I finally realized that being grateful to my body was key to giving more love to myself.
Oprah Winfrey

Minyak Jelantah Jangan Dibuang di Saluran Air, Bunda!

author
Ruth Sinambela
Kamis, 30 Juni 2022 | 15:00 WIB
Minyak jelantah dapat didaur ulang dan bermanfaat, Bun | Shutterstock

Membuang minyak jelantah ke saluran air, sama saja dengan mencemari lingkungan, Bun. Meski makin banyak masyarakat khususnya para Bunda yang mengetahui hal ini, kenyataannya membuang minyak jelantah atau minyak goreng bekas pakai ke saluran air masih tetap dilakukan. Mungkin saja karena belum atau kurang mengerti, bagaimana sebaiknya memperlakukan minyak jelantah setelah selesai digunakan.

Karena apabila dibiarkan dan tidak segera diubah, kebiasaan ini tentu akan mencemari dan merusak lingkungan, khususnya sungai dan laut. Apalagi minyak jelantah yang sampai ke sungai dan laut akan membahayakan kelangsungan hidup hewan juga tumbuhan yang hidup di sana.

Baca Juga: 7 Tips Memilah Sampah Dapur

Bayangkan apabila dalam setiap rumah tangga membuang sebanyak 1 sampai 2 liter minyak bekas pakai ke saluran air setiap minggunya, berapa liter minyak jelantah yang pada akhirnya akan mencemari lingkungan?

Untuk itu lah, Kanya akan membagikan informasi yang penting sekali untuk Bunda ketahui, mengenai bagaimana sebaiknya minyak jelantah dikumpulkan, dan di mana Bunda dapat memberikan atau menyetorkannya pada komunitas maupun perusahaan yang akan mendaur ulang minyak jelantah menjadi produk yang dapat berdaya guna, Bun!

Saring dan simpanlah minyak jelantah di wadah botol sebelum disetorkan ke bank sampah, atau komunitas daur ulang sampah | Shutterstock

Mengumpulkan minyak jelantah

Minyak goreng sebaiknya tidak digunakan lebih dari 3 kali ya, Bun. Hal ini penting untuk diperhatikan demi menjaga kesehatan Bunda sekeluarga. Nah, setelah dua atau tiga kali pemakaian, Bunda dapat menyaring dan mendinginkan terlebih dahulu minyak jelantah sebelum menyimpannya di botol-botol bekas pakai berukuran 500-1000 ml, atau bisa juga menggunakan wadah yang lebih besar.

Baca Juga: 7 Fakta Sampah Plastik

Mengumpulkan dan menyetor minyak jelantah

Setelah Bunda terbiasa melakukan kebiasaan-kebiasaan baik ini, ke depannya Bunda akan memiliki banyak sekali minyak jelantah di dalam botol-botol yang sudah Bunda kumpulkan. Nah kalau sudah begitu, saatnya Bunda mencari tempat atau komunitas yang akan menerima minyak jelantah Bunda dan mendaur ulangnya menjadi berbagai macam kebutuhan yang berguna, seperti sabun mandi, pupuk tambahan, bahan baku biodiesel (pengganti solar), atau dapat juga langsung digunakan sebagai pelumas dan penghilang noda di berbagai peralatan rumah tangga, Bun.

Tempat yang menerima minyak jelantah untuk didaur ulang

Kini, tempat maupun komunitas yang menerima minyak jelantah untuk didaur ulang sudah semakin banyak dan mudah didapat lho, Bun. Apalagi, perusahaan maupun komunitas ini juga akan mengganti minyak jelantah Bunda dengan sejumlah uang. Meskipun tentu saja tujuan utamanya adalah untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan ya, Bunda. Berikut ini beberapa rekomendasinya:

  • Jelantah4change. Dengan menghubungi relawan di wilayah yang terdekat dari tempat tinggal, Bunda dapat menyetorkan minyak jelantah yang telah terkumpul. Untuk mengetahui wilayah mana saja yang termasuk, Bunda dapat melihatnya di Instagram @jelantah4change.
  • Pilah Sampah, Serpong. Bunda dapat mengetahui persyaratan mengenai bagaimana mengumpulkan minyak jelantah dan ke mana harus menyetorkannya, dengan mengunjungi Instagram @pilahsampah terlebih dahulu.
  • Beli Jelantah. Merupakan salah satu platform teknologi untuk membeli minyak jelantah dan mengolah atau mendaur ulangnya hingga menjadi bahan bakar biodiesel, Bun. Beli Jelantah berlokasi di Cipedak Raya, Jakarta. Untuk mengetahui detail tata cara pengumpulan maupun penyetorannya, Bunda dapat mengunjungi terlebih dahulu Instagram @belijelantah.

Jadi mulai sekarang, minyak jelantah bekas memasak jangan lagii dibuang sembarangan ya, Bun! | Shutterstock

Baca Juga: Yuk, Bikin Kompos Sendiri, Mudah dan Ramah Lingkungan!

Selain ketiga komunitas atau perusahaan di atas, masih banyak lagi tempat yang akan menerima minyak jelantah yang Bunda kumpulkan untuk didaur ulang. Namun apabila Bunda memiliki waktu luang dan ingin lebih berkontribusi lagi, Bunda bisa lho, mengkoordinir keluarga maupun tetangga di lingkungan rumah, untuk tidak membuang minyak jelantah sembarangan dan mengajak mereka mengumpulkan minyak jelantah tersebut, untuk nantinya disetorkan bersama-sama ke tempat yang telah ditentukan terlebih dahulu!

Semakin banyak Bunda yang turut aktif melakukannya, maka akan sangat baik pula untuk lingkungan dan kebaikan Bumi di masa depan!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi