When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Lonjakan Kasus Subvarian Baru Omicron BA.4 dan BA.5 Diprediksi Minggu Ketiga Juli

author
Ruth Sinambela
Kamis, 16 Juni 2022 | 11:19 WIB
Varian baru Omicron BA.4 dan BA.5 sudah masuk ke Indonesia | Shutterstock

Kasus subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Indonesia sejak 6 Juni 2022 yang lalu, Bun. Hingga saat ini peningkatan kasus di Jakarta terpantau signifikan bahkan mencapai hampir 100 persen dibandingkan kasus pada akhir Mei, yaitu dari 1.800 kasus menjadi 3.600 kasus pekan lalu. Dimana kasus aktif juga mengalami kenaikan, yaitu dari 2.900 kasus pada akhir Mei, menjadi 4.900 kasus pada Senin (13/6/2022).

Melansir dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, juru bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, menyebutkan bahwa di tingkat global secara epidemiologi, transmisi BA.4 maupun BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan subvarian omicron sebelumnya.

Baca Juga: Ini Dia Pemeriksaan yang Dilakukan untuk Mengetahui Infeksi Covid-19 Varian Omicron!

Meski begitu, beliau juga menyampaikan bahwa tingkat keparahan dari BA.4 dan BA.5 tidak memiliki indikasi gejala atau kesakitan yang lebih parah dibandingkan varian omicron lainnya. Hal tersebut disampaikannya lewat konferensi pers yang diadakan secara virtual di gedung Kemenkes pada Jumat (10/6/2022).

Immune escape

Selain fakta bahwa Indonesia telah menemukan kasus subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5, pada kesempatan tersebut dr. Mohammad Syahril juga menyampaikan mengenai karakteristik yang dimiliki subvarian baru Omicron yang dianggap sangat penting untuk diperhatikan dan diwaspadai oleh masyarakat. 

Yaitu kemampuan BA.4 dan BA.5 untuk meloloskan diri dari perlindungan kekebalan yang disebabkan oleh infeksi varian omicron, maupun kekebalan yang dibentuk oleh vaksin!

Hal ini pula lah yang juga menjadi salah satu alasan mengapa subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 telah ditetapkan sebagai Varian of Concern (VOC) di negara-negara Eropa, Bunda.

Gejala yang disebabkan oleh varian baru tidak lebih parah dari varian sebelumnya | Shutterstock

Prediksi puncak gelombang subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5

Dalam kesempatan lain, menteri Kesehatan Budi Gunadi menyampaikan mengenai prediksi puncak lonjakan kasus Covid-19 akibat subvarian baru Omicron, lewat konferensi pers virtual yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, pada Senin (13/06/2022), Bun.

Baca Juga: Ganti Camilan Si Kecil dengan 5 Camilan Penambah Imunitas Ini!

Beliau menyebutkan bahwa telah terkonfirmasi kalau kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia memang dipicu oleh adanya varian baru yang juga terjadi di berbagai negara di dunia. Sehingga menilik gelombang kasus sebelumnya, dimana biasanya puncak gelombang terjadi satu bulan setelah penemuan kasus pertama, Bapak Menkes memprediksi bahwa di minggu kedua atau minggu ketiga Juli lah puncak gelombang BA.4 dan BA.5 kemungkinan besar akan terjadi.

Selain itu Beliau juga menambahkan bahwa tingkat penularan BA.4 dan BA.5 diperkirakan hanya sepertiga dari puncak kasus Delta dan Omicron, Bun. Sehingga kasus hospitalisasi kemungkinan juga hanya akan mencapai sepertiga dari kasus Delta dan Omicron, sedangkan kasus kematian sepersepuluh dari Delta dan Omicron.

Pentingnya vaksin lengkap untuk meminimalisir penyebaran dan angka kematian

Dalam kesempatan yang sama, Menkes juga tak lupa mengingatkan dan mengimbau seluruh masyarakat mengenai pentingnya mendapat vaksin lengkap, sehingga daya tahan imunitas masyarakat akan aman dan bertahan hingga 6 bulan ke depan, yaitu sampai bulan Februari atau Maret tahun depan, Bun.

"Kalau memang masyarakat kita siap termasuk dengan boosternya yang baik, kemungkinan besar puncaknya tidak akan tinggi. Ditambah dengan adanya booster ini, daya tahan imunitas masyarakat akan bertahan 6 bulan lagi sampai bulan Februari Maret tahun depan," Ungkap Bapak Menkes Budi Gunadi dalam kesempatan tersebut.

Puncak lonjakan kasus diprediksi akan terjadi pada minggu kedua atau ketiga bulan Juli | Shutterstock

Tetap perlu waspada dan mawas diri

Meskipun menurut badan kesehatan dunia, WHO, situasi penularan Covid-19 masih terkendali dan berada di level satu, pemerintah tetap mengharapkan agar masyarakat dapat mengenali resiko terpapar infeksi di tengah kebijakan pelonggaran penanganan Covid-19 sekarang ini.

Baca Juga: Gampang Dibuat, 4 Resep Alami Peningkat Imunitas

Hal ini diharapkan akan dapat terus mengendalikan lonjakan kasus dan kemungkinan yang lebih buruk lainnya, Bun. Apalagi sebentar lagi tentu mobilitas masyarakat akan semakin tinggi karena libur akhir tahun sekolah, sehingga akan sangat baik apabila Bunda dan keluarga dapat selalu menerapkan prokes demi kesehatan seluruh anggota keluarga.

Meski tidak perlu panik, yuk selalu waspada dan menjalankan protokol kesehatan yang diimbau serta diperlukan, kapan pun dan di mana pun ya, Bunda-bunda hebat.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela