To her, the name of father was another name for love.
Fanny Fern

Mengapa Bunda Sulit Hamil Setelah Keguguran?

author
Ruth Sinambela
Senin, 25 April 2022 | 10:52 WIB
Kesulitan hamil setelah keguguran merupakan kondisi kesehatan yang memerlukan pemeriksaan oleh dokter kandungan | Shutterstock

Keguguran sebenarnya merupakan hal umum, Bun. Sebagian besar Bunda yang keguguran, biasanya tidak merasa kesulitan untuk hamil lagi. Biasanya, Bunda yang mengalami keguguran dapat hamil lagi setelah satu atau dua bulan. Ditambah usia yang masih produktif, membuat tak ada alasan Bunda yang keguguran tak bisa hamil meskipun telah dikuret.

Namun kenyataannya, banyak Bunda yang mengalami kesulitan hamil setelah keguguran, bahkan hingga bertahun-tahun. Tentu ini merupakan hal yang tidak normal, sehingga perlu dicari tahu penyebab dan cara mengatasi atau mengobatinya.

Baca Juga: Kata Dokter: Mitos Fakta Seputar Kehamilan dan Keguguran

Seperti dilansir dari Health Care, wakil ketua pendidikan Departemen Obstetri dan Ginekologi Universitas Utah, dr. Kirtly Parker Jones, MD, mengatakan bahwa sebagian besar orang yang belum memasuki usia tua, pada dasarnya mudah hamil. Ketika keguguran, mayoritas dari mereka, 85 persen hingga 90 persen akan hamil lagi dalam setahun. Sehingga menjadi sulit untuk hamil lagi setelah keguguran, merupakan hal yang tidak normal dan perlu dicari tahu penyebabnya, Bun.

“Jika mereka mudah hamil, maka tidak normal jika tidak bisa hamil lagi," tuturnya. Ia juga menambahkan bahwa terkadang perawatan pasca keguguran yang kurang baik bisa jadi penyebab sulit hamil, Bun. Misalnya, setelah melakukan operasi pasca keguguran, ada infeksi yang terjadi di rahim akibat bekas luka. Bekas luka yang terinfeksi inilah yang nantinya menyebabkan ketidakmampuan untuk hamil.

Seorang Bunda pasti akan merasa sangat sedih mengetahui calon buah hatinya tak dapat bertahan | Shutterstock

Mempersiapkan mental setelah keguguran

Setelah Bunda mengalami keguguran, biasanya dokter akan melarang Bunda melakukan hubungan intim selama kurang lebih 2 minggu setelah tindakan kuret. Hal ini diperlukan untuk mencegah terjadinya infeksi, juga mempersiapkan mental Bunda setelah mengalami keguguran.

Baca Juga: 6 Jenis Keguguran yang Wajib Diwaspadai Bumil

Kesiapan dan kesehatan mental yang baik, sama pentingnya dengan tubuh yang sehat, sebelum Bunda memutuskan untuk menjalani program kehamilan selanjutnya. Hal ini lah yang sering kali menjadi salah satu penyebab sulitnya Bunda yang mengalami keguguran untuk hamil lagi. Karena kesiapan mental dan kepercayaan diri Bunda ternyata sangat berpengaruh dalam menyukseskan program kehamilan lho, Bun!

Pastikan Bunda mendapat pemeriksaan USG berkala saat hamil atau setelah melakukan tindakan kuret karena keguguran | Shutterstock

Penyebab sulit hamil setelah keguguran

Selain karena luka akibat infeksi dan kesiapan mental, berikut ini merupakan penyebab lain mengapa Bunda sulit hamil setelah keguguran, seperti dirangkum dari Very Well Health:

  • Masalah dengan sperma pasangan
  • Adanya penyumbatan di tuba falopi (saluran antara indung telur dan rahim)
  • Endometriosis, yaitu suatu kondisi reproduksi yang dapat menyebabkan nyeri kronis dan infertilitas
  • Anomali uterus, seperti rahim bicornuate (berbentuk hati)
  • Masalah genetik terkait dengan kesuburan
  • Masalah dengan ovulasi
  • Infertilitas yang tidak dapat dijelaskan atau infertilitas tanpa sebab yang diketahui
  • Luka karena infeksi pada bekas luka kuret
  • Kesiapan mental

Baca Juga: 5 Makanan yang Harus Dihindari Setelah Alami Keguguran

Apabila Bunda termasuk dari salah satu yang merasakan kesulitan hamil setelah keguguran, ada baiknya Bunda segera menemui dokter kebidanan untuk mendapatkan pemeriksaan dengan USG dan lainnya, Bun. Terlebih, apabila Bunda memiliki perubahan khusus yang dirasakan setelah keguguran, misalnya haid tidak teratur, timbul jerawat atau bulu-bulu halus di wajah, yang biasanya tak pernah dialami sebelumnya.

Dengan menemui dokter, maka Bunda akan mendapat saran dan perawatan yang tepat, untuk menjadi solusi Bunda juga Ayah yang ingin segera memiliki momongan.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela