Pola asuh yang diterapkan di setiap keluarga pastilah berbeda-beda sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang oleh orang tua ya, Bun. Bagaimana pun, setiap orang tua sebagai pemegang kendali di dalam keluarga, tentu berharap untuk dapat menciptakan hubungan dan lingkungan yang baik, khususnya bagi anak-anak, sekarang dan kelak di masa depan.
Tak ada orang tua yang menginginkan anak-anaknya tumbuh menjadi sosok yang keras, penyendiri, rendah diri, atau sifat kurang baik lainnya, Bun. Hanya saja orang tua terkadang lupa, bahwa apa yang dilakukan, dikatakan, dan dicontohkan, sebenarnya akan sangat mempengaruhi pola pikir dan sikap anak-anak.
Baca Juga: Overthinking dalam Parenting, Wajar Terjadi dan Dapat Diatasi
Karena itulah, positive parenting merupakan satu-satunya jawaban untuk dapat membentuk karakter yang baik dan unggul pada si kecil. Bagaimana orang tua, yaitu Bunda dan Ayah, membimbing mereka dengan nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan baik, dan cara berpikir juga bersikap positif, nantinya akan tercermin dalam tingkah laku anak ketika terjun atau bersosialisasi di masyarakat.
Pengertian positive parenting
Positive parenting merupakan pola asuh yang menyenangkan bagi orangtua dan anak, Bun. Bagaimana orangtua bisa mendengar suara anak melalui komunikasi yang efektif antara Bunda dan si kecil. Dimana ia juga merasa nyaman menyampaikan perasaan dan pendapat, juga terbuka dan bebas menjadi diri sendiri.
Selain itu, positive parenting juga mengedepankan rasa kasih sayang terhadap anak, bukan dengan kekerasan, Bun. Dalam pola asuh ini, Bunda dapat menjadi teman bercerita dan bermain. Sehingga si kecil pun tidak takut mengutarakan keinginan maupun permasalahannya kepada Bunda juga Ayah.
Manfaat positive parenting
Salah satu manfaat menerapkan positive parenting adalah adanya kesempatan untuk Bunda dan Ayah lebih mengenal si kecil sehingga lebih mengetahui pula minat dan bakat si kecil, hingga dapat memberikan dukungan penuh untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Kedekatan Bunda dan si kecil juga akan memberikanya kemampuan untuk belajar mengendalikan emosi, bersikap terbuka, sehingga nantinya akan meningkatkan rasa percaya diri si kecil, Bun. Selain itu, ia juga akan lebih menghormati Bunda dan Ayah karena rasa sayang, bukannya menurut dan patuh, hanya karena takut atau terpaksa.
Baca Juga: Awas Terjebak Toxic Parenting!
Bukan hanya untuk si kecil, pola asuh positif juga akan memberikan keuntungan untuk Bunda, lho! Apabila sudah melakukannya, Bunda pasti setuju kalau pola asuh yang positif jauh lebih menenangkan dan melegakan.
Ini karena Bunda bisa merasa lebih rileks dan tenang dengan pola asuh ini. Kalau si kecil tidak mau mendengarkan, alih-alih berteriak agar dia memperhatikan Anda, dengan pola asuh positif, Bunda tinggal mendekatinya, dan berkata dengan lembut, mengenai kenapa si kecil harus melakukan hal yang Bunda minta, dan apa yang dapat terjadi apabila ia tak mau melakukannya. Dengan begitu, si kecil juga akan belajar mana yang baik dan buruk, hingga diharapkan ke depannya akan terbiasa untuk bersikap baik, Bun.
Bagaimana memulai positive parenting?
Kabar baiknya, positive ini sangat mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya, apabila Bunda mencintai dan menyayangi si kecil, pasti bisa melakukan pola asuh ini. Ditambah kesabaran tentunya ya, Bun!
Kesabaran yang terus-menerus dan tak ada habisnya, seperti juga Bunda harus siap untuk ditolak, dan mencobanya lagi, berkali-kali. Tidak akan sekejap saja membuat si kecil akan mengerti keinginan Bunda dan Ayah, tapi tentu tak akan terlalu lama juga. Percayalah, Bun. Anak-anak pun tahu dan dapat merasakan aura positif orang tuanya, dan merasa nyaman.
Walau pada awalnya mungkin Bunda akan merasa sedikit “kikuk” apabila belum terbiasa mengekspresikan positive parenting pada si kecil, jangan khawatir, Bun. Karena kalau sudah bertekad, nantinya Bunda pasti akan terbiasa, kok.
Baca Juga: Yuk, Intip Gaya Parenting “Jongkok” Pangeran William
Dengan memutuskan dan yakin untuk mulai menerapkan pola asuh positif atau positive parenting, Bunda dan Ayah juga harus kompak dan sepakat untuk saling mendukung, ya! Jangan bosan-bosan dan teruslah menyayangi si kecil, mengajarkannya banyak hal dengan lembut, mencontohkan hal-hal baik, dan yang terpenting membangun komunikasi dan hubungan yang kuat, nyaman, dan saling mengerti. Demi tumbuh kembangnya yang optimal, dan terbaik. Semangat, Bun!