya. Namun siapa sangka kalau ia berhasil menjadi dosen bergelar PhD di Colorado State University yang mengajar ilmu hewan, juga sebagai seorang penulis yang telah mempublikasikan 10 bukunya mengenai hewan dan perilaku manusia.
  • Matt Savage, seorang musisi jazz ternama dunia yang didiagnosis spektrum autism PDD (Pervasive Development Disorder Unspecified) di usia 3 tahun.
  • Donna Williams, seorang penulis dan seniman, yang telah membuka mata dunia bahwa para tokoh penyandang autisme tetap dapat diperhitungkan dalam sebuah komunitas masyarakat melalui kemampuan mereka yang luar biasa, Bun.

Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh hebat dunia yang merupakan penyandang autisme, dan sukses dalam setiap bidang yang mereka tekuni, Bun.  Hal ini tentu membuka mata, hati, dan pikiran bahwa kondisi autisme pada anak tidak seharusnya menjadi sebuah halangan untuk dapat meraih kesuksesan.

Baca Juga: Inspirasi Dian Sastro Besarkan Putranya Yang Menderita Autisme

Dengan memperhatikan minat anak penyandang autisme maka Bunda dapat menemukan bakat yang dimiliki dan mengasahnya | Shutterstock

Menemukan minat dan bakatnya

Pendidikan anak penyandang autisme memang sebaiknya ditekankan pada apa yang bisa dilakukan dan paling disukainya, Bun. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengenali potensi dan kemampuan anak. Berikut ini tips untuk menemukan minat dan bakat si kecil dengan spektrum autisme, khusus untuk Bunda!

  • Memberikan terapi yang tepat bagi anak, sesuai dengan arahan dokter atau ahlinya.
  • Memperhatikan kebiasaan dan ketertarikan si kecil setiap hari.
  • Mengenali minat dan bakatnya dengan melakukan evaluasi oleh profesional, bisa juga lewat tes bakat dan minat yang dilakukan oleh psikolog.
  • Mengikuti pendidikan vokasional (sekolah yang fokus pada penguasaan keahlian terapan tertentu) yang berfokus dalam pengembangan potensi dan kemampuan yang dimiliki si kecil.
  • Tidak memaksakan pendidikan formal, apabila anak tidak menunjukkan minat atau kemampuan di bidang tersebut.
  • Mendukung dan memfasilitasi minat dan bakat anak.

Baca Juga: Autisme Tidak menular, Kenali 7 Ciri-Cirinya

Memperingati World Autism Awareness Day yang jatuh tepat hari ini (2/4/2022), merupakan langkah untuk kembali mengingat dan mengambil peran di dalam keluarga maupun masyarakat, untuk tidak menjadikan anak-anak dengan autisme sebagai bahan lelucon.

Untuk tidak menjauhi dan menganggap anak-anak dengan autisme lebih rendah dari yang lainnya, untuk tidak menganggap anak-anak dengan autisme memiliki nilai yang kurang dari yang lainnya.

Karena mereka pun sama berharganya, dan harus mendapat pengakuan, juga kesempatan yang sama untuk menjadi versi terbaik dari dirinya. Setuju, Bun?

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela