Kasus hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak di seluruh dunia hingga mendapatkan perhatian khusus dari badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), diumumkan telah masuk ke Indonesia oleh Kementerian Kesehatan pada 1 Mei lalu. Dimana 3 orang pasien yang terindikasi hepatitis akut misterius ini telah dilaporkan meninggal dunia pada rentang 2 minggu terakhir hingga 30 April 2022, di Jakarta.
Apa sih sebenarnya hepatitis akut yang disebut-sebut memiliki gejala yang sangat mirip dengan penyakit hepatitis, dan mengapa masih disebut misterius?
Baca Juga: Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Merawat Bayi Prematur di Rumah
Berbeda dengan tipe hepatitis lainnya
Profesor Tjandra Yoga Aditama, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, mengungkapkan bahwa hepatitis akut ini berbeda dengan tipe-tipe sebelumnya. Dari hasil pemeriksaan kasus-kasus di luar negeri, hepatitis akut misterius semuanya negatif dari hepatitis A,B,C,D, dan E, namun justru terdeteksi adenovirus, Bun.
Adenovirus sendiri merupakan kelompok virus yang dapat menyebabkan infeksi di saluran pernapasan atas, saluran pencernaan, mata, dan sistem saraf.
"Nah ini semuanya negatif. Yang ketemu pada sebagian kasus malah adenovirus, jadi bukan virus hepatitis, hanya gejalanya adalah gejala hepatitis," ujar Profesor Tjandra seperti dilansir dari BBC Indonesia.
Beliau juga menyebutkan bahwa para ahli meyakini kalau hepatitis akut misterius hanya gejalanya saja yang sama dengan hepatitis A sampai E. Seperti demam, kuning, mual, muntah, dan sebagainya. Namun untuk virus atau penyebab lain yang menjadi sumber penyakit ini masih dipelajari dan diteliti. Sehingga belum dapat diketahui pasti penyebabnya, Bunda.
Kasus pertama kali ditemukan di Eropa
Hepatitis akut misterius pertama kali muncul di Eropa, kemudian Amerika dan Jepang. Hingga pada 30/4/2022 Singapura mengumumkan kasus pertamanya, dan pada Minggu (1/5/2022) Indonesia mengumumkan pula ditemukannya kasus serupa. Kasus yang masih diduga sebagai kasus hepatitis akut misterius ini telah menyebabkan 3 anak meninggal dunia di Indonesia.
Sedangkan di Eropa, kasus pertama hepatitis akut misterius dilaporkan pada 5 April 2022 oleh Inggris Raya, sebagai 10 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown Aetiology) pada anak-anak dengan rentang usia 11 bulan hingga 5 tahun, yang tepatnya terjadi sejak Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah, Bun.
Hingga kini telah ditemukan sebanyak lebih dari 190 kasus dari lebih 12 negara, dimana 140 di antaranya ditemukan di Eropa dengan sebagian besar kasus merupakan kasus di Inggris Raya.
Gejala hepatitis akut misterius
Karena memiliki gejala yang mirip dengan gejala yang ditemukan pada penyakit hepatitis lainnya, penyakit yang banyak menyerang anak usia 1 bulan hingga 16 tahun ini, disebut sebagai kasus luar biasa (KLB) hepatitis akut misterius, Bun.
Baca Juga: Hati-hati, Anak Juga Bisa Kena Rematik
Adapun gejala-gejala hepatitis akut misterius menurut Kemenkes, yang harus Bunda waspadai dan segera mendapat penanganan medis adalah sebagai berikut:
- Mual
- Muntah
- Diare berat
- Demam
- Kuning
- Kejang
- Penurunan kesadaran
- Sakit perut
- Buang air kecil berwarna coklat gelap seperti teh
- Buang air besar berwarna pucat
Sedangkan gejala klinis yang diidentifikasi pada temuan kasus-kasus hepatitis akut misterius ini merupakan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (penyakit kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare, dan muntah).
Yang juga perlu Bunda ketahui, bahwa WHO dan Kemenkes mencurigai kalau anak-anak yang telah mendapat vaksin hepatitis pun masih rentan terinfeksi, Bun!
Dan karena etiologi yang belum jelas, maka belum dapat dipastikan mengenai penyebaran dan penularan, maupun apakah ada kemungkinan penyebab lain seperti indikasi ditemukannya toxic atau akibat vaksin tertentu.
Namun yang perlu diperhatikan dengan serius adalah agar masyarakat menyadari betul bahwa penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang harus diwaspadai, terutama karena kemungkinan besar pasien anak yang terinfeksi hampir semuanya memerlukan transplantasi hati, juga dapat mengakibatkan kematian.
Himbauan Kemenkes untuk pencegahan
Seperti pada penularan hepatitis pada umumnya, diharapkan agar Bunda dan Ayah lebih memperhatikan kebersihan pakaian, makanan, minuman, dan lingkungan tempat tinggal. Serta kembali membiasakan si kecil untuk rajin mencuci tangan terutama sebelum makan, dan setelah keluar dari kamar mandi atau toilet ya, Bun.
Dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan ini maka Bunda dan keluarga, terutama anak-anak akan terlindung dari bahaya virus yang mungkin menyebabkan penyakit ini maupun penyakit lainnya.
Apalagi di Indonesia sendiri kasus hepatitis masih menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Sehingga munculnya KLB hepatitis akut misterius di dunia termasuk Indonesia, menjadi sebuah peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada dan memperhatikan kebersihan diri juga lingkungan.
Baca Juga: Cengkeraman Tangan Gambarkan Masalah Kesehatan Anak
Tak perlu panik ya Bunda, yang penting ingatkan terus anggota keluarga untuk menerapkan protokol kesehatan, khususnya dengan rajin mencuci tangan. Seraya menunggu hasil penelitian dan update terbaru selanjutnya dari WHO maupun Kementerian Kesehatan mengenai hepatitis akut misterius ini, Bun.