When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Melahirkan Normal Minim Rasa Sakit dengan Teknik Bius ILA

author
Ruth Sinambela
Rabu, 8 Juni 2022 | 11:20 WIB
Dokter tengah menyuntikkan obat bius ke ruang intratekal (area punggung) | Shutterstock

Teknik bius Intrathecal Labor Analgesia atau biasa disebut teknik bius ILA, merupakan teknik menyuntikkan obat bius pada ibu melahirkan yang dipercaya dapat meringankan sakit atau nyeri yang dirasakan saat proses mengejan, Bun.

Dengan menyuntikkan obat bius ke ruang intratekal (area punggung), maka bius akan bekerja dengan cara memblokir sinyal saraf pengatur sensasi nyeri yang akan membuat Bunda dapat mengejan dengan lebih nyaman dan minim rasa sakit saat jalan lahir meregang atau berkontraksi.

Baca Juga: Posisi Bayi Sungsang, Bisakah Bunda Melahirkan Normal?

Amankah teknik bius ILA digunakan saat persalinan?

Menurut literasi yang dirangkum dari International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR) metode persalinan tanpa rasa sakit dengan menggunakan teknik bius ILA  merupakan pilihan yang aman, terutama bagi Bunda yang tidak dapat menahan rasa sakit.

Apalagi, teknik bius ILA pada dasarnya menggunakan dosis yang lebih sedikit dibandingkan dengan bius epidural, harganya lebih murah, dan diyakini aman, Bun. Meski begitu, Bunda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan sebelum dapat menerimanya ya, Bun.

Baca Juga: Tentang Melahirkan Normal Setelah Caesar atau VBAC, Apa yang Harus Diperhatikan?

Tak semua ibu bersalin dapat menerima bius ILA

Teknik ILA pertama kali ditemukan dan dikembangkan pada awal tahun 1990 di Amerika Serikat, Bun. Teknik pembiusan ini biasanya dilakukan setelah pembukaan 4 pada persalinan, dan apabila dirasa perlu atau mendapat persetujuan dokter yang membantu persalinan.

Sehingga tentu saja tak semua Bunda yang bersalin secara normal dapat meminta atau menerima pembiusan ini, ya. Terutama bagi Bumil yang memiliki riwayat tekanan darah rendah, memiliki risiko terjadinya gangguan pembekuan darah atau pendarahan hebat, dan infeksi kulit di area penyuntikkan.

Teknik bius ILA hanya dapat dilakukan oleh dokter spesialis anestesi di Rumah Sakit | Shutterstock

Mengapa teknik bius ILA tak sepopuler bius epidural?

Berikut ini beberapa hal yang membuat teknik bius ILA pada persalinan normal, tak sepopuler bius epidural pada proses persalinan dengan operasi caesar, Bun:

  • Bius ILA dapat menghilangkan rasa nyeri saat mengejan, maka dapat membuat refleks mengejan saat bersalin jadi berkurang.
  • Sering mengakibatkan bayi lahir harus dibantu dengan vakum atau forsep.
  • Membuat waktu yang dihabiskan untuk proses persalinan jadi lebih panjang.
  • Memiliki efek samping yang dapat dirasakan pada fisik Bunda setelah melahirkan, seperti gatal-gatal, mual, sakit kepala, gangguan pernapasan, dan tekanan darah menurun.
  • Bumil tidak dapat merasakan proses melahirkan alami pada persalinan normal.

Baca Juga: Melahirkan Caesar Dengan Metode ERACS, Minim Sakit dan Cepat Pulih

Mengingat segala keputusan di ruang persalinan, khususnya mengenai pemberian obat bius, hanya dapat dilakukan oleh dokter kandungan dan dilakukan oleh dokter anestesi, maka alangkah baiknya kalau Bunda yang penasaran dengan pemberian bius ILA, berkonsultasi dahulu pada dokter kandungan di Rumah Sakit mengenai perlu atau tidaknya tindakan tersebut ya, Bun.

Referensi: YesDok, halodoc

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela