Tengah ramai diperbincangkan, penyakit hepatitis akut misterius yang disebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh World Health Organization (WHO), diduga disebabkan oleh vaksin Covid-19 AstraZeneca oleh beberapa kalangan.
Hal ini didorong pula dengan ditemukannya fakta bahwa vaksin AstraZeneca ternyata juga mengandung Adenovirus, yang juga ditemukan pada pemeriksaan laboratorium pada pasien-pasien hepatitis akut misterius di seluruh dunia, Bun.
Baca Juga: Waspadai Hepatitis Akut Misterius pada Anak, Cegah Dengan Menjaga Kebersihan dan Cuci Tangan!
Namun, apakah benar adenovirus yang dikandung vaksin AstraZeneca merupakan virus yang sama dengan yang ditemukan pada pasien hepatitis akut?
Jenis adenovirus-nya berbeda
Meski vaksin AstraZeneca memang menggunakan adenovirus dalam rangkaiannya, namun telah dipastikan bahwa jenis adenovirus yang dipakai pada vaksin dan yang ditemukan pada pasien hepatitis akut berbeda ya, Bun. Sehingga salah apabila kemudian vaksin AstraZeneca dikaitkan dengan penyebaran hepatitis akut misterius ini.
Adenovirus pada AstraZeneca tak dapat memperbanyak diri
Selain karena jenisnya saja sudah berbeda, adenovirus pada vaksin AstraZeneca juga digunakan setelah dimodifikasi, salah satunya dengan menghilangkan gen E1 dan E3-nya, yang merupakan gen yang bisa mentransformasi sel normal menjadi sel kanker. Sehingga adenovirus pada AstraZeneca tidak dapat memperbanyak diri.
Para peneliti di seluruh dunia juga telah menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca aman bagi manusia, Bun.
Baca Juga: Ini Dia Manfaat Penting Vaksin Rotavirus bagi Si Kecil, Bun!
Anak-anak penderita hepatitis akut banyak yang belum divaksin
Satu hal lagi yang juga menguatkan dugaan para ahli bahwa penyakit hepatitis misterius akut bukanlah disebabkan oleh pemberian vaksin Covid-19 adalah fakta bahwa sebanyak 75 persen anak-anak yang menderita penyakit hepatitis akut di Inggris, belum mendapat vaksinasi Covid-19 karena masih berusia rentan, yaitu berusia di bawah 5 tahun.
Data ini didapat dari UK Health Security Agency (UKHSA), yang juga dikuatkan oleh WHO dalam keterangannya yang menyatakan bahwa mayoritas anak-anak yang terserang penyakit hepatitis akut misterius belum divaksin Covid-19.
Fakta ini tentu saja membuat kemungkinan hepatitis akut disebabkan oleh vaksin Covid-19, khususnya AstraZeneca, semakin lemah.
Masih dalam investigasi
Mengingat bahwa penyakit hepatitis akut misterius, hingga saat ini masih dalam penelitian dan investigasi para ahli juga pihak yang berwenang, maka alangkah baiknya apabila masyarakat tidak menyebarkan berbagai spekulasi apalagi kesimpulan yang tidak berdasarkan data ataupun sumber informasi yang terpercaya, sehingga mengarah ke hoax ya, Bun.
Baca Juga: Vaksin HPV Gratis untuk Anak Perempuan Dimulai Agustus Mendatang
Tentunya ketenangan dan kewaspadaan masyarakat, terlebih lagi kedewasaan dalam memberikan atau berbagi informasi, sangat penting agar dapat menghasilkan suasana yang tenang, kondusif, dan jauh dari ketakutan yang tidak benar.
Sekali lagi, tetaplah waspada dan terapkan perilaku hidup bersih juga protokol kesehatan, demi menjaga si kecil juga seluruh anggota keluarga dari virus maupun bakteri yang mengancam ya, Bunda.