Sama seperti yang dialami oleh orang dewasa, ternyata mengorok atau mendengkur pada anak terjadi saat udara tidak bisa mengalir dengan lancar melalui jalan napas pada tenggorokan. Hal ini menyebabkan kondisi dimana saat menarik atau menghembuskan napas, jaringan yang berada di sekitar jalan napas anak akan bergetar dan menghasilkan suara atau dengkuran, Bun.
Biasanya mendengkur tak akan mempengaruhi kondisi kesehatan atau kualitas tidur anak, asalkan Bunda dan Ayah selalu memperhatikan bahwa si kecil tidak menunjukkan adanya gejala lain yang berkaitan dengan masalah kesehatan tertentu.
Baca Juga: Penyebab Anak Sulit Tidur dan Cara Mengatasinya
Tingkat keparahan mendengkur
Pada dasarnya, tingkat keparahan mendengkur pada anak maupun dewasa hampir sama, Bun. Hal ini harus dinilai dari beberapa faktor, misalnya frekuensi mendengkur, bunyi dengkuran, hingga dampak yang mungkin terjadi akibat mendengkur.
Tentu akan sangat berbahaya apabila seoran anak mendengkur hingga membuatnya kesulitan bernapas misalnya. Karena itulah, normal tidaknya kebiasaan mendengkur bagi setiap orang mungkin akan berbeda, Bun.
Obstructive sleep apnea (OSA)
Kebiasaan mendengkur pada anak dapat dikatakan tidak terlalu berbahaya apabila terjadi lebih dari dua kali dalam seminggu, dan tanpa adanya tanda-tanda kesehatan atau keluhan fisik lainnya.
Namun, apabila kebiasaan mendengkur pada anak dapat dikatakan terlalu sering, dan tidak membaik, bisa saja hal ini menjadi pertanda adanya kondisi medis yang memerlukan perawatan, Bun.
Salah satunya adalah OSA ini, yang merupakan gangguan pernapasan saat si kecil tidur. Biasanya, saat kebiasaan mendengkur anak semakin parah hingga mengganggu tidurnya, OSA dapat dikatakan sebagai penyebab yang paling dicurigai.
Baca Juga: Si Kecil Tidur Dengan Mata Terbuka, Normalkah?
Penyebab anak mendengkur
Selain OSA, beberapa faktor yang dapat menyebabkan kebiasaan mendengkur pada anak, antara lain:
- Genetik atau keturunan
- Infeksi yang disebabkan oleh radang amandel
- Obesitas
- Flu atau pilek yang menyebabkan sumbatan
- Alergi
- Memiliki riwayat asma
- Stres atau kelelahan
Mengatasi kebiasaan mendengkur anak
Walau sebenarnya kebiasaan mendengkur pada anak tak perlu terlalu dikhawatirkan, karena biasanya akan menghilang seiring waktu. Namun dengan segera memberikan penanganan yang tepat, diharapkan si kecil akan dapat memiliki kebiasaan tidur yang lebih berkualitas, yang nantinya akan berpengaruh pada pertumbuhan fisik maupun kognitifnya.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghilangkan dengkuran si kecil, misalnya:
- Suasana tidur yang nyaman
- Tidurkan anak dalam posisi miring
- Tinggikan kepala dari kasur, kurang lebih 10 cm
- Atur pola makan dan ajak si kecil berolahraga
Baca Juga: Kurang Tidur Picu Obesitas Pada Anak, Ini Penjelasan Dokter Olga
Berkonsultasilah pada dokter apabila kebiasaan mendengkur pada anak semakin parah dan meresahkan, misalnya mengganggu tidur anak karena sering terbangun akibat jalan napas yang tersumbat, dan lain sebagainya, Bun.
Nantinya dokter mungkin akan menyarankan beberapa tindakan medis yang dapat menghilangkan kebiasaan mendengkur anak, seperti terapi Continuous Positive Airway Pressure (CPAP), atau operasi adenotonsilektomi. Dan tentu saja akan diputuskan setelah melewati serangkaian pemeriksaan yang diminta dan diperlukan oleh dokter ya, Bunda.